Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
AKTOR Angga Yunanda, kali ini, harus menghadapi tantangan yang tidak biasa. Di film My Annoying Brother, Angga memerankan karakter seorang atlet judo tuna netra. Bukan sekadar berakting, Angga harus benar-benar memahami bagaimana rasanya hidup dengan keterbatasan penglihatan sambil tetap memiliki semangat dan kekuatan untuk berkompetisi di dunia olahraga.
"Saya benar-benar harus berlatih keras, tidak hanya fisik tapi juga mental. Memerankan atlet judo tuna netra itu menantang. Saya harus belajar bagaimana beradaptasi dengan keterbatasan yang dimiliki karakter saya, ada satu fun fact untuk melatih diri saya dalam memerankan karakter Kemal, saya mencoba beberapa kali berjalan sembari tutup mata, ya maksudnya agar indra-indra lain saya bisa lebih optimal karena kan dalam film ini Kemal mengalami kebutaan," ujar Angga.
Pada wawancara doorstop yang diadakan di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/10), Angga mencurahkan pengalamannya mendalam mengenai peran ini.
Proses mendalami karakter ini memerlukan waktu dan pengorbanan yang cukup besar, dengan Angga harus menjalani latihan intensif untuk memahami teknik-teknik judo serta bagaimana menggunakan indra lain selain penglihatan.
Angga juga mengakui ia banyak terinspirasi dari para atlet tuna netra di kehidupan nyata. Dalam mempersiapkan peran ini, Angga berusaha untuk tidak hanya sekadar meniru, tetapi benar-benar memahami perjuangan yang dialami para atlet tuna netra.
Salah satu hal yang paling menantang bagi Angga adalah menjaga keseimbangan antara emosi karakternya saat harus menerima kenyataan bahwa penglihatannya tidak bisa berfungsi dan traumanya.
"Karakter saya ini bukan hanya seorang atlet, tapi juga seorang individu yang mengalami banyak konflik batin. Bagaimana dia berjuang dengan rasa frustasi karena keterbatasannya, tetapi tetap ingin membuktikan dirinya di hadapan dunia. Itu adalah bagian yang paling sulit bagi saya," jelasnya.
Dalam wawancara tersebut, aktor asal Lombok itu mengaku harus mampu menyampaikan emosi tersebut dengan cara yang halus namun tetap kuat. Ia juga mengungkapkan dukungan dari tim produksi dan para pelatih sangat membantu proses pendalaman perannya. Harapannya, perannya dalam film ini bisa memberikan inspirasi kepada penonton, terutama mereka yang memiliki keterbatasan fisik.
Tidak hanya itu, Angga juga menyinggung betapa sulitnya menjalani adegan-adegan fisik dalam kondisi 'buta' yang harus ia perankan. Pengalaman ini tak hanya membuatnya lebih mengerti tentang dunia atlet tuna netra, tetapi juga memperluas pemahamannya tentang kehidupan dan kesempatan.
Film My Annoying Brother sendiri menceritakan hubungan antara dua saudara yang memiliki dinamika kompleks. Karakter yang diperankan Angga, seorang atlet judo tuna netra, harus berhadapan dengan berbagai kesulitan, baik dalam kariernya maupun dalam hubungan dengan kakaknya, Jaya (diperankan oleh Vino G Bastian).
Meski mengangkat tema drama keluarga, film ini juga dipenuhi dengan momen-momen emosional dan komedi yang menyentuh hati.
Bagi Angga, pengalaman ini bukan hanya soal akting, tetapi juga soal bagaimana ia tumbuh sebagai seorang individu. Dengan segala usaha yang telah ia lakukan, Angga yakin bahwa film ini akan meninggalkan kesan mendalam bagi para penontonnya.
Film My Annoying Brother akan tayang perdana di bioskop kesayangan Anda mulai 24 Oktober 2024. (Z-1)
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Son Suk Ku mengaku selama ini fokus untuk tampil dalam sebanyak mungkin judul drama, namun kini ia merasa saatnya untuk mengejar hal yang lebih bermakna.
MUSISI Gerry Gerardo membuktikan diri lebih dari sekadar jago bermusik, dia berhasil menunjukan bakat aktingnya dengan bermain pada musikal Lutung Kasarung
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Ju Yeon Woo berperan sebagai Kim Soonchul dalam serial drama Korea Study Group.
Dalam film Tak Ingin Usai di Sini, Bryan Domani memerankan karakter bernama K yang sedang mengidap penyakit serius.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved