Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
Kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ ini memangkas produksi hampir 10 juta barel per hari (bph) pada Mei dan Juni.
Harga minyak naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu, 27/5 pagi WIB) didukung oleh tanda-tanda bahwa produsen menindaklanjuti komitmen untuk memotong pasokan dan permintaan BBM meningkat.
Kekhawatiran atas kelebihan pasokan mereda setelah pemotongan produksi yang dipimpin OPEC dan persediaan minyak mentah AS lebih rendah.
Saham raksasa energi AS, Chevron dan Exxon Mobil masing-masing terangkat 3,77% dan 3,25%, berkontribusi terhadap pasar lebih luas.
Minyak mentah berjangka Brent untuk penyerahan Juli naik US$1,10 atau 3,2%, menjadi menetap pada US$35,75 per barel.
"Ini adalah skenario terbaik yang mungkin terjadi menjauh dari harga negatif," kata Bob Yawger, direktur Energy Futures di Mizuho di New York.
"Butuh dua bulan bagi WTI untuk membersihkan reruntuhan dari pertemuan Maret (OPEC +) pada Maret," kata Bob Yawger, direktur berjangka energi di Mizuho di New York.
Selama sepekan, minyak mentah AS (WTI) melonjak 19,7% dan minyak mentah Brent naik 5,2% setelah diguyur dengan berita-berita bullish.
Harga minyak mentah telah naik dalam dua minggu terakhir ketika beberapa negara melonggarkan pembatasan virus korona untuk memungkinkan pabrik dan toko dibuka kembali.
OPEC dan sekutu-sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, pada April memutuskan untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) untuk Mei dan Juni.
Arab Saudi mengatakan pada Senin (11/5) akan menambah pemotongan yang ada dengan mengurangi produksi lagi satu juta barel per hari bulan depan.
Kedua patokan minyak telah meningkat tajam minggu ini karena negara-negara telah mengurangi kuncian terkait virus korona dan permintaan bahan bakar telah rebound moderat.
Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni turun tipis US$0,57 menjadi menetap pada US$23,99 per barel di New York Mercantile Exchange.
Azerbaijan adalah negara kaya minyak bumi di wilayah Kaukasus Selatan yang menjadi salah satu pemasok utama minyak mentah untuk Indonesia selama 13 tahun terakhir.
"Pasar terus mempertimbangkan gagasan bahwa segalanya membaik," Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.
PRESIDEN Joko Widodo bisa mencegah ekonomi lumpuh akibat pandemi Covid-19. Jika segera menurunkan harga bahan bakar solar guna mendongkrak kinerja sektor industri, transportasi dan UMKM.
PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), selama Kuartal I-2020 meraih laba 169 juta dolar AS atau sekitar Rp2,6 triliun (kurs Rp15.500 per dolar AS).
Pasar didukung oleh harapan permintaan akan pulih setelah beberapa otoritas mengumumkan pelonggaran pembatasan terkait virus korona.
BURSA Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) resmi memperdagangkan kontrak berjangka minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) pertama di Asia Tenggara dimulai 27 April 2020.
SKK Migas menekankan selain pelemahan harga minyak dunia, fluktuasi nilai tukar rupiah juga mengancam penerimaan negara.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved