Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak akan mendukung serangan Israel yang bertujuan memusnahkan fasilitas nuklir Iran sebagai pembalasan atas serangan rudal terbarunya. Pernyataan Biden disampaikan setelah diplomat terkemuka Israel di PBB memperingatkan bahwa pembalasan negaranya atas serangan hampir 200 rudal balistik Iran akan lebih berat daripada yang dapat dibayangkan oleh Teheran.
Pada hari yang sama, kepala staf Israel, Letjen Herzi Halevi, memperingatkan bahwa pihaknya memiliki kemampuan untuk menjangkau dan menyerang titik mana pun di Timur Tengah. Ini kenyataan yang segera dipahami oleh musuh-musuh Israel.
Benjamin Netanyahu juga telah mengadakan pertemuan dengan para pejabat tinggi keamanannya di markas pertahanan Israel, Kirya, di Tel Aviv, pada Rabu (2/10) sore untuk membahas pilihan-pilihan negara tersebut setelah serangkaian pembicaraan dengan Washington.
Baca juga : Iran Tembakkan 180 Rudal Balistik ke Israel, Biden dan Netanyahu Merespons
Israel mempertimbangkan untuk membuka front keempat dengan musuh-musuh regionalnya, setelah delapan tentaranya dipastikan tewas dan sejumlah besar lain terluka dalam tiga bentrokan dengan Hizbullah. Mereka juga sudah melakukan serangan darat signifikan pertama melintasi perbatasan Libanon sejak terakhir kali pada 2006.
Pada Rabu (2/10) malam, ledakan dahsyat kembali terdengar di Beirut selatan dan tengah. Pihak berwenang Libanon mengatakan 46 orang tewas dan 85 luka-luka dalam serangan Israel di kota itu dalam 24 jam terakhir.
Serangan terpisah di ibu kota Suriah, Damaskus, dilaporkan menewaskan menantu Hassan Nasrallah. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa Hassan Jaafar Qasir termasuk di antara tiga orang yang tewas dalam serangan tersebut.
Baca juga : Iran: Janji Palsu Gencatan Senjata AS dan Eropa jika tidak Balas Serang
Serangan itu meratakan bangunan di distrik Mazzeh, daerah yang ditempati oleh militan Hizbullah dan petugas Korps Garda Revolusi Islam Iran.
Ada pembahasan di Washington bahwa Israel akan melakukan respons militer terhadap salvo rudal Iran yang hampir pasti akan lebih parah dibandingkan satu-satunya serangan udara Israel sebelumnya terhadap negara tersebut. Rudal ditembakkan ke instalasi pertahanan udara dekat Isfahan pada serangan lalu.
Namun pemerintahan Biden khawatir bahwa tanggapan besar-besaran Israel, terutama yang menargetkan fasilitas nuklir Iran, dapat memicu eskalasi lebih lanjut yang pada akhirnya dapat menarik pasukan AS dan berpotensi mengarah pada keputusan Iran untuk mencoba senjata nuklir.
Baca juga : Netanyahu Bikin Video Khusus untuk Warga Iran, Apa Katanya?
Hampir semua rudal Iran yang masuk pada Selasa (1/10) berhasil dicegat oleh pertahanan udara berlapis Israel. Satu-satunya korban jiwa ialah seorang warga Palestina yang tewas akibat jatuhnya puing-puing di Tepi Barat.
Namun, sejumlah rudal yang tidak disebutkan jumlahnya mendarat di atau dekat pangkalan udara Israel di Nevatim dan Tel Nof, merusak gedung perkantoran dan area pemeliharaan lain, meskipun tidak merusak pesawat atau peralatan lain.
Washington pertama kali memberikan peringatan beberapa jam sebelum peluncuran rudal Iran pada Selasa (1/10) malam. Sejak itu para pejabat AS terlibat dalam pembicaraan mendesak dengan pejabat tinggi Israel mengenai tanggapan negara mereka.
Baca juga : Biden Serukan Kekerasan Dihentikan, Israel Siap Serang Darat Libanon
Israel dilaporkan sedang mempertimbangkan serangan luas terhadap instalasi minyak Iran serta serangan udara terhadap pangkalan militer atau pembunuhan yang ditargetkan yang telah banyak digunakan Israel di wilayah tersebut.
Sementara itu, AS diperkirakan akan mengusulkan langkah-langkah ekonomi mereka sendiri terhadap negara yang sudah terkena sanksi berat, sebagai pelengkap reaksi militer Israel.
Militer Israel mengatakan serangan yang diluncurkan pada Selasa (1/10) ke Libanon sebagian besar ditujukan untuk menghancurkan terowongan dan infrastruktur Hizbullah di sepanjang perbatasan.
Mereka mengerahkan lebih banyak unit di wilayah utara pada Rabu (2/10) dan mengeluarkan peringatan evakuasi kepada penduduk Libanon di lebih dari 20 kota perbatasan, meminta mereka untuk menyeberangi Sungai Awali, sekitar 60 km di dalam wilayah Libanon. Ini mengindikasikan akan ada lebih banyak operasi darat yang akan dilakukan.
Sebagian besar korban Israel pada Rabu (2/10) berasal dari brigade komando yang terlibat dalam konfrontasi dengan milisi Syiah di perbatasan komunitas Israel di Misgav, sementara dua tentara dari Brigade Golani tewas dalam insiden terpisah di Maroun-el-Ras distrik Libanon selatan.
Hizbullah mengatakan para pejuangnya melukai dan membunuh sekelompok tentara Israel di Libanon selatan setelah meledakkan alat peledak.
Mereka mengeklaim telah menghancurkan tiga tank Merkava Israel dengan roket berpemandu di kota perbatasan Maroun el-Ras di Libanon.
The Guardian tidak dapat memverifikasi keadaan dari setiap insiden tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) masih memerangi Hamas di Gaza hampir setahun setelah perang pecah di sana.
Mereka melakukan serangan rutin yang ditujukan terhadap militan di Tepi Barat dan selama dua minggu terakhir mereka melancarkan perang terhadap Hizbullah dengan pembunuhan yang ditargetkan, serangan udara yang menghancurkan seluruh Libanon, dan berpuncak dengan serangan lintas batas oleh pasukan darat pada Selasa (1/10).
Tujuan serangan di Libanon ialah menciptakan kondisi yang memungkinkan lebih dari 60.000 warga Israel yang mengungsi akibat serangan Hizbullah selama setahun terakhir untuk kembali ke rumah mereka.
Namun pembunuhan Nasrallah memicu serangan rudal Iran sebagai pembalasan atas kematian sekutu terdekat Teheran di wilayah tersebut.
Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan untuk membahas konflik yang semakin memburuk. Sekretaris Jenderal, Antonio Guterres, memperingatkan bahwa waktu hampir habis dan siklus mematikan dengan saling balas harus dihentikan.
Iran membenarkan serangannya sebagai pembelaan diri dalam surat kepada dewan keamanan. Menurut mereka, sesuai dengan prinsip pembedaan berdasarkan hukum kemanusiaan internasional, Iran hanya menargetkan instalasi militer dan keamanan rezim zionis dengan serangan rudal defensifnya.
Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menolak klaim tersebut dan menggambarkan serangan rudal Iran sebagai serangan yang diperhitungkan terhadap penduduk sipil. "Israel akan merespons," kata Danon kepada wartawan.
"Respons kami akan tegas dan ini akan menyakitkan, tetapi tidak seperti Iran, kami akan bertindak sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional," tegasnya. Dia menambahkan bahwa hal ini akan lebih buruk daripada yang dapat dibayangkan oleh Iran.
Utusan AS, Linda Thomas-Greenfield, menyerukan dewan keamanan untuk menerapkan konsekuensi serius terhadap Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, atas serangan Selasa (1/10) tersebut. "Rezim Iran akan bertanggung jawab atas tindakannya," kata Thomas-Greenfield.
"Dan kami sangat memperingatkan agar Iran atau proksinya tidak mengambil tindakan terhadap Amerika Serikat atau tindakan lebih lanjut terhadap Israel," ujarnya.
Krisis yang meluas ini terjadi pada saat yang sulit bagi Joe Biden, kurang dari lima minggu sebelum pemilu di mana ia berharap untuk menyerahkan jabatan Gedung Putih kepada wakil presidennya, Kamala Harris.
Sambil menunjukkan dukungan yang kuat terhadap Israel, ia berupaya menghentikan keterlibatan Amerika Serikat secara langsung dalam konflik dengan Iran, karena ia sadar betul bahwa Israel memandang program nuklir Iran sebagai ancaman yang potensial tetapi tidak dapat menimbulkan kerusakan signifikan secara militer jika dilakukan sendiri.
"Ada asumsi yang tersebar luas bahwa pilihan Netanyahu, selama bertahun-tahun menjabat, ialah membawa AS ke dalam konfrontasi militer langsung dengan Iran. Hal tersebut kini tampaknya semakin membuahkan hasil dibandingkan sebelumnya," kata Daniel Levy, mantan penasihat pemerintah Israel.
Direktur proyek Iran di International Crisis Group, Ali Vaez, mengatakan keberhasilan Israel yang mengesankan, baik di bidang militer dan bidang intelijen, dalam beberapa minggu terakhir telah menarik beberapa orang di pemerintahan Biden dan menyarankan agar berhati-hati sebelum melakukan serangan.
"Mempertimbangkan pilihan untuk mengambil tindakan sekarang dan terus melemahkan Iran dan sekutu-sekutunya di kawasan atau bahkan berpotensi menargetkan program nuklir Iran," sebutnya. "Apakah AS terlibat atau tidak, serangan seperti itu pasti akan menjadi pukulan terakhir dalam keputusan politik Iran untuk mengembangkan alat pencegah yang paling utama," pungkas Vaez. (The Guardian/Z-2)
Tersangka penembakan, Vance Boelter 57, saat ini masih dalam pelarian dan menjadi buruan utama aparat penegak hukum.
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
Pertahanan udara Amerika Serikat (AS) membantu Israel menghalau rudal-rudal yang ditembakkan militer Iran.
Pertamina berencana melakukan pergeseran (shifting) sumber impor minyak mentah (crude) dari beberapa negara ke Amerika Serikat.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
Ketegangan di Timur Tengah melonjak tajam setelah Angkatan Udara Israel dilaporkan melancarkan serangan besar-besaran ke sejumlah infrastruktur strategis di Iran pada Sabtu malam (14/6)
Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome merespons cepat dengan menembakkan rudal pencegat untuk mencegah kerusakan di darat.
Sebuah rudal jatuh langsung di pusat Kota Rishon Lezion.
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
KETEGANGAN di Timur Tengah meningkat tajam setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap instalasi militer dan nuklir Iran,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved