Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa janji gencatan senjata yang disampaikan Amerika Serikat (AS) dan Eropa jika Iran tidak membalas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh merupakan janji palsu. Pernyataan itu ia sampaikan selama pertemuan Kabinet di Teheran pada Minggu (29/9) malam seraya mengecam pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Iran menjanjikan respons keras atas pembunuhan Haniyeh sehari setelah kepala biro politik Hamas tersebut menghadiri upacara pelantikan Pezeshkian di ibu kota Iran. Sementara itu, Nasrallah menjadi sasaran pengeboman mematikan yang dilancarkan Israel di pinggiran selatan Beirut pada Jumat. Kelompok Libanon Hizbullah mengonfirmasi kematiannya pada Sabtu (28/9).
Pezeshkian menyebutnya sebagai kejahatan keji. "Itu sekali lagi membuktikan bahwa rezim kriminal tidak mematuhi norma atau kerangka kerja internasional apa pun."
Baca juga : Hizbulah Pastikan Komandan Militer Nabil Qaouk Gugur Dibunuh Israel
Dia mengatakan klaim para pemimpin AS dan Eropa, yang menjanjikan gencatan senjata sebagai imbalan bagi Iran untuk tidak membalas pembunuhan mantan pemimpin Hamas, sepenuhnya salah.
"Memberi lebih banyak waktu kepada penjahat hanya akan membuat mereka semakin berani untuk melakukan kekejaman," katanya.
Presiden Iran itu, yang pekan lalu berada di New York untuk menghadiri KTT Majelis Umum PBB beberapa hari sebelum pembunuhan Nasrallah, mengatakan bahwa para pejuang kebebasan Libanon tidak boleh dibiarkan sendirian.
Baca juga : Saudi Ingatkan Konsekuensi Berbahaya dari Eskalasi Militer Israel
"Saya masih berkeyakinan bahwa para pejuang Libanon dan pejuang kebebasan tidak boleh ditinggalkan sendirian dalam pertempuran ini, sehingga rezim yang kejam ini tidak menargetkan satu demi satu negara perlawanan, menumpahkan darah perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah," kata Pezeshkian seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah, IRNA.
Dia juga menekankan tanggung jawab besar negara-negara Arab dan Islam dalam menghadapi kekejaman yang dilakukan Israel di kawasan.
"Negara-negara Islam tidak boleh tinggal diam terhadap kejahatan rezim ini karena hari ini telah menjadi jelas bagi masyarakat dunia tentang siapa sebenarnya penjahat dan penyebab perang, ketidakamanan dan pembunuhan di seluruh dunia," ujarnya.
Baca juga : Prancis dan AS Minta Gencatan Senjata Hizbullah-Israel selama 21 Hari
Dia juga mengkritik standar ganda media Barat dalam menangani terorisme Israel. Pezeshkian kemudian mengatakan bahwa tindakan Israel tidak akan dibiarkan begitu saja, termasuk pembunuhan komandan senior militer Iran Abbas Nilforoushan yang bersama dengan Nasrallah pada saat serangan.
"Tanggapan tegas terhadap para penjahat pengkhianat ini diperlukan. Sejarah menunjukkan bahwa gerakan pembebasan dan kebangkitan tidak akan binasa melalui pembunuhan para pemimpinnya," katanya.
Presiden Iran juga menegaskan kembali kesiapan penuh peralatan medis dan badan-badan bantuan negara tersebut untuk membantu dan menyediakan bantuan kepada pada korban pengeboman baru-baru ini di Libanon. (Ant/Z-2)
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
KETEGANGAN di Timur Tengah meningkat tajam setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap instalasi militer dan nuklir Iran,
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dilaporkan berada di dalam sebuah bungker rahasia saat Iran menghajar negeri Zionis.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian bersumpah bahwa pihaknya akan memberikan respons yang kuat atas serangan udara Israel yang dilancarkan pada Jumat (13/6) dini hari.
Pertahanan udara Amerika Serikat (AS) membantu Israel menghalau rudal-rudal yang ditembakkan militer Iran.
Ketegangan geopolitik yang memanas di Timur Tengah, terutama akibat serangan Israel ke sejumlah target strategis di Iran, berpotensi memicu lonjakan harga minyak dunia.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
ISRAEL memberi tahu pejabat Amerika Serikat bahwa mereka sepenuhnya siap untuk meluncurkan operasi militer di Iran. Demkian laporan penyiar CBS News yang mengutip sejumlah sumber.
IRAN memperingati Israel akan menyesal jika Negeri Zionis itu berani menyerang fasilitas nuklir Negeri Para Mullah itu saat ketegangan meningkat antara dua musuh bebuyutan tersebut.
MENTERI Luar Negeri Abbas Araghchi mengatakan Iran akan meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat atas setiap serangan Israel terhadap fasilitas nuklirnya.
Menlu AS Marco Rubio mengatakan jika ada lebih banyak orang Israel di Timur Tengah, dunia akan menjadi lebih aman. Sebaliknya, Rubio menuding Iran sebagai sumber masalah di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved