Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Black Hole atau Lubang hitam supermasif yang mengintai di pusat galaksi Bima Sakti kita tidak tidur seperti yang diperkirakan.Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada Rabu (21/6), lubang raksasa yang tertidur itu bangun sekitar 200 tahun yang lalu untuk melahap beberapa benda kosmik terdekat sebelum kembali tidur. “Observatorium ruang angkasa IXPE NASA melihat gema x-ray dari kebangkitan aktivitas yang kuat ini,” kata para peneliti.
Lubang hitam supermasif Sagitarius A* -- disingkat Sgr A* -- berukuran empat juta kali lebih masif dari Matahari. Benda langit itu terletak 27.000 tahun cahaya dari Bumi di pusat spiral Bima Sakti. Tahun lalu para astronom mengungkap gambar pertama lubang hitam -- atau lebih tepatnya, cincin gas bercahaya yang mengelilingi kegelapannya. “Selama ini Sgr A* "selalu dilihat sebagai lubang hitam yang tidak aktif," kata Frederic Marin, seorang peneliti di Observatorium Astronomi Strasbourg Prancis dan penulis pertama studi tersebut.
Sebagian besar lubang hitam supermasif yang berada di tengah galaksi mereka tidak aktif setelah menelan semua materi di dekatnya. "Bayangkan beruang masuk ke hibernasi setelah melahap semua yang ada di sekitarnya," kata Marin kepada AFP, menganalogikan lubang hitam itu seperti hewan buas.
Baca juga : Sebuah Ledakan Kosmik Supermasif Bikin Bingung Para Astronom
Baca juga : Sebuah Ledakan Kosmik Supermasif Bikin Bingung Para Astronom
Tetapi tim peneliti internasional menemukan bahwa sekitar akhir abad ke-19, Sgr A* bangun dari tidurnya dan melahap gas dan debu yang berada dalam jangkauannya. Aktivitas ini berlangsung dari beberapa bulan hingga satu tahun, sebelum lubang hitam itu kembali ke hibernasi.
Jutaan kali lebih terang
Baca juga : Para Astronom Temukan Kuburan Bintang Mati di Galaksi Bima Sakti
“Saat aktif, lubang hitam itu setidaknya satu juta kali lebih terang daripada saat ini," kata Marin.
Baca juga : Para Astronom Temukan Kuburan Bintang Mati di Galaksi Bima Sakti
Kebangkitannya terlihat karena awan molekul galaksi di dekatnya mulai memancarkan lebih banyak cahaya sinar-x. “Lonjakan sinar x-ray seperti jika satu cacing pendar yang tersembunyi di hutan tiba-tiba menjadi seterang Matahari," kata lembaga penelitian Prancis CNRS dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Jadi Terkenal, Penemu Lubang Hitam Baru Bima Sakti Ungkap Visinya
Para astronom yang menggunakan observatorium ruang angkasa IXPE (Imaging X-ray Polarimetry Explorer) NASA berhasil melacak dan menemukan bahwa sinar itu mengarah langsung ke Sgr A*. “Lubang hitam memancarkan gema dari aktivitas masa lalunya, yang berhasil kami amati untuk pertama kalinya," kata Marin.
Untuk diketahui, tarikan gravitasi dari lubang hitam begitu kuat sehingga tidak ada yang bisa lolos, termasuk cahaya. Tetapi ketika materi tersedot di luar batas akhir lubang hitam, yang dikenal sebagai cakrawala peristiwa, ia memancarkan panas dan cahaya dalam jumlah besar sebelum menghilang ke dalam kegelapan.
Baca juga : Jadi Terkenal, Penemu Lubang Hitam Baru Bima Sakti Ungkap Visinya
Baca juga : Menjepret Lubang Hitam, ini Cara Kerja Superteleskop EHT
Apa tepatnya yang menyebabkan Sgr A* muncul sebentar dari keadaan “tidurnya’ masih belum jelas. Mungkinkah sebuah bintang atau awan gas dan debu bergerak terlalu dekat?
Para astronom berharap pengamatan lebih lanjut dari observatorium IXPE akan membantu mereka lebih memahami apa yang terjadi, dan mungkin mengungkapkan lebih banyak tentang asal usul lubang hitam supermasif yang masih diselimuti misteri. (AFP/M-3)
Baca juga : Ilmuwan Berhasil Ungkap Penampakan Lubang Hitam di Pusat Bima Sakti
Baca juga : Menjepret Lubang Hitam, ini Cara Kerja Superteleskop EHT
Sinyal radio tak biasa yang muncul dari bawah es Antartika tengah membingungkan para ilmuwan fisika partikel. Temuan ini berasal dari pengamatan Antarctic Impulsive Transient Antenna (ANITA)
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Luar angkasa masih terlihat gelap, padahal ada miliaran bintang yang bersinar. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
LUAR angkasa menjadi salah satu simbol imajinasi yang tanpa batas sekaligus mengajak kita untuk bermimpi lebih tinggi.
Katy Perry mengungkapkan penerbangannya ke luar angkasa bersama Blue Origin pada 14 April 2025 telah menjadi pengalaman yang sangat emosional dan transformatif.
Setelah kembali dari misi luar angkasa bersejarah bersama kru perempuan pertama Blue Origin, Gayle King dan Lauren Sánchez buka suara menanggapi kritik.
SPICA adalah bintang terang ke-15 di langit dan yang paling terang di rasi bintang Virgo. Dikenal juga dengan nama Alpha Virginis, Spica berjarak sekitar 250 tahun cahaya dari Bumi.
Tahun 2025 diprediksi menjadi tahun penting dalam sejarah penemuan benda langit, dengan peningkatan signifikan dalam penemuan komet gelap yang belum teridentifikasi.
NASA melaporkan bahwa sebuah asteroid seukuran bus sekolah sedang melintas mendekati Bumi dengan jarak yang lebih dekat dibandingkan bulan.
Dua teleskop radio baru dari Tiongkok dengan antena besar berdiameter 40 meter resmi beroperasi pada, Jumat (27/12).
Meskipun teknologi dan ilmu pengetahuan telah berkembang pesat, beberapa benda kosmik yang ditemukan oleh para astronom masih menyimpan misteri besar.
Ilmuwan dari Universitas Murcia, Spanyol, mengembangkan rumus baru yang meningkatkan ketepatan melacak lokasi benda langit, termasuk asteroid yang berpotensi membahayakan Bumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved