Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MUSIM kemarau tidak selamanya merugikan masyarakat. Petani di bantaran
Sungai Citarum di wilayah Kabupaten Bandung Barat memanfaatkan surutnya air aliran Waduk Saguling dengan menanam padi dan palawija.
Eji Suhari ,65, warga Desa Cangkorah, Kecamatan Batujajar, Kabupaten
Bandung Barat salah satunya. Setiap musim kemarau, Eji dan warga sekitar kerap memanfaatkan keringnya sungai untuk kegiatan pertanian.
"Sejak dari dulu saya selalu bertani di sini kalau airnya sedang surut.
Bahkan sebelum aliran digenangi air juga sudah bertani," kata Eji, Rabu
(7/8).
Baca juga : Pemerintah Desa Sukoharjo Didorong Cari Sumber Air untuk Hadapi Kekeringan
Hasil bertani di tepian sungai biasanya hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari Eji dan keluarganya. Tak seperti petani lainnya yang rata-rata menanam timun, jagung, ubi, dan cabai, dia memilih menanam padi di lahan dadakannya.
"Orang lain tanam yang cepat dipanen, tapi saya pilih padi saja. Nanti
panen diperkirakan dapat 3-4 karung atau kemungkinan antara 70-80 kilogram beras. Hasilnya nanti buat dikonsumsi keluarga, enggak dijual," ujarnya.
Diakuinya, membuka lahan pertanian di pinggiran sungai tentunya sangat
beresiko gagal panen. Bukan karena hama atau tanaman, tapi kekhawatiran
permukaan air kembali naik di saat padinya belum bisa dipanen.
Baca juga : Terlambat Tanam, Petani Lahan Rawa di Kalsel Harap Kemarau Lebih Panjang
"Pengalaman tahun lalu, saya enggak sempat panen lantaran permukaan sungai ternyata lebih cepat naik daripada yang saya perkiraan. Risikonya saya rugi, padahal biaya tanam bisa sampai Rp2 juta," tuturnya.
Petani lainnya, Onang Hidayat, 71, mengaku, terpaksa pindah bertani ke
tepian sungai karena kondisi lahan sawahnya mengering. Sudah beberapa
bulan, lahan garapannya tidak teraliri air akibat kemarau.
"Biasanya saya garap sawah sewa tapi sekarang lahannya mengering, gak ada air sejak dua bulan lalu. Saya sudah tanam musim kedua tapi keburu kemarau jadinya gak kepanen," ucap dia.
Berbeda dengan Eji, Onang pilih menanam berbagai jenis palawija yang cepat dipanen agar menghasilkan uang, "Sekarang baru nanam cabai sama ubi jalar. Nanti rencananya jagung agar bisa dijual saat tahun baru. Mudah-mudahan bisa kepanen," tambahnya.
Desa Cisande merupakan salah satu desa binaan Rumah Zakat yang telah mengalami transformasi signifikan melalui program Desa Berdaya
Bendera raksasa 800 meter persegi itu bukan sekadar kain, melainkan simbol perjuangan, keberanian, dan cinta Tanah Air yang terus menyala.
UMKM berperan sangat penting dalam menjaga perekonomian nasional
Tenda sederhana yang hanya beratap terpal bekas pembongkaran warung diisi oleh Nur, 60, beserta suami, anak dan sanak saudaranya
Pelaksanaan gebyar dipusatkan di Desa Kertasari, Kecamatan Weru, Kamis (14/8). Bupati Cirebon, Imron Rosyadi mencanangkan gerakan itu.
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
Kami tidak pernah diajak berdiskusi terkait penertiban pembongkaran bangunan disepanjang wilayah Ciater.
Bendera berukuran 12 x 8 meter itu sukses dikibarkan pada ketinggian 200 meter oleh Paskibra dibantu 10 tim komunitas dan organisasi pecinta alam
Kegiatan GPM merupakan tindak lanjut program nasional untuk menjaga ketersediaan pangan, menstabilkan harga, serta mendukung ketahanan pangan di tengah masyarakat.
Gastronomi bisa menjadi daya tarik wisata, bahkan menjadi diplomasi untuk ekonomi kreatif
Kampanye ini hadir dengan pendekatan yang lebih interaktif, partisipatif, dan dekat dengan komunitas
Bukan sekadar selembar kertas, Prangko Seri “Para Pendiri Bangsa” adalah pesan dari masa lalu untuk generasi masa depan.
Yenny berharap EISCC bisa melahirkan atlet panjat tebing berkaliber nasional dan internasional.
Kerja sama berfokus pada pemanfaatan minyak kacang sacha inchi sebagai sumber alami omega 3, 6, dan 9.
Aksi itu merupakan respon dari kejahatan genosida yang semakin gencar dilakukan oleh zionis Israel.
MAHASISWA Program Studi (Prodi) Teknik Logistik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Nai’la Nursyifa, berhasil mengembangkan pendekatan pembelajaran inovatif.
Penambahan itu membuat jumlah ODHA mencapai 1.456 orang, dengan angka kematian 256 orang.
Kondisi cuaca akhir-akhir ini terus berubah-ubah. Dari sisi kesehatan, ini rentan memicu berbagai penyakit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved