Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Iran Tembakkan 180 Rudal Balistik ke Israel, Biden dan Netanyahu Merespons

Wisnu Arto Subari
02/10/2024 07:23
Iran Tembakkan 180 Rudal Balistik ke Israel, Biden dan Netanyahu Merespons
Serangan Iran ke Israel.(Al Jazeera)

IRAN menembakkan sedikitnya 180 rudal balistik ke Israel pada Selasa 1 Oktober 2024 dilansir dari The Conversation. Ini meningkatkan ketegangan di Timur Tengah yang semakin ditandai oleh eskalasi demi eskalasi seperti dikatakan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.

Serangan Iran--yang sebagian besar dicegah Israel dengan sistem pertahanan rudal Iron Dome bersama dengan bantuan dari kapal perusak angkatan laut AS di dekatnya--menyusul pembunuhan Israel terhadap Hassan Nasrallah, pemimpin lama kelompok militan Libanon yang didukung Teheran, Hizbullah, pada 27 September.

Menurut keterangan Iran dari Al Jazeera, hal itu merupakan pembalasan atas berbagai pembunuhan yang dilakukan Israel kepada sejumlah pemimpin Hamas, Hizbullah, dan Garda Revolusi.⁣ Iran di media sosial X dengan akun @Iran_UN menulis, Selasa (1/10), "Respons Iran yang sah, rasional, dan masuk akal terhadap aksi teroris rezim Zionis... telah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Jika rezim Zionis berani menanggapi atau melakukan tindakan jahat lebih lanjut, maka akan ada respons yang menghancurkan."

Setelah Iran meluncurkan rentetan rudal balistik besar-besaran ke Israel pada Selasa, harapan Presiden Joe Biden untuk mengakhiri perang di Gaza sebelum meninggalkan jabatannya dan menahan perang regional yang lebih luas di Timur Tengah tampak lebih redup dari sebelumnya.

Serangan dari Iran terjadi setelah Israel memperluas perangnya melawan proksi Iran di wilayah tersebut, meluncurkan serangkaian serangan brutal untuk membubarkan kepemimpinan Hizbullah sekaligus menyasar warga sipil di perbatasan utara, dan menyerang pasukan Houthi yang didukung Iran di Yaman.

Baca juga : Netanyahu Bikin Video Khusus untuk Warga Iran, Apa Katanya?

Sekarang, Biden terjebak antara janjinya untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina, dan terus mendukung pertahanan Israel dalam konflik yang meningkat di garis depan lain.

Presiden menghabiskan sebagian besar pada Selasa di Situation Room, pusat komando berpanel kayu yang sempit di ruang bawah tanah West Wing, saat intelijen AS masuk bahwa Iran sedang bersiap untuk meluncurkan serangan rudal ke Israel sebagai balasan atas kematian Hassan Nasrallah, sekretaris jenderal Hizbullah.

Biden memerintahkan agar militer AS membantu Israel mempertahankan diri dari Iran. Saat orang Israel bergegas ke tempat perlindungan bom, pasukan Israel dan AS berhasil mencegat sebagian besar tembakan hampir 200 rudal.

"Serangan itu tampaknya telah dikalahkan dan tidak efektif," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa sore dilansir Time. "Jangan salah, Amerika Serikat sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya mendukung Israel." 

Baca juga: Pemukim Ekstremis Israel Promosikan Properti di Libanon Selatan, Kenapa

Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan menggambarkan serangan itu sebagai eskalasi signifikan oleh Iran. Eskalasi tersebut kemungkinan akan terus berlanjut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Selasa bahwa Iran membuat kesalahan besar dan akan membayarnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya