Korea Utara Kerahkan Militer Atasi Banjir

Mediaindonesia.com
08/8/2021 13:25
Korea Utara Kerahkan Militer Atasi Banjir
Kim Jong Un (tanpa masker).(AFP/KCNA via KNS.)

PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong Un mengerahkan militer untuk memulihkan sejumlah wilayah yang terdampak banjir, kata media pemerintah pada Minggu (8/8). Pengerahan itu di tengah kekhawatiran timbulnya krisis ekonomi dan kelangkaan pangan.

Komisi Militer Pusat dari Partai Buruh yang berkuasa menggelar rapat di provinsi timur, Hamgyong Selatan, untuk membahas kerusakan dan pemulihan dampak bencana, kata kantor berita resmi KCNA. Kim tidak menghadiri rapat itu. 

Namun pejabat partai menyampaikan pesan sang pemimpin bahwa militer harus melakukan upaya pemulihan dan menyalurkan pasokan yang diperlukan, menurut laporan KCNA. "Juga ditekankan bahwa dia menyerukan kebangkitan dan mendorong pejabat (partai) untuk melancarkan upaya pemulihan dengan terampil dan pantang menyerah," kata KCNA.

KCNA tidak menjelaskan besarnya kerusakan. Namun, laporan itu menyebutkan bahwa komisi militer menjajaki langkah-langkah darurat untuk membangun kembali daerah-daerah terdampak bencana, memulihkan kehidupan masyarakat, mencegah virus korona, dan meminimalkan kerusakan lahan pertanian.

Rapat itu digelar di tengah kekhawatiran atas krisis dalam sistem ekonomi tertutup Korut, yang telah didera sanksi internasional akibat program nuklir dan persenjataan mereka. Pada Juni, Kim berkata negaranya menghadapi krisis pangan. Dia juga menyinggung pandemi virus korona dan hantaman topan tahun lalu.

Belum lama ini, bank sentral Korea Selatan mengatakan ekonomi Korut pada 2020 mengalami kontraksi terbesar dalam 23 tahun. Korut belum melaporkan apa pun terkait kasus covid-19.

Baca juga: Banjir Melanda Ribuan Rumah dan Lahan Pertanian di Korea Utara

Meskipun begitu, penutupan perbatasan, penghentian perdagangan, dan penerapan langkah-langkah pencegahan ketat memberi tanda bahwa pandemi menjadi isu keselamatan nasional mereka. Sejumlah anggota parlemen Korsel mengatakan pekan lalu bahwa Korut memerlukan sekitar satu juta ton beras ketika cadangan darurat dan militer semakin menipis. (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya