Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
HARGA minyak dunia dilaporkan naik lebih dari 2% pada perdagangan Senin (1/2), didukung oleh turunnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) serta meningkatnya permintaan bahan bakar musim dingin.
Dilansir CNBC, minyak mentah Brent naik US$ 1,22 sen, atau 2,2%, menjadi US$ 56,26 per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menetap 2,59% lebih tinggi menjadi US$ 53,55 per barel. Kedua acuan harga minyak itu naik hampir 8% pada Januari.
Baca juga: Pemerintah Kembangkan Lampu UV untuk Tanaman Hidroponik
Data pemerintah AS pada pekan lalu menunjukkan penarikan 2,3 juta barel di Cushing, Oklahoma, pusat pengiriman minyak mentah berjangka. Juga diperkirakan ada penurunan mingguan 2,3 juta barel lainnya, kata analis dan pedagang mengatakan mengutip laporan Wood Mackenzie.
"Minyak mentah didukung oleh banyak faktor kecil pada minggu ini, perkiraan dengan adanya penurunan di Cushing, kenaikan akan permintaan bahan bakar musim dingin tiba-tiba di tengah cuaca yang lebih dingin," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.
Bloomberg juga melaporkan, harga minyak naik melewati US$ 54 per barel dengan bantuan dari dolar yang jatuh setelah melonjak paling tajam dalam tiga minggu di tengah optimisme atas prospek permintaan.
Harga minyak masih menghadapi lingkungan permintaan jangka pendek yang menantang di tengah kekhawatiran varian baru Covid-19 akan menyebabkan lebih banyak penguncian dan peluncuran vaksin tidak berjalan semulus yang diantisipasi di beberapa negara.
Sementara itu, ekspor minyak mentah Irak hampir tidak berubah pada Januari, yang berarti negara itu mungkin telah gagal memenuhi janjinya untuk memangkas produksi keseluruhan ke level terendah dalam enam tahun. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved