Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PT Medco Energi International Tbk berharap ekonomi akan kembali pulih (rebound) di 2021 seiring dengan mulai datang dan berjalannya vaksinasi covid-19 untuk menahan laju penularan virus.
"Kami dalam posisi optimistis dan menanti keberhasilan vaksin di akhir 2020 dan di 2021. Bila hasilnya tidak sesuai harapan, bisa saja kami memasang strategi yang lebih konservatif. Kami terus mengelola likuiditas yang prudent dan mengontrol biaya di level yang kompetitif. Hanya hal-hal produktif yang akan kami laksanakan," kata Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro pada media gathering virtual, kemarin.
Ia menjelaskan harga minyak di tahun depan sulit diprediksi, apalagi setelah jatuhnya permintaan dan pasokan di 2020 lantaran pandemi covid-19. Turunnya permintaan minyak sampai 30%-50% membuat harga minyak ikut anjlok.
Keadaan itu membuat perusahaan minyak banyak yang merugi. Bahkan saat harga minyak dunia sempat di bawah US$40 per barel, sejumlah perusahaan terpaksa setop operasi.
"Produsen pun banyak yang harus tutup. Terutama mereka yang biaya produksinya tinggi, sekitar US$50-US$70 per barel, seperti pengeboran minyak bawah laut," terang Hilmi.
Pulihnya harga minyak pun, misalnya US$50 per barel, tak serta-merta membuat perusahaan dapat langsung kembali beroperasi. Pasalnya, perusahaan-perusahaan minyak juga masih menunggu pulihnya permintaan.
"Ketika vaksin telah memulihkan mobilitas, permintaan minyak akan tumbuh yang diperkirakan di kuartal III 2021. Pada saat itu, diperkirakan harga minyak dunia akan naik cukup tinggi, mungkin antara US$50 dan US$60 per barel atau lebih," katanya.
Di kesempatan yang sama, Hilmi juga menyampaikan rencana PT Medco Energi Internasional Tbk menyiapkan entitas anak usaha di bidang pertambangan tembaga dan emas PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) untuk melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana (IPO).
"Amman Mineral memang sekarang sedang mempersiapkan diri untuk siap IPO, baik dari sisi operasi, segi governance, dan semuanya," ujar Hilmi.
Kendati demikian, ia menyampaikan anak usaha Medco itu masih menunggu waktu yang tepat untuk merealisasikan rencana IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Energi terbarukan
Di kesempatan terpisah, Vice President Pertamina Energy Institute Hery Haerudin menyebutkan kebutuhan energi listrik diprediksi meningkat hingga 4,5% per tahun berdasarkan skenario energi terbarukan atau green transition (GT).
"Pada skenario GT, kapasitas listrik pada 2050 diprediksi mencapai 268 gigawatt sehingga energi terbarukan mencapai 56%," kata Hery dalam Webinar Energizing The Energy Transition, kemarin.
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Pertamina Energy Institute, pada 2050 energi terbarukan berasal dari energi surya dan angin yakni mencapai 67 GW pada skenario GT.
"Hal ini karena energi surya dan angin dari sisi biaya merupakan paling murah saat ini, dilanjutkan dengan hidro dan panas bumi," jelasnya. (Iam/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved