Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Prediksi Bencana Minim Mitigasi

23/3/2024 05:00

TEKNOLOGI prakiraan cuaca sudah makin canggih. Akurasi atas prediksi yang dihasilkan juga telah kian presisi. Beragam pemodelan saat ini sudah mampu melakukan proyeksi kondisi cuaca, tidak hanya berhitung hari, tetapi lebih detail dan intensif hingga hitungan jam.

Pemanfaatan teknologi pemodelan cuaca sebenarnya telah mampu menginformasikan cuaca secara tepat dan akurat di mana pun. Prakiraan cuaca pun kini ditopang pemodelan berbasis dampak. Itu merupakan informasi prakiraan cuaca yang sudah memperhitungkan potensi dampak yang akan terjadi akibat dari cuaca.

Karena itu, prediksi bencana hidrometeorologi yang makin mutakhir mestinya membantu pemegang kebijakan untuk melakukan mitigasi. Sialnya, canggihnya teknologi tidak tergambar dari situasi bencana yang terjadi di negeri ini.

Bangsa ini selalu gagap dalam mengantisipasi bencana, khususnya bencana hidrometeorologi. Bukannya kian membaik, banjir malah makin parah terjadi.

Di wilayah Demak, Jawa Tengah, misalnya, alih-alih proses mitigasinya membaik, kemarin justru Demak terendam Banjir. Begitu pun di wilayah Jabodetabek, hujan bukannya membawa berkah, justru masih dirasakan sebagai nestapa, karena sebagian warga harus mengungsi akibat bencana banjir.

Padahal Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah jauh hari memprediksi cuaca yang bakal berlangsung ekstrem di sejumlah wilayah, termasuk Demak dan Jabodetabek. Ternyata proyeksi cuaca BMKG yang dikeluarkan lebih dini tidak dijadikan basis untuk melakukan mitigasi.

Pemerintah seolah tidak pernah serius untuk memitigasi dampak bencana hidrometeorologi. Para pemangku kepentingan di daerah seakan pasrah melihat kotanya terendam berhari-hari, bahkan hingga berminggu-minggu. Padahal bencana itu terjadi berulang. Hujan turun, bencana datang. Begitu siklusnya.

Untuk itulah, sokongan pemerintah pusat diharapkan mampu menyediakan solusi mujarab demi mengakhiri penderitaan warga. Negara berkewajiban menjalankan mitigasi bencana.

Presiden Joko Widodo yang turun langsung meninjau ke lokasi banjir di Demak, kemarin, sedikit membuka asa warga di sana agar bencana segera dituntaskan. Kehadiran Presiden di lokasi, diikuti dengan instruksi strategis, memastikan perbaikan tanggul yang jebol tertangani dengan baik. Jokowi juga menerangkan pemerintah pusat sudah melakukan rekayasa cuaca supaya intensitas hujan di kawasan Demak berkurang.

Namun, itu saja tentu belum cukup. Bencana hidrometeorologi tentu terjadi karena faktor kerusakan lingkungan. Penebangan hutan secara liar di area hulu juga menjadi penyebab banjir sehingga sungai tidak ada penahan ketika debit air sedang tinggi. Karena itulah, penanaman kembali, penghutanan kembali, pengalihan lahan memang harus dilakukan.

Satu hal lagi yang paling penting saat ini ialah harus segera dirumuskan upaya penanganan pascabencana. Masyarakat tentu enggan tertimpa bencana setiap kali hujan datang. Hentikan kebiasaan lama. Bertindak lambat, instan, dan parsial dalam menangani bencana harus jadi kamus usang yang ditinggalkan.

Tidak lupa juga agar upaya mitigasi bencana di tengah kondisi cuaca ekstrem di Indonesia perlu melibatkan masyarakat. Hal ini dalam rangka mengurangi risiko bencana serta dampak yang ditimbulkan dari bencana yang terjadi selama masa cuaca ekstrem melanda.



Berita Lainnya
  • Jangan Gembos Hadapi Tannos

    17/6/2025 05:00

    GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).

  • Berebut Empat Pulau

    16/6/2025 05:00

    PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.

  • Bertransaksi dengan Keadilan

    14/6/2025 05:00

    KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.

  • Tidak Usah Malu Miskin

    13/6/2025 05:00

    ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.

  • Gaji Tinggi bukan Jaminan tidak Korupsi

    12/6/2025 05:00

    PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.

  • Upaya Kuat Jaga Raja Ampat

    11/6/2025 05:00

    SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.

  • Vonis Ringan Koruptor Dana Pandemi

    10/6/2025 05:00

    UPAYA memberantas korupsi di negeri ini seperti tidak ada ujungnya. Tiap rezim pemerintahan mencetuskan tekad memberantas korupsi.

  • Membagi Uang Korupsi

    09/6/2025 05:00

    PERILAKU korupsi di negeri ini sudah seperti kanker ganas. Tidak mengherankan bila publik kerap dibuat geleng-geleng kepala oleh tindakan culas sejumlah pejabat.

  • Jangan Biarkan Kabinet Bersimpang Jalan

    07/6/2025 05:00

    DI tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, soliditas di antara para punggawa pemerintah sangat dibutuhkan.

  • Jangan Lengah Hadapi Covid-19

    05/6/2025 05:00

    DALAM semua kondisi ancaman bahaya, kepanikan dan kelengahan sama buruknya. Keduanya sama-sama membuahkan petaka karena membuat kita tak mampu mengambil langkah tepat.

  • Merawat Politik Kebangsaan

    04/6/2025 05:00

    PANCASILA telah menjadi titik temu semua kekuatan politik di negeri ini.

  • Obral Nyawa di Tambang Rakyat

    03/6/2025 05:00

    JATUHNYA korban jiwa akibat longsor tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon, Jawa Barat, menjadi bukti nyata masih amburadulnya tata kelola tambang di negeri ini.

  • Melantangkan Pancasila

    02/6/2025 05:00

    PANCASILA lahir mendahului proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tujuannya untuk memberi landasan langkah bangsa dari mulai hari pertama merdeka.

  • Penegak Hukum Tonggak Kepercayaan

    31/5/2025 05:00

    CITRA lembaga penegak hukum dan pemberantasan korupsi di negeri ini masih belum beranjak dari kategori biasa-biasa saja.

  • Palestina Merdeka Tetap Syarat Mutlak

    30/5/2025 05:00

    PERNYATAAN Presiden Prabowo Subianto soal kemungkinan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika negara itu mengakui negara Palestina merdeka sangat menarik.

  • Keadilan Pendidikan tanpa Diskriminasi

    29/5/2025 05:00

    SEMBILAN hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) lagi-lagi membuat geger. Kali ini, mereka menyasar sistem pendidikan yang berlangsung selama ini di Tanah Air.