Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
AKTOR Vino G Bastian menyebut membangun chemistry sebagai kakak-adik dengan Angga Yunanda di film terbarunya, My Annoying Brother, menjadi salah satu tantangan untuknya.
"Sebetulnya, membangun chemistry dengan Angga juga (menjadi salah satu tantangan) karena ceritanya kan tentang kakak-adik, kalau orang nggak percaya mereka kakak-adik susah juga," kata Vino, Kamis (19/9).
"Abang-adik ini dibangunnya (chemistry) nggak selalu dengan romance-nya, tapi justru selayaknya adik yang ada di sekitar kita karena cowok sama cowok tuh gengsinya minta ampun," sambungnya.
Baca juga : Angga Yunanda Jadi D.O EXO di Film My Annoying Brother Versi Indonesia
Menurut Vino, berakting di film My Annoying Brother cukup berbeda dibandingkan karya-karya sebelumnya karena Vino harus membangun
chemistry yang alami sebagai kakak-adik dengan Angga Yunanda.
Di film tersebut, Angga Yunanda berperan sebagai Kemal, seorang atlet judo tuna netra sekaligus adik dari Jaya.
Alih-alih menjadi kakak-adik yang memiliki hubungan hangat, Vino, yang berperan sebagai Jaya di film itu, harus berakting layaknya seorang kakak yang terlihat cuek, tetapi sayang dengan adiknya.
Baca juga : Angga Yunanda Merasa Bertumbuh Bersama Karakter Bima
Oleh karena itu, membangun chemistry alami layaknya kakak-adik dengan Angga Yunanda di film tersebut menjadi salah satu tantangan bagi Vino. Meski demikian, Vino berusaha menampilkan performa terbaik selama proses syuting berlangsung.
"Ceritanya itu tentang abang-adik, tapi di sekitarnya itu ada orang terdekatnya, gimana cerita kakak-adik itu bisa menggiring penonton supaya lupa kalau film ini remake, jadi chemistry-nya juga harus ngalir," ujar Vino.
Selain menjadi kakak yang terlihat cuek, tetapi menyayangi adiknya, karakter Jaya yang diperankan oleh Vino merupakan seorang mantan narapidana yang baru bebas dari penjara.
Vino pun harus mempertahankan sikap dan gayanya yang sedikit kasar, cuek, dan bersikap blak-blakan di film tersebut.
"Karakter mantan narapidana itu harus tertanam terus di benak penonton, mulai dari gesturnya, kecerobohannya, itu harus ada terus,"
tutupnya. (Ant/Z-1)
Film Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa membuktikan bahwa teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk tujuan positif.
Pengepungan di Bukit Duri menandai kembalinya Joko Anwar ke genre thriller-aksi non-horor, setelah enam tahun sejak film terakhirnya di genre ini, Gundala (2019).
Sharon Stone, aktris berusia 67 tahun, tampil dalam momen langka saat ia muncul di red carpet film terbarunya, Nobody 2 yang disutradarai Timo Tjahjanto.
Menjelang perilisannya pada 28 Agustus, film animasi Panji Tengkorak dibandingkan dengan Merah Putih One for All.
Panggilan Dari Kubur menghadirkan horor klasik dengan pendekatan rasa kehilangan. Ceritanya berpusat pada keluarga yang kehilangan putri mereka.
Baim Wong secara emosional mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan para bintang film layar lebar seperti Christine Hakim hingga Oka Antara di film Sukma.
Aktor Lee Ji-hoon mengonfirmasi kabar bahwa polisi sempat dipanggil menyusul perselisihan yang terjadi antara dirinya dan sang istri.
Saat SMA di Jayapura, El Putra Sarira cenderung menjadi panitia acara 17 Agustus atau perayaan hari kemerdekaan.
Inilah 7 artis berstatus WNA yang berhasil meniti karier cemerlang di Indonesia, dari penyanyi hingga aktor. Siapa saja mereka? Simak daftarnya di sini!
Fan meeting kali ini menjadi acara resmi terakhir sebelum Yeo Jin Goo menjalani wajib militer, sehingga menambah makna mendalam bagi sang aktor maupun para penggemar setianya.
Demi debutnya di film musikal, Nicolas Saputra latihan menyanyi dan menari secara intensif selama sekitar dua bulan.
Magistus Miftah berhasil membuat Joko Anwar terkesan dengan kemampuan menari yang unik, dilakukan menggunakan sepasang sepatu hak tinggi atau heels.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved