Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Ketegangan militer di Semenanjung Korea semakin meningkat tajam. Korea Utara telah melakukan uji coba senjata, termasuk peluncuran rudal balistik antarbenua tercanggih.
Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan semakin meningkat di 2023. Prediksi itu mengacu pada rencana kedua negara mengerahkan senjata nuklir untuk unjuk kekuatan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan Korea Utara (Korut) bertanggung jawab untuk kembali ke meja perundingan denuklirisasi.
Program itu sebagai bagian dari paket pembelanjaan pertahanan tahunan yang disahkan Presiden AS Joe Biden melalui Undang-Undang (UU) Otto Warmbier.
Bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional ke Korea Utara menurun drastis pada tahun lalu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menunjuk seorang utusan untuk menekan Korea Utara (Korut) tentang hak asasi manusia (HAM).
Situs spesialis yang berbasis di Seoul, NK News melaporkan penduduk Pyongyang telah diperintahkan untuk tinggal di rumah mereka dari Rabu hingga Minggu.
Kedua negara itu justru mengirimkan pesawat nirawak atau drone pengintai dengan melintasi wilayah udara masing-masing pada Desember 2022 lalu
Kim Yo Jong, mengutuk keputusan Amerika Serikat (AS) untuk memasok tank-tank tempur canggih kepada Ukraina dalam membantu memerangi pasukan Rusia.
Amerika Serikat dan Korea Selatan sepakat untuk memperluas latihan militer bersama dan kerja sama keamanan, di tengah ancaman nuklir dari Korea Utara yang semakin meningkat.
Ancaman dari otoritas Korea Utara muncul tak lama setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan latihan militer bersama.
Rudal yang dipamerkan dalam parade itu mencakup sedikitnya 10 rudal antarbenua terbesar Korut, Hwasong 17.
Dalam dokumen pertahanan terbaru, Korea Selatan bahkan menggambarkan Korea Utara sebagai musuh, di tengah upaya negara pimpinan Kim Jong-un menambah kekuatan nuklir.
Tindakan Korea Utara pada hari Sabtu terjadi menjelang latihan gabungan AS-Korea Selatan di Washington minggu depan.
Rudal balistik milik Korut mendarat di ZEE Jepang. Pemerintah Jepang menyebut rudal balistik tersebut disebut merupakan rudal balistik antarbenua.
Latihan peluncuran rudal yang terbilang mendadak, sekaligus menegaskan kesiapan Korea Utara untuk melakukan serangan balik terhadap pasukan musuh.
Latihan ini menunjukkan kesiapan konflik pasukan Pyongyang dalam penggunaan senjata nuklir.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) meminta PBB menghentikan latihan militer gabungan oleh Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Korea Utara mengatakan program senjata nuklir dan rudal mereka adalah untuk pertahanan diri dan telah mengecam latihan militer AS-Korea Selatan
Peluncuran dua rudal itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Pyongyang menembakkan dua rudal jelajah strategis dari kapal selam sebagai protes nyata atas latihan AS-Korsel.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved