Ekonomi Tiongkok Kuatkan IHSG Awal Pekan

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup naik seiring penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG Senin sore ditutup menguat 22,92 poin atau 0,45 persen ke posisi 5.126,33.

Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 7 poin atau 0,89 persen menjadi 790,45. "Penguatan IHSG didukung pertumbuhan ekonomi Tiongkok kuartal III yang mengalami hasil yang lebih positif meski di bawah ekspektasi pasar, euforia pengesahan omnibus law, dan apresiasi market terhadap komitmen pemerintah dalam pengembangan kawasan ekonomi khusus di bidang perindustrian," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di
Jakarta, Senin (19/10).

Ekonomi Tiongkok pada kuartal III 2020 tumbuh 4,9 persen, di bawah konsensus yang memperkirakan ekonomi Negeri Tirai Bambu tumbuh 5,5 persen. Dibuka menguat, IHSG sempat satu jam berada di zona merah pada sesi pertama, kemudian kembali naik dan terus berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Empat sektor terkoreksi, yaitu pertanian paling dalam yaitu minus 0,79 persen, diikuti infrastruktur dan konsumer masing-masing minus 0,5 persen dan minus 0,47 persen. Enam sektor meningkat, yakni pertambangan naik paling tinggi yaitu 1,43 persen, diikuti keuangan dan aneka industri masing-masing 1,08 persen dan 0,84 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi jual beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp391,11 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 694.499 kali transaksi dengan jumlah yang diperdagangkan sebanyak 13,12 miliar lembar senilai Rp8,6 triliun. Sebanyak 212 saham naik, 201 saham menurun, dan 181 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 260,5 poin atau 1,11 persen ke 23.671,13, indeks Hang Seng naik 155,47 poin atau 0,64 persen ke 24.542,26, dan indeks Straits Times meningkat 11,99 poin atau 0,47 persen ke 2.545,01. (Ant/OL-14)