Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Lelang Orangtua Asuh Anak Stunting di Cianjur Kumpulkan Rp347 Juta

Benny Bastiandy
30/11/2023 19:31
Lelang Orangtua Asuh Anak Stunting di Cianjur Kumpulkan Rp347 Juta
Pemerintah Kabupaten Cianjur menggelar rembuk stunting untuk menekan angka prevalensi tengkes(MI/BENNY BASTIANDY)

INOVASI dilakukan Pemkab Cianjur untuk menekan angka prevalensi
kasus tengkes (stunting) yang sekarang tersisa 13,6%. Salah satunya
melelangkan program orangtua asuh bagi anak penderita tengkes.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, menangani tengkes tentunya tak bisa ditangani sendiri oleh pemerintah kabupaten, karena berbagai keterbatasan. Butuh kolaborasi dan kerja sama dari berbagai elemen agar bisa mempercepat penurunan angka kasus.

"Melalui kegiatan Rembuk Stunting, kami tadi sudah membagi peran dan tugas. Saya sampaikan bahwa stunting ini tidak bisa dilaksanakan pemerintah saja," ujarnya seusai menghadiri kegiatan Rembuk Stunting, Kamis (30/11).

Hasil penghitungan, kata dia, satu orang anak penderita stunting
membutuhkan biaya penanganan sekitar Rp1 juta. Masih terdapat kekurangan pembiayaan sekitar Rp600 juta untuk penanganannya.

"Kami mengharapkan adanya peran masyarakat maupun para donatur untuk
berpartisipasi ikut menangani penderita stunting. Pada acara rembuk
stunting kami lelangkan ke para pengusaha (donatur), termasuk para pejabat. Alhamdulilah menghasilkan sekitar Rp347 juta. Kami berterima kasih dan apresiasi tinggi kepada para donatur," ujarnya.

Lelang orangtua asuh stunting masih terbuka. Bagi masyarakat ataupun para donatur yang ingin berpartisipasi masih bisa menjadi orangtua asuh.

"Kalau penderita stunting ini ditangani, kemudian ibu hamil, dan remaja
putri juga ditangani, insya Allah saya meyakini Kabupaten Cianjur bakal
zero stunting. Dampaknya akan dirasakan pada Indonesia Emas 2045, Kabupaten Cianjur bisa mencetak generasi emas yang hebat, pintar, saleh, dan ending-nya berakhlak mulia," tegas Herman.

Beberapa hari lalu Kabupaten Cianjur mendapatkan penghargaan sebagai salah satu daerah terbaik menurunkan angka prevalensi di Jawa Barat dan
Indonesia. Angka penurunannya cukup signifikan dari semula pada 2021
sebesar 33,7% menjadi 13,6% pada 2022.

"Penurunannya hampir 20,1%. Sisa sebesar 13,6% kemarin sudah disurvei lagi, alhamdulillah turun. Tapi kita belum tahu hasilnya berapa," pungkasnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner