Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Satu dari lima WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf dilaporkan tewas tertembak saat kelompok tersebut kontak senjata dengan militer Filipina.
Kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina dilaporkan meminta tebusan 30 juta Peso atau sekitar Rp8,4 miliar atas lima warga Indonesia (WNI) yang ditawan.
Pemerintah Indonesia telah resmi mengeluarkan pernyataan memohon kepada Pemerintah Malaysia untuk berperan mengatasi kasus perompakan oleh kelompok teroris tersebut.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta, Kamis, menyatakan bahwa ia telah melakukan komunikasi kembali dengan Menteri Pertahanan Filipina terkait pembebasan sandera secara selamat.
KJRI Tawau mencatat 29 kasus penculikan yang dilakukan Kelompok Abu Sayyaf sejak 2000 dengan korban sebanyak 98 orang dan 39 orang di antaranya WNI.
Maharudin dan Samiun merupakan dua dari tiga warga negara Indonesia yang ditawan oleh kawanan Abu Sayyaf di Panamao, Filipina Selatan.
"Pokoknya kita akan menyelamatkan karena negara harus bertanggungjawab atas keselamatan warganya," kata Mahfud
Pemenuhan permintaan tebusan dianggap bukan cara terbaik yang bisa dilakukan.
Farhan meminta pemerintah tidak memenuhi permintaan uang tebusan. Indonesia bisa menggunakan kekuatan diplomasi bahkan jika diperlukan dengan bantuan militer
Dengan kondisi saat ini, Polri tidak dapat berbuat banyak selain menghormati otoritas Filipina yang tengah berusaha membebaskan ketiga sandera tersebut.
"Saat ini pemerintah Filipina mengedepankan operasi militernya sedang berupaya keras untuk melakukan pembebasan ketiga sandra tersebut," kata Asep
“Kita memohon, meminta bantuan otoritas Filipina untuk dapat mengintensifkan upaya membebaskan 3 WNI dengan selamat, dan ini direspon dengan baik oleh mereka,” ujar Retno
Media Malaysia, The Star, melaporkan bahwa kelompok Abu Sayyaf menangkap Maharudin, Farhan, dan Samiun ketika ketiganya tengah melaut dan memancing udang di Pulau Tambisan
Kemenlu masih melakukan koordinasi dengan otoritas berwenang setempat baik Malaysia maupun Filipina terkait penyanderaan tiga nelayan WNI oleh Abu Sayyaf
Permintaan tebusan tersebut disampaikan oleh salah satu korban melalui pesan video yang diunggah di jejaring media sosial Facebook pada Sabtu (16/11) lalu.
Kementerian Luar Negeri terus berupaya meskipun hal itu bukanlah hal yang mudah.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved