Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
IRAN melancarkan serangan rudal balistik dua gelombang sebagai tanggapan atas pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh. kurang lebih ada 180 rudal balistik yang diarahkan ke Israel kemarin, tidak menimbulkan korban karena sebagian besar rudal berhasil dicegat, menurut laporan tentara Israel.
Iran mengaku menargetkan tiga pangkalan militer di kawasan Tel Aviv. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu segera berjanji untuk membalas dan mengatakan Iran melakukan kesalahan besar dan akan membalasnya karena didukung Amerika Serikat (AS), sekutu dekatnya.
"Jangan salah, Amerika Serikat sepenuhnya mendukung Israel," kata Presiden Joe Biden di Gedung Putih. Dia sedang mendiskusikan tanggapan terhadap serangan itu.
Baca juga : AS tidak Dukung Israel Serang Situs Nuklir Iran
Kawasan ini kini berada dalam posisi yang mengkhawatirkan, terlebih Israel akan memilih untuk melakukan deeskalasi atau berupaya menghadapi musuh lamanya dengan dukungan AS.
Seorang analis di Universitas Northwestern di Qatar, Marc Owen Jones, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa meskipun serangan Iran telah disesuaikan dengan cermat untuk menghindari eskalasi, tanggapan Israel tidak dapat diprediksi.
Serangan Iran pada Selasa (1/10) berupaya membangun kembali tindakan pencegahan karena Teheran tidak bisa lagi terlihat lemah dalam menghadapi serangan Israel terhadap sekutunya di wilayah tersebut.
Baca juga : Iran Tembakkan 180 Rudal Balistik ke Israel, Biden dan Netanyahu Merespons
Namun laporan menunjukkan bahwa Israel diberi tahu tentang serangan yang akan datang oleh AS pada waktunya untuk mencegat rudal dan drone tersebut. "Oleh karena itu, penggunaan senjata canggih oleh Iran harus dilihat sebagai upaya simbolis," tambahnya.
Karena kerusakan akibat serangan tersebut sangat kecil, Israel dapat memilih untuk memberikan tanggapan terbatas seperti yang terjadi pada April lalu, ketika Iran melancarkan serangan pertamanya ke wilayah Israel.
Sebagai pembalasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus, pada 13 April Iran meluncurkan sekitar 120 rudal balistik dan 170 drone sehingga menyebabkan kerusakan kecil pada pangkalan militer di Israel Selatan.
Baca juga : Iran: Janji Palsu Gencatan Senjata AS dan Eropa jika tidak Balas Serang
Beberapa hari kemudian, pada 18 April, Israel menyerang pangkalan angkatan udara Artesh di Isfahan, menghancurkan sebagian dari sistem pertahanan udara jarak jauh S-300. Serangan tersebut tidak banyak melemahkan kemampuan militer Iran, tetapi ketepatan serangannya menjadi ancaman tersirat sekaligus menghindari eskalasi lebih lanjut.
"Namun, kali ini skala dan sifat serangan Iran berarti bahwa tanggapan Israel juga harus lebih keras dibandingkan pada April lalu. Ini untuk menetapkan pencegahannya sendiri," kata Andreas Krieg, dosen senior di School of Security Studies di King's College London.
Pada April lalu, Israel menembaki sasaran Iran dari luar wilayah udara Iran. Krieg mengatakan dia memperkirakan Israel akan mengirimkan jet tempurnya ke wilayah udara Iran untuk melancarkan serangan terhadap situs militer.
Baca juga : Hizbullah Tunjuk Komandan Baru Pengganti Aqil yang Dibunuh Israel
Owen Jones menegaskan jika Israel memilih benar-benar melakukan eskalasi, hal ini berpotensi menandai dimulai perang proksi selama beberapa dekade. Ini menyeret pasukan Iran dalam konfrontasi langsung dengan Israel dan sekutu terbesarnya, Amerika Serikat.
"Barat menyalahkan Iran atas eskalasi ini," katanya. "Ini baik bagi Israel karena mampu memobilisasi dukungan koalisi melawan Iran sambil mengalihkan perhatian dunia dari apa yang dilakukannya di Gaza," tambahnya.
Semua opsi ada di meja untul dibahas, menurut pernyataan publik para pejabat Israel. Hal ini dapat mencakup serangan terhadap fasilitas produksi nuklir dan minyak, pembunuhan yang ditargetkan terhadap Garda Revolusi Iran, dan serangan terhadap aset militer.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Israel akan merespons di mana pun, kapan pun, dan apa pun yang dipilih. Mantan PM Israel Naftali Bennett menyerukan serangan tegas terhadap fasilitas nuklir Iran.
"Kita harus bertindak sekarang untuk menghancurkan program nuklir Iran, fasilitas energi pusatnya, dan melumpuhkan rezim teroris ini secara fatal," tulis Bennett di X setelah serangan rudal Iran. "Kami punya pembenaran. Kami punya alatnya. Kini setelah Hizbullah dan Hamas dilumpuhkan, Iran menjadi terekspos," sebutnya.
Kompleks pengayaan uranium Natanz dan Pusat Teknologi Nuklir Isfahan ialah dua lokasi inti program nuklir Iran. Pusat kota Isfahan juga merupakan rumah bagi beberapa fasilitas penting, termasuk perusahaan militer.
Namun, menargetkan situs nuklir Iran sebagai reaksi terhadap serangan yang menimbulkan kerusakan minimal mungkin dianggap tidak proporsional. Serangan semacam itu juga berpotensi menjadi bumerang dan mendorong Teheran mempercepat program nuklirnya guna mencegah serangan di masa depan terhadap wilayahnya.
Pada Rabu (2/10), Biden mengatakan dia tidak akan mendukung serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Krieg dari King's College juga menunjukkan bahwa sebagian besar fasilitas nuklir Iran terletak jauh di bawah tanah, di bawah pegunungan. "Ini bukanlah sesuatu yang mudah diakses oleh Israel dari udara," katanya kepada Al Jazeera.
Ladang minyak bisa menjadi target militer alternatif. Menghantam sektor minyak Iran yang menguntungkan pada saat pemerintah Iran menghadapi tekanan masyarakat yang semakin besar atas situasi ekonomi yang buruk di negara itu juga dapat memberikan keuntungan politik bagi Israel.
Namun Krieg mengatakan dia tidak yakin serangan Israel terhadap fasilitas minyak Iran akan dianggap dibenarkan di mata komunitas global mengingat sifat serangan militer Iran pada Selasa. Fasilitas pangkalan angkatan laut Iran dan aset angkatan laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) ialah target potensial lain bagi Israel.
Selain ibu kota Iran, Teheran, kota pelabuhan Bandar-e Bushehr, tempat bagi infrastruktur energi utama dan fasilitas angkatan laut Iran, merupakan pusat penting. Tel Aviv juga dapat melanjutkan serangkaian pembunuhan yang ditargetkan dengan mengejar para pemimpin Iran seperti yang dilakukan terhadap Hizbullah, sekutu Iran yang memiliki senjata terbaik dan perlengkapan paling lengkap di kawasan.
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dibawa ke lokasi yang aman di Iran saat peningkatan keamanan, setelah Israel membunuh Nasrallah Hizbullah dalam serangan di Beirut pekan lalu. Dilaporkan Iran juga mengkhawatirkan penyusupan yang dilakukan oleh agen-agen Israel, termasuk orang-orang Iran yang digaji Israel dan sedang melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap personel di antara anggota IRGC tingkat menengah dan tinggi.
Iran, yang khawatir akan memulai perang yang lebih besar, telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan pembalasan. Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Bagheri, mengatakan IRGC siap mengulangi serangan rudalnya dengan intensitas berlipat ganda jika Israel menyerang balik di wilayahnya.
"Jika rezim Zionis, yang sudah gila, tidak dibendung oleh Amerika dan Eropa dan berniat melanjutkan kejahatan seperti itu, atau melakukan apa pun yang melanggar kedaulatan atau integritas wilayah kami, operasi akan terulang dengan skala yang jauh lebih besar dan kami akan menyerang semua infrastruktur mereka," katanya.
Bagheri juga memperingatkan bahwa Iran sejauh ini menghindari menargetkan warga sipil Israel dan itu telah mereka patuhi. (Z-2)
rudal yang diluncurkan Iran menghantam wilayah selatan Israel, Jumat (20/6), memicu kebakaran hebat di dekat kawasan teknologi Beer Sheva yang menjadi lokasi kantor Microsoft.
KORPS Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan serangan ke Israel yang merupakan gelombang ke-12 dari Operation True Promise 3 pada Rabu (18/6) malam waktu setempat.
KONFLIK antara Israel dan Iran terus memanas memasuki pekan kedua dengan kedua kubu kembali saling melancarkan serangan pada Jumat (20/6). Ketegangan ini menandai eskalasi serius.
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
PEJABAT senior Garda Revolusi Iran, Mohsen Rezaei, menyatakan seluruh bahan nuklir yang diperkaya oleh Teheran telah dipindahkan ke lokasi-lokasi yang aman.
Pemerintah telah menyiapkan rencana kontinjensi dalam rencana evakuasi WNI di Iran termasuk cara lewat jalur darat menuju Baku, Azerbaijan. Evakuasi tahap pertama akan dimulai hari ini,
PEJABAT senior Garda Revolusi Iran, Mohsen Rezaei, menyatakan seluruh bahan nuklir yang diperkaya oleh Teheran telah dipindahkan ke lokasi-lokasi yang aman.
PARA menteri luar negeri Eropa dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Jenewa, Swiss, Jumat (20/6).
EMPAT belas pesawat kargo yang penuh dengan peralatan militer tiba di Israel di tengah konflik yang kian memanas di Timur Tengah.
MENTERI Luar Negeri (Menlu) Jerman, Prancis, dan Inggris dijadwalkan akan bertemu dengan Menlu Iran Abbas Araghchi pekan ini untuk mencari solusi diplomatik atas konflik Iran-Israel.
INDONESIA dan 22 negara lain menegaskan bahwa cara militer tidak dapat menghasilkan resolusi yang langgeng untuk krisis yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved