Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa janji gencatan senjata yang disampaikan Amerika Serikat (AS) dan Eropa jika Iran tidak membalas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh merupakan janji palsu. Pernyataan itu ia sampaikan selama pertemuan Kabinet di Teheran pada Minggu (29/9) malam seraya mengecam pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Iran menjanjikan respons keras atas pembunuhan Haniyeh sehari setelah kepala biro politik Hamas tersebut menghadiri upacara pelantikan Pezeshkian di ibu kota Iran. Sementara itu, Nasrallah menjadi sasaran pengeboman mematikan yang dilancarkan Israel di pinggiran selatan Beirut pada Jumat. Kelompok Libanon Hizbullah mengonfirmasi kematiannya pada Sabtu (28/9).
Pezeshkian menyebutnya sebagai kejahatan keji. "Itu sekali lagi membuktikan bahwa rezim kriminal tidak mematuhi norma atau kerangka kerja internasional apa pun."
Baca juga : Hizbulah Pastikan Komandan Militer Nabil Qaouk Gugur Dibunuh Israel
Dia mengatakan klaim para pemimpin AS dan Eropa, yang menjanjikan gencatan senjata sebagai imbalan bagi Iran untuk tidak membalas pembunuhan mantan pemimpin Hamas, sepenuhnya salah.
"Memberi lebih banyak waktu kepada penjahat hanya akan membuat mereka semakin berani untuk melakukan kekejaman," katanya.
Presiden Iran itu, yang pekan lalu berada di New York untuk menghadiri KTT Majelis Umum PBB beberapa hari sebelum pembunuhan Nasrallah, mengatakan bahwa para pejuang kebebasan Libanon tidak boleh dibiarkan sendirian.
Baca juga : Saudi Ingatkan Konsekuensi Berbahaya dari Eskalasi Militer Israel
"Saya masih berkeyakinan bahwa para pejuang Libanon dan pejuang kebebasan tidak boleh ditinggalkan sendirian dalam pertempuran ini, sehingga rezim yang kejam ini tidak menargetkan satu demi satu negara perlawanan, menumpahkan darah perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah," kata Pezeshkian seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah, IRNA.
Dia juga menekankan tanggung jawab besar negara-negara Arab dan Islam dalam menghadapi kekejaman yang dilakukan Israel di kawasan.
"Negara-negara Islam tidak boleh tinggal diam terhadap kejahatan rezim ini karena hari ini telah menjadi jelas bagi masyarakat dunia tentang siapa sebenarnya penjahat dan penyebab perang, ketidakamanan dan pembunuhan di seluruh dunia," ujarnya.
Baca juga : Prancis dan AS Minta Gencatan Senjata Hizbullah-Israel selama 21 Hari
Dia juga mengkritik standar ganda media Barat dalam menangani terorisme Israel. Pezeshkian kemudian mengatakan bahwa tindakan Israel tidak akan dibiarkan begitu saja, termasuk pembunuhan komandan senior militer Iran Abbas Nilforoushan yang bersama dengan Nasrallah pada saat serangan.
"Tanggapan tegas terhadap para penjahat pengkhianat ini diperlukan. Sejarah menunjukkan bahwa gerakan pembebasan dan kebangkitan tidak akan binasa melalui pembunuhan para pemimpinnya," katanya.
Presiden Iran juga menegaskan kembali kesiapan penuh peralatan medis dan badan-badan bantuan negara tersebut untuk membantu dan menyediakan bantuan kepada pada korban pengeboman baru-baru ini di Libanon. (Ant/Z-2)
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengungkap bahwa dirinya menjadi sasaran upaya pembunuhan oleh Israel selama konflik 12 hari antara kedua negara yang terjadi pada pertengahan Juni lalu.
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved