Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kekurangan pasokan bahan bakar merupakan peristiwa berkala di negara anggota OPEC.
Kerugian minyak datang ketika OPEC setuju untuk memotong produksi minyak mentah sebesar 1,5 juta barel per hari (bph) tambahan pada kuartal kedua, pemangkasan terdalam sejak krisis 2008.
Harga minyak jatuh pada akhir perdagangan Senin (Selasa (7/4) pagi WIB), mundur kembali dari kenaikan minggu lalu setelah Arab Saudi dan Rusia menunda pertemuan dengan produsen minyak.
Kesepakatan itu bertujuan mendongkrak harga minyak dunia yang anjlok akibat lesunya permintaan global.
Harga minyak mentah dunia mencapai posisi terendah dalam dekade terakhir dipertaruhkan dengan munculnya pandemi virus korona yang berujung kerugiannya demand.
Kesepakatan itu akan melihat pemangkasan produksi pada Mei dan Juni dan diikuti pemangkasan secara bertahap hingga April 2022.
Kesepakatan OPEC dan sejumlah negara non-anggota untuk memangkas produksi tampaknya belum mampu mendongkrak harga minyak dunia.
Harga minyak di pasar AS dan London terus turun ke level yang tidak terlihat sejak tahun 2002.
Arab Saudi mengatakan pada Senin (11/5) akan menambah pemotongan yang ada dengan mengurangi produksi lagi satu juta barel per hari bulan depan.
Trump memberi tahu Putin tentang pertimbangannya mengenai kemungkinan undangan kepala negara Rusia, Australia, India, dan Korea Selatan, kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, OPEC dan sekutunya telah mengurangi produksi minyak berskala besar pada tahun ini. Langkah ini mengantisipasi penurunan permintaan akibat pandemi covid-19.
Sanksi saat ini dan di masa depan terhadap Rusia dapat menciptakan salah satu guncangan pasokan minyak terburuk dan tidak mungkin mengganti volume tersebut.
Presiden Joe Biden telah melobi Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan produsen lain untuk meningkatkan produksi minyak.
OPEC memilih sepakat dengan Rusia untuk memangkas produksi minyak mereka.
Pengurangan produksi minyak OPEC+ akan memberikan keuntungan kepada Rusia untuk mendanai perang di Ukraina.
Arab Saudi menolak kritik 'tidak berdasarkan fakta' terhadap keputusan OPEC+ untuk memangkas target produksi minyaknya meskipun ada keberatan dari AS.
ARAB Saudi mengumumkan pemangkasan produksi minyak menyusul pertemuan dengan 13 anggota OPEC untuk menopang harga meskipun ada kekhawatiran akan terjadinya resesi.
PERANG antara kelompok Hamas dan Israel menimbulkan salah satu risiko geopolitik paling signifikan terhadap pasar minyak sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.
OPEC+ kembali bertemu kemarin, dan setuju untuk melakukan pengurangan kembali yang lebih dalam karena harga minyak terus turun, meskipun diprediksi naik pada tahun depan.
Brasil merupakan produsen minyak terbesar di Amerika Selatan dan masuk dalam 10 produsen minyak mentah terbesar di dunia.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved