Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
LANGIT malam tidak hanya dihiasi bintang dan bulan, tetapi juga benda-benda kecil. Fenomena jatuhnya benda langit sering disebut bintang jatuh, tetapi ternyata istilahnya berbeda.
Para ilmuwan menjelaskan perbedaan antara meteor, meteoroid, dan meteorit agar masyarakat tak lagi bingung. Lalu, apakah yang berukuran besar benar-benar bisa jatuh ke Bumi?
Meteoroid, meteor, dan meteorit sesungguhnya merupakan tiga tahap berbeda dari benda langit yang sama.
Awalnya, meteoroid yang merupakan bongkahan batu atau logam mengembara di luar angkasa. Saat memasuki atmosfer Bumi dan mengalami pembakaran, benda langit tersebut terlihat sebagai meteor atau yang biasa disebut “bintang jatuh”. Jika meteoroid bertahan melewati atmosfer dan jatuh ke tanah, sisa itu yang disebut meteorit.
Berikut perbedaan ketiganya yang perlu anda ketahui!
Meteoroid adalah benda kecil di tata surya yang ukurannya terlalu kecil untuk digolongkan sebagai asteroid maupun komet. Bentuknya tidak beraturan, tidak menghasilkan cahaya, dan lintasannya bisa berubah-ubah. Sebagian besar meteoroid berasal dari sisa pecahan komet atau asteroid. Beberapa di antaranya merupakan sisa hasil tabrakan dari benda langit, seperti Bulan atau Mars.
Meteor adalah fase ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan sangat tinggi. Gesekan udara membuatnya memanas, menguap sebagian, bahkan habis terbakar.
Proses ini menghasilkan cahaya terang karena gas di sekitarnya ikut terionisasi. Dari Bumi, cahaya tersebut tampak seperti bola api yang meluncur cepat melintasi langit. Cahaya inilah yang kita sebut meteor atau bintang jatuh.
Tidak semua meteoroid habis terbakar di atmosfer. Jika ada sisa yang berhasil nelewati asmofer Bumi, benda itu disebut meteorit. Tumbukan meteorit besar bisa menciptakan kawah raksasa di tempat jatuhnya. Salah satu contoh terkenal adalah Kawah Meteorit di Arizona, Amerika Serikat, dengan diameter sekitar 1,2 kilometer.
Para ilmuwan memperkirakan sekitar 48,5 ton material meteorit jatuh ke Bumi setiap hari. Biasanya hanya beberapa meteor per jam terlihat di malam hari dengan langit cerah.
Ketika Bumi melewati jalur debu komet, jumlah meteor meningkat drastis. Peristiwa ini dikenal sebagai hujan meteor. Meski begitu, sebagian besar meteoroid terbakar habis sebelum mencapai permukaan.
Beberapa meteoroid berukuran besar memang bisa bertahan dan jatuh ke Bumi. Namun peristiwa tersebut sangat jarang terjadi dan umumnya tidak menimbulkan bahaya
Meteor, meteoroid, dan meteorit hanyalah tahapan berbeda dari benda yang sama di ruang angkasa. Kemungkinan benda besar jatuh ada, tetapi sangat kecil, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. (NASA/study/kelaspintar/Z-2)
DI dunia astronomi, selain meteor terdapat juga meteoroid dan meteorit. Lalu, apa perbedaan antara meteoroid, meteor, dan meteorit? Berikut penjelasannya.
Tata surya kini kedatangan tamu tak diundang yang sedang bergerak cepat menuju kita dalam perjalanan searah melintasi ruang angkasa kita.
Fenomena cahaya hijau yang berdenyut di langit timur laut AS dan Kanada pada 1 Februari ternyata berasal dari meteor bolide, menurut American Meteor Society (AMS).
Meteor yang jatuh ke Bumi memicu perdebatan soal kepemilikan, dengan banyak negara menerapkan hukum yang berbeda tentang siapa yang berhak atas batu ruang angkasa itu.
ASTRONOM Jepang, Daichi Fuji berhasil merekam sebuah kilatan cahaya terang yang diperkirakan berasal dari sebuah meteor yang menghantam permukaan Bulan.
Kilatan terang ini terjadi karena Bulan hampir tidak memiliki atmosfer. Tanpa atmosfer, objek yang menghantam Bulan tidak melambat dan tetap bergerak dengan kecepatan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved