Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DUTA Festival Film Indonesia (FFI) 2022 yaitu Cut Mini, Marsha Timothy, Shenina Cinnamon, dan Prilly Latuconsina membagi pendapat mereka tentang potret perempuan di perfilman Indonesia.
"Sejak dulu, perempuan sudah berperan di film Indonesia. Banyak seniman perempuan yang telah membawa nama Indonesia ke luar. Perempuan bukan sekadar pemanis, tapi memiliki andil di perfilman dan bidang lainnya," kata Cut Mini dalam jumpa pers FFI 2022, dikutip Jumat (1/4).
Bagi Cut Mini, sineas perempuan mampu membawa dan membuat karya dari hati, yang dipertontonkan untuk seluruh masyarakat Indonesia dengan tradisi-tradisinya, dicurahkan ke film dan karya yang baik.
Baca juga : Prilly Latuconsina Menangis Masuk Nominasi FFI 2023
"Banyak artis Indonesia yang namanya semakin dikenal di luar negeri dan menghasilkan karya yang baik. Perempuan Indonesia adalah kebanggaan perempuan Indonesia, bangsa Indonesia, dan perfilman Indonesia," tambahnya.
Di sisi lain, Marsha Timothy menyinggung pentingnya ruang aman bagi para pekerja film perempuan.
"Ruang aman bagi perempuan di perfilman Indonesia seharusnya adalah seperti layaknya sahabat sejati. Mampu mendengarkan, berbagi rasa tanpa ada ketakutan untuk dihakimi, dan memberikan solusi jika diminta... Ruang aman ini harus makin digalakkan di ruang film Indonesia," kata Marsha.
Baca juga : Termasuk Film Panjang Terbaik, Nana Bawa Pulang 5 Piala Citra
Senada dengan Cut Mini dan Marsha Timothy, Shenina Cinnamon mengatakan bekerja dengan sesama wanita menciptakan ruang kerja dan kreatif yang lebih nyaman dan aman.
Prilly Latuconsina menambahkan, pekerja film perempuan di Indonesia memberikan andil besar dan memiliki kemampuan untuk memimpin suatu produksi film.
"Di industri film, perempuan memberikan andil besar. Mereka berani berkarya, memimpin suatu produksi yang karyanya kemudian mampu menjadi pionir, menginspirasi generasi muda untuk berani berkarya dan berdampak," kata Prilly.
Baca juga : 40% Sineas Perempuan Masuk Nominasi, FFI 2020 Cetak Sejarah Baru
Sementara itu, Komite FFI 2021-2023 meluncurkan Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2022 dengan mengusung tema Perempuan: Citra, Karya & Karsa untuk mengapresiasi andil besar perempuan dalam membangun ekosistem perfilman Indonesia.
Malam Anugerah FFI tahun ini diadakan pada 22 November 2022. (Ant/OL-1)
Baca juga : Glenn Fredly The Movie Kenalkan Empat Perempuan di Hidup Glenn Fredly
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan meyakini langkah Polri dalam menangani laporan kekerasan akan lebih cepat, tepat dan berpihak kepada korban.
Indonesia didorong untuk memanfaatkan kekayaan budaya dalam mendorong pengembangan industri ekonomi kreatif di tingkat global, termasuk melalui inovasi dan inklusi
SEGERA atasi tantangan struktural yang dihadapi perempuan agar mampu berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui pemberian keterampilan praktis, wawasan bisnis tajam, dan akses tanpa batas ke pasar global, SheHacks menjadi tonggak penting dalam mempercepat inklusivitas gender.
Pesenggiri Festival 2025 menggabungkan pameran karya seni tapis kuno dengan berbagai aktivitas kreatif lainnya.
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved