Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
BERITA bohong alias hoaks merupakan kabar yang berisi informasi palsu dan diciptakan secara sengaja. Pencipta berita bohong sadar benar bahwa substansi isi dari berita kreasinya itu tidaklah benar.
Dalam berbagai catatan, hoaks dilaporkan telah muncul sejak dahulu kala, jauh sebelum revolusi teknologi digital seperti sekarang ini yang direpresentasikan dengan kehadiran telepon pintar dan maraknya media sosial.
Hoaks jauh lebih banyak diasosiasikan dengan niat jahat. Karena hoaks yang tersebar, malapetaka dapat menimpa seseorang atau sekelompok masyarakat. Hoaks dapat pula memicu perang yang menghancurkan suatu negara. Masih tercatat dalam ingatan kita, invasi Amerika Serikat yang meluluhlantakkan Irak pada 2003 diawali dengan hoaks bahwa Saddam Husein memiliki senjata pemusnah massal.
Hoaks di masa lalu cenderung diciptakan penguasa. Namun, dengan berkembangnya teknologi digital, siapa pun bisa memproduksi hoaks. Produsen hoaks dari kelompok yang disebut Muslim Cyber Army yang ditangkap polisi, misalnya, terdiri atas dosen, pegawai negeri sipil, dan wiraswasta.
Itulah pertumbuhan hoaks kini telah berkembang menjadi epidemi yang melanda dunia. Tanpa mampu dibatasi ruang dan waktu, produksi dan peredaran hoaks dari waktu ke waktu, hari ke hari, dan detik demi detik terus berkembang menghancurkan ikatan-ikatan dan kohesivitas individu serta masyarakat.
Dalam perkembangan terbaru, misalnya, hoaks telah membuat Kota Kandy, sebuah wilayah yang terletak di Sri Lanka, mengalami ketegangan dan kerusuhan selama berhari-hari. Pemerintah negeri itu, Selasa (6/3), harus memberlakukan jam malam. Dua warga tewas dan sekolah-sekolah di wilayah itu ditutup.
Sumber kerusuhan dilaporkan berasal dari pesan berbau antimuslim yang diedarkan di jejaring sosial. Salah satunya berupa video yang dikirim seorang biksu Buddha garis keras yang menggelorakan aksi kekerasan terhadap umat Islam di negeri itu. Kerusuhan agama pecah di Sri Lanka gara-gara hoaks.
Indonesia tentu saja tidak terbebas dari hoaks. Hoaks yang peredarannya di media sosial tidak kalah masif dengan narkoba membuat ikatan-ikatan sosial kita menjadi kian renggang, bahkan cenderung retak. Akibat masifnya hoaks, kita sulit untuk menepis penilaian betapa bangsa ini telah terbelah dalam dua kelompok besar.
Gejala ini terlihat nyata pasca-Pilpres 2014 dan Pilkada DKI Jakarta 2017. Hoaks memang telah mendorong semangat saling mencaci, memaki, dan membenci menjadi kompleks psikologis yang tidak tersembuhkan. Jika gejala itu dibiarkan, niscaya negeri ini semakin berada dalam bahaya perpecahan dan konflik sosial.
Benarlah peringatan Presiden Jokowi bahwa hoaks memicu disintegrasi bangsa. Kita tentu tidak menghendaki peringatan Presiden itu menjadi kenyataan, seperti di Sri Lanka.
Oleh karena itu, pemberantasan hoaks tidak bisa ditawar-tawar lagi. Proses hukum yang tegas dan adil harus diberlakukan kepada siapa pun dan dari kelompok mana pun yang terbukti memproduksi dan mengedarkan hoaks ataupun hate speech.
Tanpa itu, kita hanya tinggal menunggu waktu datangnya konflik sosial dan huru-hara yang menghancurkan bangsa dan negara ini. Jangan sampai itu terjadi.
SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.
UPAYA memberantas korupsi di negeri ini seperti tidak ada ujungnya. Tiap rezim pemerintahan mencetuskan tekad memberantas korupsi.
PERILAKU korupsi di negeri ini sudah seperti kanker ganas. Tidak mengherankan bila publik kerap dibuat geleng-geleng kepala oleh tindakan culas sejumlah pejabat.
DI tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, soliditas di antara para punggawa pemerintah sangat dibutuhkan.
DALAM semua kondisi ancaman bahaya, kepanikan dan kelengahan sama buruknya. Keduanya sama-sama membuahkan petaka karena membuat kita tak mampu mengambil langkah tepat.
PANCASILA telah menjadi titik temu semua kekuatan politik di negeri ini.
JATUHNYA korban jiwa akibat longsor tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon, Jawa Barat, menjadi bukti nyata masih amburadulnya tata kelola tambang di negeri ini.
PANCASILA lahir mendahului proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tujuannya untuk memberi landasan langkah bangsa dari mulai hari pertama merdeka.
CITRA lembaga penegak hukum dan pemberantasan korupsi di negeri ini masih belum beranjak dari kategori biasa-biasa saja.
PERNYATAAN Presiden Prabowo Subianto soal kemungkinan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika negara itu mengakui negara Palestina merdeka sangat menarik.
SEMBILAN hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) lagi-lagi membuat geger. Kali ini, mereka menyasar sistem pendidikan yang berlangsung selama ini di Tanah Air.
Para guru besar fakultas kedokteran juga menganggap PPDS university-based tidak diperlukan mengingat saat ini pendidikan spesialis telah berbasis rumah sakit.
BAHASAN tentang perlunya Indonesia punya aturan untuk mendapatkan kembali kekayaan negara yang diambil para koruptor kembali mengemuka.
Sesungguhnya, problem di sektor pajak masih berkutat pada persoalan-persoalan lama.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahkan sudah berkali-kali merekomendasikan penaikan banpol.
SUDAH jatuh tertimpa tangga, masih lagi tertabrak mobil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved