Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (13/3) dibuka dengan penurunan yang cukup tajam dan kembali mengalami trading halt (pembekuan perdagangan).
Penurunan IHSG itu terjadi pukul 15.33 WIB. Sesuai dengan surat perintah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bernomor S-274/PM.21/2020, perdagangan saham dihentikan (trading halt) 30 menit.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup stabil di posisi 2.58,35 poin atau melemah 5,01% di level 4895,74.
Sentimen virus korona masih menjadi problematika yang tidak kunjung usai. Hal itu pun dikatakan telah menjadi sentimen pasar baik dari dalam maupun luar negeri.
Nasabah yang membeli produk asuransi proteksi tidak terpengaruh dengan pergerakan IHSG karena bersifat jangka panjang.
Buyback juga menjadi upaya menahan laju pelemahan indeks saham sebagai imbas dari aksi jual (sell off) investor asing.
Salahs atunya mengizinkan emiten atau perusahaan publik melakukan pembelian kembali (buyback) saham.
Kemarin, IHSG anjlok 6,58% dalam sehari, menyentuh level 5.136,81. Ini merupakan level terendah sejak penutupan perdagangan pada akhir Desember 2016 lalu.
Pembelian kembali saham oleh emiten atau perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan, dilakukan dengan merelaksasi dua hal
Pada pembukaan perdagangan Senin (9/3) ini, IHSG terpantau mengalami penurunan 133,94 poin menjadi 5.364,6. Sentimen wabah virus korona (COVID-19) diperkirakan masih berlanjut.
Tercatat penurunan saham sebesar 0,36% atau 20.465 poin menuju 5629.671. Sementara itu, untuk 45 saham unggulan turut ikut bergerak ke zona merah sebesar 0,49% ke 918.024 poin.
Transaksi berjalan ramai dengan frekuensi mencapai 315.681 transaksi dengan jumlah saham yang diperjualbelikan mencapai 3,13 miliar lembar saham dengan nilai Rp3,08 triliun.
INDEKS harga saham gabungan (IHSG) melemah pada penutupan perdagangan, kemarin, setelah dua warga Indonesia dinyatakan positif terkena virus korona baru atau covid-19.
Wimboh menilai kondisi penurunan IHSG saat ini belum separah kondisi pada 2008 ketika IHSG anjlok hingga 10%.
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai wabah virus korona menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS anjlok.
Kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (28/2) menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp14.234 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.018 per dolar AS.
Pergerakan IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan diprediksi masih tertekan aksi jual. Pada Jum'at (28/2) pagi, IHSG dibuka melemah 99,52 poin atau 1,8% ke posisi 5.436,17.
Indeks turun menembus level support di 5.500 ke 5.333. Penurunan ini mengekor pelahan yang terjadi di bursa utama dunia lainnya seperti Dow Jones yang turun 370 poin ke level 26.544.
Direktur Utama BEI (Bursa Efek Indonesia) Inarno Jayadi mengungkapkan ada ketakutan atau kepanikan dari pasar atas fenomena virus korona.
Pasar sempat menguat setelah Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan tambahan kasus baru Virus COVID-19 dengan tren melamba
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved