Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEIRING bertambah usia seseorang, fungsi dari organ-organ tubuh akan semakin menurun, dua di antaranya adalah fungsi otot dan tulang.
Melatih kemampuan otot dan tulang, serta mengonsumsi asupan bernutrisi, menjadi kombinasi penting bagi gaya hidup sehat kelompok lanjut usia (lansia).
"Bagi lansia, kita mengenal sarkopenia yaitu berkurangnya massa dan kekuatan otot. Ada pula permasalahan tulang-tulang keropos sehingga rapuh. Kalau otot lemah, seseorang mudah jatuh. Kalau jatuh dalam kondisi keropos, maka tulang mudah patah dan itu bencana sekali untuk orang tua," ungkap Pembina Pengurus Besar Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PB Pergemi), Prof Siti Setiati, dikutip Minggu (4/6).
Baca juga: Lansia Wajib Tahu! Inilah Gizi Seimbang yang Harus Terpenuhi
Siti menegaskan kelemahan pada otot dan tulang dapat dihindari lewat latihan fisik dengan menggunakan pembebanan ringan secara rutin selama 30 menit lima kali seminggu.
Latihan fisik tersebut, kata Siti, amat baik bila mengusung semangat kesenangan atau kebahagiaan dengan tetap menjaga kehati-hatian, agar kelompok lansia tidak terjatuh karena terlalu bersemangat.
"Misalnya, latihan dengan senam ringan atau berjalan. Gerakannya bisa disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing lansia. Jadi, tidak ada gerakan tertentu yang harus dilakukan. Hal terpenting adalah menjaga lansia untuk tetap bergerak," terangnya.
Baca juga: Ini 5 Jenis Olahraga yang Cocok untuk Lansia
Selain latihan fisik, lanjut Siti, asupan nutrisi suplemen yang kaya whey protein menjadi kombinasi penting untuk menjaga agar otot tetap kencang.
Lebih lanjut, Siti mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah melakukan sejumlah penelitian dan observasi selama 3 bulan di wilayah DKI Jakarta terkait manfaat bergerak bagi kelompok lansia.
"Hasilnya bagus sekali. Kelompok lansia yang kami observasi ternyata memiliki otot-otot kencang dengan pengukuran yang objektif. Jadi, memang latihan yang baik itu perlu dan sebisa mungkin dibuat menyenangkan atau jangan bikin susah. Latihan efektif bisa menguatkan otot dan fleksibilitas sendi-sendi," tutup Siti. (Ant/Z-1)
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
NBA secara resmi menyetujui penjualan Boston Celtics kepada kelompok investor yang dipimpin Bill Chisholm dengan nilai mencapai US$6,1 miliar atau sekitar Rp99 triliun.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Berlari adalah salah satu olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menjaga berat badan ideal.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Olahraga selama ini identik dengan tubuh bugar dan sehat. Namun, manfaatnya melampaui aspek fisik — kesehatan mental juga ikut terjaga.
Langkah ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak atlet profesional yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di kancah nasional dan internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved