Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mulutmu Perangaimu

06/12/2024 05:00

ADAB semestinya menjadi fondasi bagi setiap aspek kehidupan, termasuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan adab, sebuah bangsa akan mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

Bangsa yang memiliki dan memegang teguh adab tentu akan menjadi bangsa dengan masyarakat yang harmonis, mempunyai kohesi kuat, baik ikatan masyarakatnya maupun antara rakyat dan pejabatnya.

Tentu sangat disayangkan ketika ada seorang pejabat negara yang justru tidak mengedepankan adab dengan merendahkan orang lain. Aksi tidak patut dari Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana atau Gus Miftah, telah memantik kemarahan publik.

Selorohnya yang merendahkan seorang penjual es teh jelas tidak mencerminkan sebuah teladan seorang pejabat negara, apalagi seorang penceramah agama. Bahkan dalam konteks bercanda pun, ucapan yang terlontar masih bernada merendahkan.

Kejadian ini menunjukkan pentingnya menjaga adab dalam berbicara, terutama di depan publik, bagi seorang pejabat negara. Mungkin saja Gus Miftah terbiasa dan lazim menggunakan umpatan di kalangan tertentu. Namun, ia mestinya sadar bahwa kini dirinya adalah pejabat yang digaji dari pajak rakyat.

Hari ini, siapa pun itu, baik tokoh, pejabat, maupun figur publik, tidak lepas dari kontrol masyarakat. Setiap tindakan dan ucapan akan dinilai dengan cermat. Ini adalah tanggung jawab besar yang harus diemban dengan kesadaran penuh bagi seorang pejabat publik.

Dampaknya tentu tidak hanya bagi pribadi Gus Miftah. Dengan jabatan yang melekat pada dirinya, dampak dari pernyataannya yang merendahkan orang lain itu bisa-bisa menggerus kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto.

Teguran dan perintah dari Presiden Prabowo agar Gus Miftah meminta maaf kepada Sunhaji, pedagang es teh yang ia olok-olok itu, jelas menggambarkan bahwa sikap pemerintah kecewa terhadap aksi tersebut. Presiden tentu tidak mau terpatri dalam benak publik bahwa pemerintahan baru ini memandang rendah masyarakat kelas bawah.

Dalam pesannya, Prabowo mengingatkan untuk mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara dengan sikap saling menghormati dan saling menghargai. Bangunlah Indonesia dengan rasa persaudaraan tanpa saling merendahkan.

Memang, semestinya pejabat negara hadir untuk mengayomi rakyat. Rakyat kecil yang mencari nafkah dengan cara yang halal mestinya disokong, bukan malah dihinakan dan dijadikan bahan tertawaan.

Ketika bertindak dengan adab yang baik, pemimpin dan para pejabat tidak hanya menjadi teladan, tetapi juga menciptakan hubungan saling menghormati dan memercayai dengan rakyat.

Mereka yang mengedepankan adab akan lebih mampu mengayomi dan menghargai orang lain, serta akan lebih cenderung mengambil keputusan yang mempertimbangkan kepentingan semua pihak, bukan hanya kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Adab akan mendorong pemimpin dan semua pejabat yang memangku kepentingan dalam penyelenggaraan negara untuk bertindak transparan dan bertanggung jawab, menghindari praktik korupsi, dan menjaga kepercayaan publik.

Publik tentu berharap bahwa aksi kontroversial pejabat semacam ini tidak lagi terjadi. Jangan bebani pemerintahan ini dengan hal-hal yang tidak produktif, apalagi destruktif, yang justru bakal mengganggu fokus untuk mengatasi tantangan-tantangan yang berat.

Pejabat perlu menjaga lisan. Mereka mesti paham dengan pepatah lama, 'mulutmu harimaumu', 'mulutmu perangaimu'.

 



Berita Lainnya
  • Tidak Usah Malu Miskin

    13/6/2025 05:00

    ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.

  • Gaji Tinggi bukan Jaminan tidak Korupsi

    12/6/2025 05:00

    PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.

  • Upaya Kuat Jaga Raja Ampat

    11/6/2025 05:00

    SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.

  • Vonis Ringan Koruptor Dana Pandemi

    10/6/2025 05:00

    UPAYA memberantas korupsi di negeri ini seperti tidak ada ujungnya. Tiap rezim pemerintahan mencetuskan tekad memberantas korupsi.

  • Membagi Uang Korupsi

    09/6/2025 05:00

    PERILAKU korupsi di negeri ini sudah seperti kanker ganas. Tidak mengherankan bila publik kerap dibuat geleng-geleng kepala oleh tindakan culas sejumlah pejabat.

  • Jangan Biarkan Kabinet Bersimpang Jalan

    07/6/2025 05:00

    DI tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, soliditas di antara para punggawa pemerintah sangat dibutuhkan.

  • Jangan Lengah Hadapi Covid-19

    05/6/2025 05:00

    DALAM semua kondisi ancaman bahaya, kepanikan dan kelengahan sama buruknya. Keduanya sama-sama membuahkan petaka karena membuat kita tak mampu mengambil langkah tepat.

  • Merawat Politik Kebangsaan

    04/6/2025 05:00

    PANCASILA telah menjadi titik temu semua kekuatan politik di negeri ini.

  • Obral Nyawa di Tambang Rakyat

    03/6/2025 05:00

    JATUHNYA korban jiwa akibat longsor tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon, Jawa Barat, menjadi bukti nyata masih amburadulnya tata kelola tambang di negeri ini.

  • Melantangkan Pancasila

    02/6/2025 05:00

    PANCASILA lahir mendahului proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tujuannya untuk memberi landasan langkah bangsa dari mulai hari pertama merdeka.

  • Penegak Hukum Tonggak Kepercayaan

    31/5/2025 05:00

    CITRA lembaga penegak hukum dan pemberantasan korupsi di negeri ini masih belum beranjak dari kategori biasa-biasa saja.

  • Palestina Merdeka Tetap Syarat Mutlak

    30/5/2025 05:00

    PERNYATAAN Presiden Prabowo Subianto soal kemungkinan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika negara itu mengakui negara Palestina merdeka sangat menarik.

  • Keadilan Pendidikan tanpa Diskriminasi

    29/5/2025 05:00

    SEMBILAN hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) lagi-lagi membuat geger. Kali ini, mereka menyasar sistem pendidikan yang berlangsung selama ini di Tanah Air.

  • Meredakan Sengkarut Dunia Kesehatan

    28/5/2025 05:00

    Para guru besar fakultas kedokteran juga menganggap PPDS university-based tidak diperlukan mengingat saat ini pendidikan spesialis telah berbasis rumah sakit.

  • Rampas Aset tanpa Langgar Hak

    27/5/2025 05:00

    BAHASAN tentang perlunya Indonesia punya aturan untuk mendapatkan kembali kekayaan negara yang diambil para koruptor kembali mengemuka.

  • Sektor Pajak Butuh Digebrak

    26/5/2025 05:00

    Sesungguhnya, problem di sektor pajak masih berkutat pada persoalan-persoalan lama.