Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PELAKU pasar masih bersikap wait and see mengingat pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS diperkirakan akan berlangsung dengan sangat ketat. Hal tersebut menjadi faktor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup terkoreksi di tengah naiknya bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 13,1 poin atau 0,26 persen ke posisi 5.115,13. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 1,9 poin atau 0,24 persen menjadi 788,6.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 318,35 poin atau 1,39 persen ke 23.295,48, indeks Hang Seng naik 352,59 poin atau 1,46 persen ke 24.460,01, dan Indeks Straits Times meningkat 18,95 poin atau 0,78 persen ke 2.442,79.
"Di sisi lain, market juga masih menyayangkan kinerja manufaktur di Tanah Air yang masih belum menunjukkan tanda-tanda ekspansif. Pemerintah juga telah memastikan bahwa Indonesia mengalami resesi. Meskipun demikian, stabilitas inflasi di Tanah Air serta kepastian recovery perekonomian dalam negeri telah mengurangi tekanan yang dialami IHSG pada hari ini sehingga ditutup tidak terkoreksi signifikan," ujar analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin (2/11).
Dibuka turun, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Tujuh sektor terkoreksi dengan pertanian turun paling dalam yaitu minus 2,3 persen, diikuti properti dan infrastruktur masing-masing minus 1,68 persen dan minus 1,46 persen.
Tiga sektor meningkat dengan pertambangan naik paling tinggi yaitu 0,71 persen, diikuti keuangan dan perdagangan masing-masing 0,69 persen dan 0,16 persen. Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp496,31 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 786.414 kali transaksi dengan jumlah yang diperdagangkan sebanyak 11,29 miliar lembar saham senilai Rp9,57 triliun. Sebanyak 134 saham naik, 295 saham menurun, dan 164 saham tidak bergerak nilainya. (Ant/OL-14)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada Jumat (15/8), di jelang pembacaan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
INDEKS harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada penutupan perdagangan Rabu, 14 Agustus 2025. IHSG naik hingga mendekati level psikologis 8.000.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved