Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JUMLAH kasus demam berdarah dengue (DBD) kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir, terutama saat musim hujan. Seperti yang diketahui, DBD adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang sering ditemukan di tempat-tempat dengan genangan air.
Hingga minggu ketiga Februari 2024, tercatat ada 3.638 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Puluhan orang, terutama anak-anak, dinyatakan meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Penanganan penyakit DBD harus serius ditangani secara medis. Namun, selain obat-obatan, ada beberapa superfood yang dapat membantu secara alami melawan DBD.
Baca juga : Mengenal Lebih Penyakit DBD dan Apa Penyebabnya?
Superfood adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan makanan yang kaya akan nutrisi tertentu dan diyakini memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Makanan-makanan ini terkenal karena kandungan nutrisi yang tinggi, termasuk vitamin, mineral, serat, antioksidan, dan senyawa bioaktif lainnya yang dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Superfood juga bisa menjadi kandungan alami untuk pencegahan penyakit DBD.
1. Blueberry
Blueberry mengandung flavonoid dan anthocyanin, serta vitamin C dan K. Buah ini kaya akan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dan peradangan serta meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga cocok untuk dikonsumsi guna mencegah DBD.
2. Jeruk Nipis
Jeruk nipis kaya akan vitamin C, serat, dan senyawa antiinflamasi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meredakan gejala DBD. Konsumsi jeruk nipis dapat membantu tubuh melawan infeksi secara alami.
Baca juga : Waspada Gejala DBD, Agar Kondisi tidak Menjadi Berat
3. Pepaya
Pepaya mengandung vitamin C, A, dan E, serta enzim papain yang memiliki sifat antiinflamasi. Buah ini dapat meredakan peradangan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mempercepat proses pemulihan dari DBD.
4. Bawang Putih
Bawang putih mengandung senyawa allicin yang memiliki sifat antiviral, antiinflamasi, dan antibakteri. Bawang putih bisa membantu melawan infeksi virus DBD secara efektif.
5. Brokoli
Brokoli kaya akan vitamin C, K, dan senyawa sulforaphane yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. Konsumsi brokoli dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan peradangan, dan mempercepat proses pemulihan.
Baca juga : DBD Dipastikan Merupakan Penyakit Berbahaya
6. Teh Hijau
Teh hijau mengandung antioksidan polifenol, terutama epigallocatechin gallate (EGCG). Teh ini kaya akan antioksidan yang melawan radikal bebas, meredakan peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
DBD sering menghantui kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar. Penyebab utama DBD adalah infeksi oleh empat serotipe virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini berkembang biak di daerah hangat dan lembab, terutama di wilayah tropis dan subtropis.
Gejala DBD dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan jenisnya, muncul beberapa hari setelah infeksi.
Baca juga : Kasus DBD di Klaten Meningkat, 25 Orang Meninggal
1. Demam Tinggi
Demam tinggi secara tiba-tiba merupakan ciri khas DBD, dengan suhu bisa mencapai 40 derajat Celsius atau lebih. Demam ini biasanya berlangsung 2-7 hari.
2. Nyeri Otot dan Sendi
Nyeri otot dan sendi, yang bisa dirasakan di berbagai bagian tubuh seperti punggung, lengan, kaki, dan sendi, sering menyertai DBD dan bisa berlangsung berhari-hari.
3. Sakit Kepala
Sakit kepala, terutama di belakang mata, sering muncul beberapa hari setelah demam. Durasi sakit kepala bisa bertahan berhari-hari.
4. Ruam Kulit
Ruam kulit berupa bintik-bintik merah kecil biasanya muncul setelah beberapa hari demam. Ruam ini bisa tersebar di seluruh tubuh dan biasanya hilang dalam 2-5 hari.
5. Nyeri Perut
Nyeri perut, yang bisa terasa di daerah perut bawah atau menyebar ke seluruh perut, sering terjadi pada penderita DBD dan bisa berlangsung berhari-hari.
6. Mual dan Muntah
Mual dan muntah terjadi pada fase akut DBD, dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak ditangani dengan baik, dan biasanya berlangsung beberapa hari.
7. Pendarahan
Pendarahan dari hidung atau gusi dapat terjadi pada kasus DBD yang lebih parah, sering bersifat sporadis dan tidak terjadi di semua kasus.
Mengonsumsi superfood bersama dengan perawatan medis yang tepat dapat membantu melawan DBD dan mempercepat pemulihan. (Z-6)
PEMERINTAH Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluarkan surat edaran peringatan waspada, sehubungan  meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD)
mencegah penularan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika akan mulai membuka layanan vaksinasi Qdenga (Dengue Tetravalent Vaccine)
Jika jus jambu sudah terbukti secara ilmiah menaikkan trombosit, terapi dengue sudah sejak lama akan menggunakan jus ini.
Masyarakat diminta melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) 2025 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tahun ini 329 kasus dengan tiga kematian.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan perlu ada urgensi revisi Strategi Nasional Penanggulangan Dengue (Stranas Dengue) yang baru bersama DPR
PAFI Kalteng mendorong pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pemetaan ulang terhadap kebutuhan obat-obatan DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) memang disebabkan oleh dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, namun ternyata bukan hanya itu penyebabnya.
Bila dibandingkan pada 2024 terdapat 257.271 kasus dengue yang dilaporkan (Incidence Rate/IR: 91,93/100.000 penduduk) dan 1.461 kematian atau Case Fatality Rate/CFR: 0,57%.
Gigitan nyamuk ini bisa menyebabkan gejala yang cukup serius, seperti demam tinggi, nyeri sendi, dan pendarahan.Â
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved