Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Basmi Premanisme Penghambat Industri

18/3/2025 05:00

INSIDEN pabrik di Cilegon, Banten, hanyalah puncak gunung es permasalahan premanisme ormas di Indonesia. Namun, penyerangan yang sampai mengunci pagar pabrik itu harusnya menjadi akhir dari sikap lembek negara terhadap premanisme ormas.

Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani, gangguan dari ormas atau LSM sudah kerap terjadi. Setiap hari raya, ormas langganan meminta THR dan jatah ke berbagai pabrik di kawasan industri. Hal itu menyebabkan tambahan biaya yang tidak sedikit.

Lebih jauh, seperti berkaca pada insiden penutupan pabrik di Cilegon, bukan hanya operasional pabrik yang terganggu, melainkan juga tersemat citra negatif pada iklim investasi. Premanisme, baik ormas maupun nonormas, menambah tantangan usaha di Indonesia.

Padahal, selama ini saja, Indonesia masih jeblok soal skor kemudahan usaha. Pada tahun lalu, dalam laporan Business Ready (B-Ready) yang dikeluarkan Bank Dunia, sejumlah skor Indonesia di bawah 50 negara masuk laporan tersebut. Indonesia mendapat skor rendah pada tiga indikator, yaitu financial services dengan skor 57 dari 100, business insolvency 57, dan market competition mendapatkan skor paling rendah di antara 10 indikator dengan nilai 52.

Jika melihat data-data itu, tantangan usaha memang tidak semata keamanan. Meski begitu, premanisme dan ketidakjelasan penanganan hukumnya memang merupakan hal yang dapat mendorong business insolvency.

Itu sungguh disayangkan karena sebenarnya Indonesia unggul di tiga indikator lainnya. Namun, sebagaimana bisa kita lihat dari persaingan di regional, keunggulan lokasi, jumlah tenaga kerja, atau layanan utilitas merupakan hal yang mudah disaingi negara tetangga. Tidak mengherankan jika sejak 2024 pun investor berbondong-bondong ke Vietnam dan sekadar menanamkan investasi 'receh' di Indonesia.

Lihat saja investasi Apple di Indonesia hanya Rp1,6 triliun, sedangkan uang yang ditanamkan di Vietnam sebesar US$15,84 miliar atau Rp256 triliun. Hal serupa juga dilakukan Microsoft yang hanya menanam senilai US$1,7 miliar atau Rp27 triliun pada teknologi AI di Indonesia. Angka itu lebih kecil jika dibandingkan dengan investasi di Malaysia senilai US$2,2 miliar atau Rp35 triliun.

Di sisi lain, merajalelanya premanisme ormas juga bukan tanpa 'dosa' para penguasa. Sejarah ormas dimulai pada masa Orde Baru dan memang dibentuk sebagai alat politik dan konsolidasi kekuasaan. Pasca-Reformasi 1998, banyak ormas kehilangan sumber keuangan dan pelindung sehingga berupaya menghidupi diri mereka dengan berbagai cara. Dengan kekuatan dan massa, tindakan premanisme tidak sulit mereka lakukan, dari high level sampai jalanan.

Tidak hanya itu, berbagai permasalahan sosial dan ekonomi membuat entitas ormas menjadi hal menggiurkan bagi sebagian masyarakat. Cilegon ialah potret bagaimana ketimpangan ekonomi membuat ormas begitu menjamur. Pada Oktober 2023, jumlah ormas di daerah itu diperkirakan mencapai 300, dengan sekitar 188-nya tidak memiliki surat keterangan terdaftar (SKT) atau izin dari Kementerian Hukum serta dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI).

Dari kondisi itu, tidak sulit dipahami jika tindakan premanisme ormas marak di sana. Kawasan industri menjadi sasaran empuk karena daerah-daerah pinggiran itu wajah kemajuan ekonomi dari industri.

Penegakan hukum terhadap para pelaku premanisme jelas harus dilakukan. Meski begitu, itu tidak akan benar-benar menghentikan premanisme ormas selama kesenjangan ekonomi masih tinggi. Karena itu, solusi jangka panjang harus memasukkan langkah-langkah pemerataan ekonomi, termasuk akses pendidikan. Hanya dengan langkah menyeluruh itu ormas tidak mudah subur di wilayah marginal.

 

 



Berita Lainnya
  • Menanti Jalur Cepat KPK pada Kasus Haji

    20/8/2025 05:00

    SUDAH tiga kali rezim di Republik ini berganti, tetapi pengelolaan ibadah haji tidak pernah luput dari prahara korupsi.

  • Jangan Takluk oleh Silfester

    19/8/2025 05:00

    KONSTITUSI telah menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Salah satu prinsip yang tak bisa ditawar ialah soal kepastian hukum.

  • Terima Kritik meski Menyesakkan

    18/8/2025 05:00

    UNGKAPAN tidak ada manusia yang sempurna menyiratkan bahwa tidak ada seorang pun yang luput dari kesalahan.

  • Kebocoran Anggaran bukan Bualan

    16/8/2025 05:00

    BERANI mengungkap kesalahan ialah anak tangga pertama menuju perbaikan.

  • Berdaulat untuk Maju

    15/8/2025 05:00

    DELAPAN dekade sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah menapaki perjalanan panjang yang penuh dinamika.

  • Candaan yang tidak Lucu

    14/8/2025 05:00

    BERCANDA itu tidak dilarang. Bahkan, bercanda punya banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental serta mengurangi stres.

  • Perbaiki Tata Kelola Haji

    13/8/2025 05:00

    MULAI 2026, penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air memasuki era baru. K

  • Jalur Istimewa Silfester

    12/8/2025 05:00

    BUKAN masuk penjara, malah jadi komisaris di BUMN. Begitulah nasib Silfester Matutina, seorang terpidana 1 tahun 6 bulan penjara yang sudah divonis sejak 2019 silam.

  • Hati-Hati Telat Jaga Ambalat

    11/8/2025 05:00

    PERSOALAN sengketa wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat di tengah kian mesranya hubungan kedua negara.

  • Mengevaluasi Penyaluran Bansos

    09/8/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.

  • Tegakkan Hukum Hadirkan Keadilan

    08/8/2025 05:00

    PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.

  • Vonis Pantas untuk Aparat Culas

    07/8/2025 05:00

    SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.

  • Jangan Bergantung Terus pada Konsumsi

    06/8/2025 05:00

    EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.

  • Merangkul yang tengah Resah

    05/8/2025 05:00

    BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.

  • Saling Menghormati untuk Abolisi-Amnesti

    04/8/2025 05:00

    MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.

  • Membuka Pintu Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.