Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Berita Vaksin Covid-19 Picu Kenaikan Harga Minyak 2,45 Persen

Mediaindonesia.com
24/11/2020 07:17
Berita Vaksin Covid-19 Picu Kenaikan Harga Minyak 2,45 Persen
Harga minyak(Ilustrasi)

LAPORAN terbaru hasil uji coba vaksin covid-19 memicu kenaikan harga minyak pada akhir perdagangan Senin (23/11) waktu setempat. Berita soal vaksin covid-19 yang menggembirakan itu membuat para pedagang mengantisipasi pemulihan permintaan.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari, terangkat 1,10 dolar AS atau 2,45% menjadi menetap di 46,06 dolar AS per barel. Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik 64 sen atau 1,51% menjadi ditutup pada 43,06 dolar AS per barel. Kedua acuan tersebut melonjak 5% minggu lalu.

Produsen obat Inggris AstraZeneca mengatakan vaksin yang dikembangkan bersama dengan Universitas Oxford bisa menjadi sekitar 90% efektif.

"Dosis lain dari berita vaksin virus corona yang menguntungkan hari ini telah mendorong kenaikan baru dalam ekuitas yang dengan mudah tumpah ke ruang minyak," kata Presiden Ritterbusch and Associates di Galena Illinois, Jim Ritterbusch.

Struktur contango di pasar, di mana harga kontrak pengiriman bulan depan lebih rendah daripada untuk pengiriman enam bulan kemudian menyempit menjadi hanya 31 sen AS, terkecil sejak pertengahan Juni. Ini mencerminkan pandangan pedagang bahwa kelebihan pasokan yang berkelanjutan sedang surut.

Baca juga:  Unicef Kirim 2 Miliar Vaksin Covid-19

Prospek permintaan telah membaik dengan berita yang menunjukkan kemajuan dalam mengembangkan vaksin covid-19. Seorang pejabat AS mengatakan suntikan pertama di Amerika Serikat dapat dimulai satu atau dua hari setelah persetujuan regulator diperoleh.

"Kompleks minyak mendapat manfaat dari berita vaksin dan data awal menunjukkan beberapa permintaan bahan bakar jet yang lumayan untuk pertama kalinya sejak seluruh pandemi ini dimulai," ucap John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

Sentimen juga didukung oleh ekspektasi bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lain, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan memperpanjang kesepakatan untuk menahan produksi.

Di sisi penawaran, OPEC+, yang bertemu pada 30 November dan 1 Desember, akan melihat opsi memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi setidaknya tiga bulan mulai Januari.

Perusahaan minyak Rusia yang lebih kecil masih berencana untuk memompa lebih banyak minyak mentah tahun ini, kata sebuah kelompok yang mewakili produsen tersebut.(Ant/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik