Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
LA Baa, 39 warga Desa Kamelanta, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf tewas tertembak saat terjadi kontak senjata antara milter Filipina dan kelompok Abu Sayaf. La Baa merupakan salah satu dari lima warga Negara Indonesia yang disandera Abu Sayyaf sejak Januari 2020 di perairan Lahad Datu Malaysia.
Suasana haru terlihat di kediaman La Baa, di Desa Kamelanta, Kecamata Kapuntori, Kabupaten Buton saat mengetahui tewasnya La Baa. Ia bersama lima WNI lainnya menjadi tawanan Abu Sayyaf. Kelompok itu meminta sejumlah uang kepada Pemerintah Indonesia bila ingin lima sandera dibebaskan. Namun nahas saat terjadi kontak senjata antara militer Filipina dan kelompok Abu Sayyaf di Kota Patikul, Provinsi Sulu, La Baa diduga terkena peluru nyasar hingga tewas ditempat.
Berdasarkan informasi dari pihak Kementerian Luar Negeri, jenazah La Baa sudah dievakuasi dari Provinsi Sulu ke Zamboanga menggunakan pesawat militer Filipina. Selanjutnya mereka masih menunggu koordinasi antara Pemerintah Filipina dan Indonesia untuk memulangkan La Baa ke kampung halamannya untuk dikebumikan.
Naiya, adik kandung La Baa mengatakan keluarganya histeris mendengar kabar tewasnya La Baa.
"Kami hanya bisa pasrah dan keluarga berharap jenazah La Baa bisa segera dipulangkan untuk dimakamkan di Desa Kamelanta," kata Naiya, Jumat (2/10).
baca juga: Abu Sayyaf Telah Menculik 39 WNI Sejak tahun 2000
Berdasarkan laporan Kepolisian Lahad Datu, La Baa bersama empat orang rekannya yaitu Arsyad bin Dahlan 42 tahun, Arizal Kastamiran 29 tahun, Riswanto bin Hayono 27 tahun dan Edi bin Lawalopo 53 tahun diculik saat menangkap ikan menggunakan kapal kayu di perairan Lahad Datu, Malaysia pada Januari 2020. Hingga saat ini belum diketahui nasib empat orang lainnya selain La Baa yang dilaporkan tewas tertembak saat terjadi kontak senjata antara militer Filipina dengan kelompok Abu Sayyaf. (OL-3)
Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dengan imbalan pembebasan sembilan sandera dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hamas membebaskan sandera Israel-Amerika Edan Alexander setelah 19 bulan ditahan, sebagai isyarat niat baik menjelang kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah.
Hamas mengatakan akan membebaskan sandera warga Israel-Amerika Serikat (AS) terakhir yang masih hidup di Gaza, Palestina.
Hamas menyatakan akan membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander, sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata di Gaza.
Israel akan membayar dengan harga yang sangat mahal jika tidak menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan di Gaza.
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh telah memulangkan jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial MF dari Kamboja pada Rabu (18/6).
Pemerintah Indonesia menetapkan status Siaga I bagi wilayah Iran dan bersiap mengevakuasi WNI yang bersedia.
Ratusan WNI tersebut merupakan peserta program magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, wilayah selatan Israel.
Ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran ini juga tentunya mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI.
Proses pemulangan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved