Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
AHLI gizi Luciana B Sutanto mengimbau agar ibu menyusui berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi, terutama yang mengandung pemanis buatan.
"Minuman berpemanis bisa alami bisa berpemanis buatan. Boleh dikonsumsi jika ada izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),"
kata Luciana, dikutip Selasa (25/2).
Luciana mengatakan, menurut peraturan BPOM, pemanis buatan yang boleh diedarkan untuk dikonsumsi harus memenuhi standar izin yang telah ditetapkan.
Pada Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan, dijelaskan bahwa pemanis buatan tidak diperbolehkan untuk digunakan pada produk pangan yang diperuntukkan bagi bayi, anak usia di bawah tiga tahun, serta ibu hamil dan menyusui.
Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi produk yang mengandung pemanis buatan.
Ia mengungkapkan, jika ibu menyusui ingin menikmati minuman manis, sebaiknya memilih minuman yang menggunakan pemanis alami atau pemanis buatan yang telah mendapatkan izin dari BPOM.
Tidak hanya itu, konsumsi minuman manis pun perlu diperhatikan agar tidak melebihi batas yang disarankan.
Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, konsumsi gula dan bahan makanan manis lainnya dibatasi hingga 4 sendok makan sehari.
Menurut dia, pengaturan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan gizi, baik untuk ibu maupun bayi.
"Konsumsi minuman manis harus sesuai dengan konsumsi makan sehat yang sudah direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan sesuai pedoman gizi seimbang," tegasnya.
Untuk menjaga kelancaran air susu ibu (ASI), Luciana mengatakan, ibu menyusui dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi ibu dan bayi.
Asupan kalori dibutuhkan lebih banyak selama masa menyusui, namun tetap harus mengikuti pola makan yang seimbang dan beragam.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memperhatikan kecukupan cairan tubuh.
Ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi 11 hingga 12 gelas cairan sehari, yang dapat berasal dari air putih, susu, atau minuman lainnya, termasuk sup dan makanan yang mengandung banyak cairan.
Dengan pola makan dan hidrasi yang tepat, diharapkan ASI tetap lancar dan bayi mendapatkan gizi yang optimal.
"Anjuran makan ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan bagi sang ibu dan untuk tumbuh kembang bayi. Kalori dibutuhkan lebih banyak tetapi tetap mengikuti pola makan gizi seimbang dan jenis makanan beranekaragam," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Studi terbaru menunjukkan konsumsi minuman yang mengandung erythritol, dapat lebih dari dua kali lipat meningkatkan risiko pembekuan darah pada orang sehat.
Melansir dari situs resmi Universitas Airlangga (UNAIR), satu kaleng minuman bersoda rata-rata mengandung 15-18 sendok teh gula dan lebih dari 240 kalori
Mengonsumsi 2 liter atau lebih minuman dengan pemanis buatan dalam seminggu secara rutin, meningkatkan risiko gangguan jantung hingga 20%.
WORLD Health Organization (WHO) merilis aturan baru mengenai batasan konsumsi pemanis buatan atau aspartam sebanyak 40 mg per kg berat badan.
Zat itu ditemukan secara kebetulan pada tahun 1965 oleh seorang ahli kimia yang bekerja untuk perusahaan farmasi Searle yang mencoba mencari pengobatan untuk bisul.
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Minuman ini sering dikonsumsi sebagai pelepas dahaga, tetapi jika dikonsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Konsumsi gula yang berlebih oleh anak dapat memperburuk kondisi eksim karena memicu proses peradangan.
Anak-anak lebih rentan mengalami kerusakan gigi karena sering kali sulit diajak untuk menjaga kebersihan gigi dengan baik.
Menurut peraturan tentang konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL), batas harian gula adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved