Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARGA minyak dunia naik pada Selasa (16/2), akibat gangguan pasokan dari Amerika Serikat karena pembekuan suhu dingin yang menutup sumur dan kilang di Texas, negara bagian penghasil minyak mentah terbesar di negara tersebut.
Harga minyak mentah Brent naik 11 sen, atau 0,2%, menjadi US$ 63,41 per barel, setelah naik ke level tertinggi sejak Januari 2020 di sesi sebelumnya.
Baca juga: RI-Singapura Buat Strategi Pemberantasan Produk Perikanan Ilegal
Kemudian, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 62 sen, atau sekitar 1%, menjadi $ 60,09 per barel.
"Gangguan pasokan AS yang tidak terduga memberikan harga minyak ke tingkat tingg," kata Kepala strategi pasar global di Axi, Stephen Innes, dilansir dari CNBC, Selasa (16/2).
Cuaca dingin di AS tersebut dilaporkan menghentikan sumur minyak dan kilang Texas pada Senin (15/2) dan memaksa pembatasan pada operator pipa gas alam dan minyak mentah.
Pembekuan yang jarang terjadi itu mendorong pemasok tenaga listrik negara bagian untuk memberlakukan pemadaman bergilir, menyebabkan hampir 3 juta rumah dan bisnis tanpa listrik.
Texas dilaporkan menghasilkan sekitar 4,6 juta barel minyak per hari dan merupakan rumah bagi 31 kilang, terbesar dari negara bagian AS mana pun, menurut data Administrasi Informasi Energi AS.
Harga minyak juga naik karena disebabkan kelompok Houthi yang berpihak pada Iran menyerang bandara di Arab Saudi dengan drone, meningkatkan kekhawatiran pasokan di eksportir minyak terbesar dunia. (CNBC/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved