Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Sidang Sengketa Pemilu tak sekadar Basa-Basi

05/4/2024 20:00

MAHKAMAH Konstitusi sudah mendapat banyak apresiasi dari masyarakat ketika mereka memutuskan untuk memanggil sejumlah menteri aktif di kabinet Presiden Joko Widodo untuk bersaksi di sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2024. Langkah tersebut dianggap sebagai angin segar dan memberi harapan kepada publik perihal integritas mahkamah. MK dinilai sangat serius menangani sengketa pemilu.

MK juga dianggap telah mengambil langkah progresif karena dalam menyidangkan sengketa hasil pemilihan presiden itu mereka tidak sekadar terjebak pada angka-angka atau hasil yang ditetapkan KPU. MK seolah ingin membuktikan bahwa persidangan PHPU tidak cuma basa-basi, tapi juga berorientasi pada penegakan keadilan substansial dalam penyelenggaraan pemilu.

Kini, apresiasi yang sama sepatutnya juga kita berikan kepada empat menteri yang telah memenuhi undangan MK tanpa banyak drama. Kemarin, keempat menteri itu, yaitu Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini datang dan memberikan keterangan secara terbuka.

Betul bahwa banyak pihak yang berpandangan skeptis sekaligus meragukan keterangan dari para menteri itu akan membawa dampak signifikan terhadap penyelesaian sengketa yang tengah disidangkan. Pasalnya, menteri adalah pembantu presiden yang secara hirarkis tidak mungkin melawan atasan mereka. Sementara, salah satu basis pemikiran MK memanggil mereka ialah untuk mengorek benar tidaknya ada cawe-cawe Presiden dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, terutama soal bansos.

Namun anggapan itu sedikit terbantahkan melalui jawaban-jawaban menteri atas cecaran pertanyaan para hakim MK, kemarin. Meski tidak terlalu membuat terang benderang, setidaknya mereka mampu menyajikan data dan akuntabilitas pembanding untuk merespons tuduhan bahwa bansos marak digelontorkan jelang hari pemungutan suara Pemilu 2024 demi kepentingan pasangan calon tertentu.

Dari perspektif hasil, barangkali kehadiran mereka memang tak akan banyak memengaruhi hasil sidang. Akan tetapi lihatlah tanggapan publik terhadap apa yang dilakukan MK maupun empat menteri yang dipanggil. Publik merespons positif. Bukan hanya karena ini untuk pertama kali dalam sejarah sidang sengketa pemilu, MK memanggil menteri aktif untuk bersaksi.

Lebih dari itu, forum persidangan di MK kali ini merupakan salah satu cara merawat nalar publik sekaligus iklim demokrasi di negeri ini yang dalam beberapa waktu belakangan tercederai. Bagi MK, dinamika dalam forum itu juga menjadi ujian apakah mereka mampu mengembalikan muruah lembaga maupun muruah konstitusi.

Sekali lagi, dalam konteks persidangan sengketa pemilu terkini, kita layak memberi apresiasi kepada kedua belah pihak, baik MK maupun empat menteri yang bersedia hadir memenuhi undangan MK. Keduanya telah memberikan contoh yang teramat bagus bagaimana seharusnya keadaban dan penghormatan terhadap hukum dan demokrasi ditegakkan.
 



Berita Lainnya
  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.

  • Bersiap untuk Dunia yang Menggila

    23/6/2025 05:00

    ADA-ADA saja dalih yang diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerbu negara lain.

  • Cegah Janji Palsu UU Perlindungan PRT

    21/6/2025 05:00

    PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.

  • Pisau Dapur Hakim Tipikor

    20/6/2025 05:00

    VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini

  • Menghadang Efek Domino Perang

    19/6/2025 05:00

    ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.

  • Jangan Memanipulasi Sejarah

    18/6/2025 05:00

    KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.

  • Jangan Gembos Hadapi Tannos

    17/6/2025 05:00

    GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).

  • Berebut Empat Pulau

    16/6/2025 05:00

    PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.

  • Bertransaksi dengan Keadilan

    14/6/2025 05:00

    KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.

  • Tidak Usah Malu Miskin

    13/6/2025 05:00

    ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik