Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Korsel-Korut Pulihkan Jalur Komunikasi yang Sempat Terputus

Nur Aivanni
27/7/2021 12:10
Korsel-Korut Pulihkan Jalur Komunikasi yang Sempat Terputus
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat berpidato di Kongres Partai Pekerja Korea pada 29 Juni 2021.(STR / KCNA VIA KNS / AFP)

KOREA Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) mengisyaratkan cairnya hubungan kedua negara pada Selasa. Kedua negara mengumumkan pemulihan komunikasi lintas batas yang terputus lebih dari setahun yang lalu.

Pada Juni 2021 tahun lalu, Korut secara sepihak memutuskan semua hubungan komunikasi militer dan politik resmi setelah ancaman terhadap aktivis yang mengirim selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan.

Penangguhan itu terjadi dengan hubungan antar-Korea terhenti, meskipun ada tiga pertemuan puncak antara Pemimpin Korut  Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in pada 2018.

Tetapi kedua belah pihak mengatakan semua jalur komunikasi dipulihkan pada hari Selasa (27/7).

"Menurut kesepakatan yang dibuat antara para pemimpin tertinggi, Korut dan Korsel mengambil tindakan untuk mengoperasikan kembali semua jalur penghubung komunikasi antar-Korea mulai pukul 10:00 pada 27 Juli," menurut laporan kantor berita resmi Korea Utara KCNA.

Sejak April 2021, Kim dan Moon telah bertukar surat yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan, kata kantor Presiden Korsel dalam sebuah pernyataan, dan setuju untuk memulihkan hotline sebagai langkah pertama.

"Kedua pemimpin juga sepakat untuk memulihkan rasa saling percaya antara kedua negara sesegera mungkin dan melanjutkan hubungan lagi," katanya.

Pada Juni 2021, Kim mengatakan bahwa Pyongyang perlu mempersiapkan dialog dan konfrontasi dengan Washington.

Kemudian, Sung Kim, diplomat tinggi AS yang bertanggung jawab atas negosiasi Korut, mengatakan pada Juni bahwa Washington siap untuk bertemu dengan Pyongyang di mana saja, kapan saja, tanpa prasyarat.

Tapi Kim Yo-jong - saudara perempuan Kim Jong-un dan penasihat utama - menolak tawaran itu.

Analis mengatakan bahwa pemulihan hotline antar kedua negara itu mengisyaratkan tanggapan awal Kim terhadap tawaran pembicaraan dari Washington.

"Sepertinya dia telah memutuskan bahwa memulihkan hubungan antar-Korea bermanfaat bagi kebijakan dan politik dalam dan luar negeri Korea Utara," kata Yang Moo-jin, seorang profesor di University of North Korean Studies kepada AFP.

Meskipun pembicaraan terhenti, tambahnya, Moon tanpa henti menekankan pentingnya memulihkan hubungan antar-Korea. "Ini harus dibaca sebagai tanggapan pertama Kim Jong Un terhadap Seoul dan Washington," kata Yang. (AFP/Nur)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya