Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Ironi Dasamuka

Ono Sarwono
03/8/2025 05:00
Ironi Dasamuka
Ono Sarwono Penyuka Wayang(MI/Seno)

DALAM dunia wayang, salah satu pemimpin yang dike­nal amat patriotik ialah Dasamuka alias Rahwana. Lebih dari itu, ia pemimpin yang ambi­sius. Bukan hanya ingin rakyatnya hidup makmur dan sejahtera, me­lainkan juga negaranya adidaya.

Kekuasaan warisan kakeknya tidak ingin dinikmati apa ada­nya. Itu kesempatan menjadikan Alengka sebagai negara yang disegani bangsa lain. Dasamuka juga berambisi menaklukkan se­banyak mungkin negara dalam genggamannya.

Kenyataannya, alih-alih nega­ranya maju, Alengka justru hancur lebur. Itu karena Dasamuka mengabaikan moral dan tatanan. Sikap­nya yang sapa sira sapa ingsun (je­mawa) mengakibatkan kehilangan kewaskitaan hingga terkubur riwayatnya.

 

MENJADI RAJA

Dasamuka ialah anak sulung pasangan Wisrawa-Sukesi. Sauda­ranya tiga, yaitu Kumbakarna, Sarpakenaka, dan Gunawan Wi­bisana. Ia masih memiliki saudara tua lain ibu bernama Wisrawana alias Danaraja yang menjadi raja di Lokapala.

Setelah kakeknya, Prabu Sumali, turun takhta, Dasamuka yang dipilih menjadi raja Alengka. Adapun pamannya, Prahasta, diangkat sebagai patih. Namun, dalam setiap langkah kebijakan, Dasamuka selalu minta pendapat serta pertimbangan adik-adik.

Dasamuka berwajah raksasa dan memiliki taring. Itu gen dari kakek, raksasa, tapi berwatak resi. Sumali seperguruan dengan Wis­rawa, mantan penguasa Lokapala yang kemudian memilih menyepi dan menjadi pengasuh pertapaan Giri Jembatan.

Jadi, dalam diri Dasamuka mengalir darah pemimpin dan resi. Maka itu, tak aneh bila sejak muda suka menggeladi spiritualisme. Di antara lakunya yang monumental ialah bertapa di Gunung Goh­karna selama bertahun-tahun.

Berkah kegenturan menggem­bleng diri, Dasamuka menjadi sangat sakti. Misalnya, bisa men­datangkan topan dan membuat api besar yang menghancurkan apa pun. Juga memiliki sejum­lah pusaka ampuh, antara lain Candrasa dan pedang Wantawa.

Selain itu, ia menguasai ajian Pancasona dari Resi Subali, man­tan penguasa Goa Kiskenda yang tapa ngalong (bertapa ala kalong) di Hutan Sunyapringga. Ajian itu menjadikannya tidak bisa mati selama tubuh masih menyentuh bumi.

Dalam waktu singkat, Dasamuka berhasil membangun an­gkatan perang, yakni darat, laut, dan udara, yang sangat kuat. Selain untuk pertahanan wilayah tanah air dan melindungi keka­yaan alam, itu juga sebagai alat menganeksasi negara lain.

Di bawah kepemimpinannya, meski belum genap lima tahun, Alengka melangkah menuju kemajuan yang dicita-citakan. Menurut wangsit yang diterima, Alengka akan cepat makmur dan abadi bila memiliki Dewi Widawati.

Dicarilah wanita itu yang ternyata putri Begawan Wersa­pati. Dasamuka melamar, tapi ditolak, dan Widawati akhirnya membakar diri karena dipaksa. Betapa kesal Dasamuka karena wanita itu sesungguhnya titisan Bathari Sri, dewi kemakmuran.

Brahmana Maryuta yang berkawan dengan Dasamuka mena­sihati agar tidak larut dalam kesedihan karena setelah Widawati, Dewi Sri akan menitis lagi empat kali berturut-turut, yaitu kepada Sukasalya, Citrawati, Sinta, dan terakhir Sembadra.

 

TERLALU PARAH

Dasamuka tahu Sukasalya ialah putra Raja Ayodya Prabu Bana­putra. Namun, ketika datang melamar, wanita itu telah diserahkan kepada pujangga istana Begawan Rawatmaja untuk diung­sikan karena tak ingin dipinang Dasamuka.

Tahun terus berganti, tapi am­bisi Dasamuka mengejar putri idaman tidak pernah hilang. Pada suatu hari, ia mendapat bisikan gaib bahwa Dewi Sri telah berpin­dah dan menitis kepada Citrawati, permaisuri Raja Maespati Prabu Arjunasasrabahu.

Dengan mengerahkan bala ten­tara, Dasamuka tanpa memberi­kan kabar langsung menggempur Maespati dengan tujuan merebut Citrawati. Banyak korban di ke­dua belah pihak. Maespati pun sampai kehilangan patih legendaris Suwanda.

Arjunasasrabahu murka dan kemudian bertiwikrama meng­hajar Dasamuka. Raja Alengka itu memang tidak bisa mati karena aji Pancasona, tapi ia tidak ber­kutik dan menjadi bulan-bulanan hingga terluka parah dan satu tangannya patah.

Untuk ketiga kalinya, Dasamuka gagal. Namun, itu tak membuat­nya kehilangan nafsu memburu meski usianya kian merambat. Lantaran membela Sarpakenaka yang melaporkan dirinya dijamah orang, ia bertemu wanita titisan Dewi Sri.

Namun, perempuan yang ber­nama Sinta itu telah menjadi istri Rama Regawa, putra mahkota Ayodya. Ketika itu, keduanya se­dang lelana brata (mengembara dengan laku prihatin) di Hutan Dandaka bersama adik, Leksmana Widagda.

Sarpakenaka yang mengaku diganggu seorang pria sebenar­nya ia yang semula rewel akibat tergoda ketampanan Leksmana. Namun, karena terus bergenit merayu padahal telah ditolak de­ngan halus, ditamparlah mukanya hingga hidung berdarah.

Singkat cerita, dengan tipu mus­lihat, Dasamuka berhasil mencu­lik Sinta dan kemudian disembu­nyikan di Taman Argasoka. Istana kaputren lawas yang telah direhab menjadi sangat indah dan ekslusif dengan harapan Sinta betah.

Dasamuka ingin Sinta menjadi permaisurinya sebagai syarat Alengka makmur dan sejahtera selamanya. Namun, keinginan itu ditentang Kumbakarna dan Gu­nawan. Justru bila itu terjadi akan menjadi bencana bagi Alengka.

Pada akhirnya, terjadi perpecahan keluarga. Dasamuka kukuh ingin memperistri Sinta, sedangkan kedua adik menyarankan wanita berhati lembut itu di­kembalikan kepada Rama, titisan Bathara Wisnu, dewa keadilan dan ketenteraman jagat.

 

TERKUBUR GUNUNG

Akibat ambisi Dasamuka yang membutakan hati, terjadi peperangan dahsyat antara Alengka dan Rama yang didukung pasukan wanara Goa Kiskenda pim­pinan Sugriwa. Alengka hancur lebur dan Dasamuka terkubur gunung.

Dasamuka yang sakti dan me­miliki banyak pusaka ampuh ternyata tidak berarti apa-apa karena terbelenggu nafsu. Kesombongannya mengakibatkan kehilangan nurani hingga terje­rumus ke kenistaan dan gagal mengejawantahkan impian.

Memiliki Dewi Sri tak harus menjadikan wanita titisannya sebagai istri. Jika itu yang terjadi, malah membuat dunia ini rusak karena Sinta yang memesona itu sejatinya anak Dasamuka sendiri yang lahir dari rahim Dewi Tari. (M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
  • Premanisme di Mandura

    06/7/2025 05:00

    PREMANISME kembali menggila. Berkedok sebagai ormas, tapi sepak terjang mereka bak garong yang garang melawan hukum.

  • Pemimpin itu juga Guru

    04/5/2025 05:00

    ADA kata-kata bijak, ‘pemimpin itu juga guru’. Maknanya, pemimpin semestinya juga berjiwa pendidik karena ucapan, sikap, dan perilakunya harus bisa menjadi contoh.

  • Berani Berkorban

    02/3/2025 06:00

    ​DALAM hal watak, setiap pejabat negara idealnya seorang kesatria.

  • Cara Membuat Wayang Kulit: Panduan Lengkap untuk Pemula

    18/2/2025 18:41

    Wayang kulit adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO. Seni tradisional ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga memiliki nilai filosofi dan sejarah mendalam

  • Wayang Golek vs Wayang Kulit: Apa Perbedaannya?

    13/2/2025 23:00

    Keduanya memiliki nilai budaya yang tinggi, namun cara penyampaian cerita dan visualisasinya sangat berbeda, mencerminkan keragaman dalam tradisi wayang di Indonesia.