Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ribuan Perempuan Gaza Hamil di Tengah Serangan Israel

Cahya Mulyana
07/11/2023 15:58
Ribuan Perempuan Gaza Hamil di Tengah Serangan Israel
Ribuan perempuan hamil di tengah serangan Israel di Jalur Gaza khawatir soal persalinan(AFP)

SEBELUM meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hamas, perempuan hamil di Jalur Gaza dapat melakukan pemeriksaan kesehatan berkala. Mereka juga mendapatkan saran mengenai nutrisi dan mempersiapkan rumah mereka untuk kedatangan bayi mereka.

Saat ini, lebih dua juta warga Gaza tinggal di tempat penampungan yang tidak memiliki cukup makanan atau air bersih. Perempuan juga dihantui melahirkan di lantai tanpa dokter atau bidan.

Lebih dari 150 kelahiran terjadi setiap hari di wilayah paling padat penduduk ini, yang merupakan rumah bagi sekitar 50 ribu perempuan yang sedang hamil, menurut Dana Kependudukan PBB (UNFPA).

Baca juga: 15 Selebritas Indonesia Ini Ikuti Aksi Solidaritas Bela Palestina di Monas

Di antara mereka adalah Shorouq, yang sedang hamil tujuh bulan anak pertamanya. Saat ini dia tinggal di tempat penampungan di Khan Younis, di selatan Gaza.

"Bagaimana mungkin aku bisa melahirkan di sini?. Tidak ada akses terhadap layanan kesehatan dan kebersihan. Melahirkan di tempat penampungan ini akan menjadi bencana bagi saya,” keluhnya.

Baca juga: 4.104 Anak Palestina Jadi Korban Kekejaman Israel

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan bahwa perlindungan warga sipil harus menjadi yang terpenting dalam konflik ini. Dia juga memperingatkan bahwa Jalur Gaza telah menjadi kuburan bagi 4.104 anak-anak.

“Bencana yang terjadi membuat perlunya gencatan senjata kemanusiaan menjadi semakin mendesak setiap saat,” katanya di markas besar PBB, Amerika Serikat, Senin (6/11).

Ia menegaskan bahwa pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional sedang dilakukan. Tentara Israel memisahkan Gaza utara dari sisa wilayah Palestina yang terkepung dan menggempurnya dengan serangan udara.

Mereka juga mempersiapkan pertempuran darat dengan militan Hamas di Kota Gaza. Perdana Menteri Negeri Zionis Benjamin Netanyahu menegaskan usai menghabisi Hamas, Gaza akan berada di bawah kendali militer Israel. (France24/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya