Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MAHASISWA Trinity College Dublin, Irlandia, dan Universitas Lausanne di Swiss melakukan aksi pendudukan untuk memprotes invasi Israel di Jalur Gaza. Mereka bergabung dengan gelombang demonstrasi yang melanda kampus-kampus di Amerika Serikat (AS).
Di Dublin, mahasiswa membangun perkemahan, Jumat (3/5), yang memaksa pihak kampus Trinity College membatasi akses ke kampus pada Sabtu (4/5) dan menutup pameran Book of Kells, salah satu tempat wisata utama di Irlandia.
Kamp tersebut didirikan setelah serikat mahasiswa didenda 214 ribu euro atau Rp3,6 miliar oleh pihak kampus atas kerugian yang disebabkan protes dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga : Benjamin Netanyahu Dongkol Diprotes Mahasiswa AS terkait Palestina
Para pengunjuk rasa menuntut Trinity memutuskan hubungan akademis dengan Israel dan melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel.
Ketua Serikat Mahasiswa Laszlo Molnarfia mengunggah foto yang menggambarkan bangku-bangku ditumpuk di pintu masuk gedung yang menampung Kitab Kells, sebuah manuskrip bercahaya yang dibuat oleh para biarawan Celtic pada sekitar 800 Masehi.
Trinity College mengatakan pihaknya telah membatasi akses bagi mahasiswa, staf, dan warga untuk memastikan keamanan, dan pameran akan ditutup pada Sabtu (4/5).
Baca juga : Presiden AS Joe Biden Dukung Kebebasan Berekspresi di Kampus-Kampus
Lebih dari 34.600 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel yang telah berlangsung selama tujuh bulan di Jalur Gaza, kata para pejabat kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas.
Protes pro-Palestina juga terjadi di universitas-universitas di Australia dan Kanada.
Di Lausanne, sekitar 100 mahasiswa menduduki sebuah gedung untuk mendukung tuntutan termasuk diakhirinya kerja sama ilmiah dengan Israel.
Baca juga : Mahasiswa AS Turun ke Jalan untuk Dukung Palestina
“Warga Palestina telah menderita selama lebih dari 200 hari, namun kami tidak didengarkan. Sekarang ada gerakan global yang meminta pemerintah mengambil tindakan, tapi hal itu tidak terjadi. Itu sebabnya kami ingin melibatkan universitas sekarang,” kata seorang pengunjuk rasa kepada televisi Swiss, Sabtu (4/5).
Pihak universitas mengatakan pendudukan dapat berlanjut hingga Senin asalkan tidak mengganggu pekerjaan di kampus.
“Kami, universitas, tidak diminta untuk mengambil sikap politik,” kata Rektor universitas tersebut Frederic Herman, kepada radio RTS.
Pekan lalu, Kepala Trinity College Linda Doyle mengatakan pihaknya sedang meninjau investasinya tetapi masing-masing akademisilah yang memutuskan apakah akan bekerja sama dengan institusi Israel. (CNA/Z-1)
Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui negara Palestina dan yang pertama di antara negara-negara demokrasi kaya G7 yang melakukannya.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat sedang menunggu bantuan di lokasi distribusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved