Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
HARGA minyak bergerak sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa (30/3) pagi WIB), menjelang pertemuan penting produsen-produsen minyak utama OPEC+, setelah Rusia dilaporkan akan mendukung produksi minyak yang stabil dalam pertemuan mereka pekan ini.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat 41 sen menjadi ditutup pada 64,98 dolar per barel di London ICE Futures Exchange. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei bertambah 59 sen menjadi menetap pada 61,56 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Kontrak berjangka jatuh di awal sesi perdagangan di tengah berita bahwa kapal kontainer di Terusan Suez yang memblokir arus lalu lintas selama hampir seminggu telah diapungkan kembali.
"Minggu ini akan didominasi oleh pertemuan OPEC pada Kamis (1/4/2021) dan sekutunya (OPEC+), yang telah dimajukan," kata Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan pada Senin (29/3).
"Meskipun sebagian besar pengamat mengharapkan kuota produksi tetap pada tempatnya. Diskusi tentang kenaikan produksi juga kemungkinan akan dipicu oleh ekspektasi meningkatnya permintaan, seruan pelanggan minyak untuk peningkatan produksi. Kemacetan jangka pendek yang disebabkan oleh penutupan Terusan Suez dan ekspektasi produksi minyak non-OPEC yang lebih tinggi," ucapnya.
baca juga: Realisasi Lifting Migas masih di Bawah Target
Sementara itu, Rusia akan mendukung produksi minyak yang stabil secara luas oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia (OPEC+) pada Mei. Sambil mengupayakan kenaikan produksi yang relatif kecil untuk dirinya sendiri guna memenuhi permintaan musiman yang meningkat, menurut sumber yang dekat dengan Rusia. Produksi kondensat minyak dan gas Rusia meningkat menjadi 10,22 juta barel per hari (bph) dalam periode 1-28 Maret dari 10,1 juta barel per hari pada Februari. (Ant/OL-3)
Pada Juli, negara-negara OPEC+ mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 411.000 barel per hari.
Presiden Donald Trump meminta Arab Saudi dan OPEC menurunkan harga minyak untuk membantu mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Harga minyak mentah dunia merupakan indikator penting dalam ekonomi global. Fluktuasi harga minyak mentah berdampak langsung pada berbagai sektor.
Harga minyak mencapai level tertinggi baru dalam lima bulan pada Rabu (3/4). Emas meluncur ke puncak sepanjang masa di US$2,230.15 per ons sebelum turun sedikit.
Harga minyak hari ini diprediksi mengalami kenaikan. Meski terjadi koreksi harga minyak sesekali, tetapi tren umumnya menunjukkan kecenderungan naik.
Harga minyak WTI naik +1,9% ke level US$82,6 pada perdagangan hari Senin (18/3) malam, menandai level tertingginya dalam 4 bulan terakhir.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Pascaserangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, harga minyak jatuh dan saham AS melonjak.
PEMERINTAH memastikan tekanan global imbas perang Ira-Israel masih dapat dimitgasi. Gejolak yang terjadi pada perekonomian masih dalam batas aman dan belum mengkhawatirkan.
Harga minyak mengalami lonjakan tajam usai Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved