Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
BAND House of Protection resmi merilis EP kedua mereka Outrun You All di bawah naungan Red Bull Records.
Berisi tiga lagu baru, termasuk single utama Godspeed, proyek ini merupakan penghormatan terhadap gaya musik awal yang membuat duo ini jatuh cinta dan memutuskan untuk bermusik.
Dengan mulus, House of Protection menggabungkan musik rock hardcore yang intens, trip-hop atmosferik, elektronik underground, dan punk, membuktikan kemampuan mereka yang terus mendorong batasan genre secara unik.
EP Outrun You All membawa pendengar House of Protection melewati berbagai perubahan suasana, dimulai dengan lagu intro "524å§?€€|°" yang menghadirkan nuansa dreamy ala pertengahan abad lewat suara crackling piringan hitam.
Suasana pun berubah drastis saat suara jenis industrial menghantam lewat lagu selanjutnya Afterlife.
Energi punk pun juga muncul pada Godspeed, lengkap dengan chorus yang mudah melekat, mengingatkan pada musik indie era awal 2000-an.
"Godspeed adalah lagu yang paling kami nantikan untuk dibawakan live. Lagu ini menjadi yang paling cepat selesai selama proses penulisan EP baru, dan kami merasa lagu ini punya semangat tak kenal lelah yang selalu kami kejar. Chorus-nya juga mengandung sentuhan hyper-pop, sesuatu yang baru bagi kami," ungkap House of Protection.
Keunggulan band ini makin terlihat di lagu I Need More Than This, sebuah lagu anthemik sekaligus ethereal yang mengalun antara suara yang berat dan sekaligus tenang.
Tanpa menurunkan tempo, lagu selanjutnya,Fire, langsung menyerbu dengan gitar yang mengamuk dan suara sirene bernada tinggi, berlawanan dengan Phasing Out, yang paling dipengaruhi musik elektronik dengan ketukan breakbeat yang kuat.
Menutup EP ini, lagu berjudul Slide Away menyuguhkan musik rock yang penuh rasa nostalgia yang mengikat seluruh enam lagu menjadi satu kesatuan cerita.
Perilisan EP Outrun You All menjadi penanda setahun perjalanan House of Protection yang berkembang pesat sejak pertama kali mereka terbentuk.
Setelah tampil sebagai band pembuka untuk tur Bad Omens di Australia dan berkolaborasi dalam single Brain Dead milik Architects, House of Protection melanjutkan gebrakan mereka dengan berpartisipasi sebagai support act untuk Poppy dalam rangkaian They're All Around Us Tour di Amerika Serikat. Setiap malamnya, mereka berhasil menarik pendengar baru lewat aksi panggung dan performa penuh adrenalin.
Nominasi House of Protection dalam kategori Best International Breakthrough Artist dan Best Breakthrough Live Artist menjadi bukti dari pendekatan kreatif mereka yang berani, dan sebagai bentuk nyata bahwa semakin banyak yang merasakan musik mereka. (Z-1)
Lagu Sudah Biasa dari Badai Sampai Sore menggambarkan fase di mana segalanya terasa otomatis, bukan lagi soal pilihan, melainkan soal bertahan.
Menggandeng sejumlah penyanyi seperti Hanin Dhiya, Shanna Shannon, dan Shakira Jasmine, mini album Stevan Pasaribu ini menyuguhkan total enam lagu.
Di pertengahan 2025 ini, Laura Pradipta (vokal) memutuskan untuk hiatus dari ArumtaLa dalam waktu yang tidak bisa ditentukan sehingga duo itu tinggal menyisakan Arini Kumara.
Lewat Teman Sejati?, Jenaka Mahila mengajak penikmat musik untuk merenungi arti sebenarnya dari sebuah persahabatan.
Bagi Prass, pengalaman ini membuat proses penulisan lagunya menjadi lebih ‘mindful’ dan percaya diri.
Serba Salah dari Giant Jay menyuarakan realita sehari-hari: ketika tubuhmu, pilihanmu, bahkan dompetmu bisa jadi bahan penghakiman.
Hadir bersamaan dengan hari perilisan album American Heart, Benson Boone juga memperkenalkan single utama dari album barunya berjudul Mr Electric Blue, yang ia tulis untuk ayahnya.
Lagu-lagu dalam album Nyala Langit Jingga milik Reruntuh banyak bercerita tentang keluarga. Lebih dalam lagi, album ini juga merupakan refleksi tentang merawat harapan.
Lewat 11 lagu yang sarat makna dan atmosfer sinematik, album terbaru Voxxes, Daydream, menangkap berbagai momen rapuh dalam hidup.
Album ini menjadi penanda kulminasi dari karier Sajama Cut, yang telah melintasi lebih dari dua dekade dan melahirkan lima album.
SaladKlab, yang terdiri atas empat musikus Tanah Air yakni, Coki (Gitaris NTRL), Fickry, Indra7, dan Bagusikalisasi, merilis album No Wassap berisi empat track.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved