Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pertemuan Dini Dua Juara

Suryopratomo
08/2/2025 05:00
Pertemuan Dini Dua Juara
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)

KEKALAHAN memalukan 1-5 dari Arsenal benar-benar membuat pelatih Manchester City Josep Guardiola kesal. Ia pun sampai kepada kesimpulan bahwa pemain yang ia miliki sekarang ini sudah tidak bisa diandalkan lagi dan harus dirombak total.

Tidak tanggung-tanggung, lima pemain baru didatangkan dalam jendela transfer pemain yang ditutup Selasa (4/2) lalu. Lima pemain yang dibeli Pep Guardiola itu ialah Abdukodir Khusanov, Vitor Reis, Omar Marmoush, Nico Gonzalez, dan Claudio Echeverri.

Namun, ternyata persoalan tidak berhenti di sana. Aturan UEFA membatasi jumlah pemain baru yang bisa didaftarkan pada lanjutan Liga Champions yang pekan depan mulai memasuki babak play-off.

Guardiola hanya bisa mendaftarkan tiga dari lima pemain baru yang ia miliki. Kecuali pada bursa transfer yang baru ditutup kemarin, pelatih asal Spanyol itu melepas lima atau lebih pemain yang ia miliki.

Setiap klub boleh mendaftarkan empat pemain baru kalau ada lima pemain lama dilepas. Kalau ingin mendaftarkan lima pemain baru, Guardiola harus melepas tujuh pemain lama yang dimiliki.

Sejauh ini baru satu pemain saja yang dipastikan dilepas Guardiola, yakni kapten kesebelasan Kyle Walker yang memilih untuk hijrah ke AC Milan pada musim yang akan datang.

Dengan pembatasan hanya tiga pemain baru yang bisa didaftarkan, mungkin Vitor Reis yang dicadangkan karena pemain berusia 19 tahun asal Brasil itu bermain pada posisi yang sama dengan Khusanov. Satu pemain yang mungkin ditunda didaftarkan ialah penyerang muda Claudio Echeverri karena ia memiliki komitmen membela tim U-20 Argentina.

Pada posisi yang sulit itu, Guardiola mungkin memasukkan peraih Ballon d’Or, Rodrigo Hernandez, dalam tim. Rodri yang menjadi jangkar bagi the Citizens harus istirahat panjang karena cedera lutut. Diharapkan Rodri secara perlahan bisa mulai tampil lagi di lapangan karena ia pun tidak mungkin sepanjang musim duduk di bangku cadangan.

 

PARTAI BERAT

Guardiola berpandangan bahwa tidaklah mungkin tim asuhannya bertahan di ajang Liga Champions dengan pemain-pemain yang sudah melamban dan banyak melakukan kesalahan yang fatal di barisan belakang. Padahal, pada babak play-off Selasa mendatang, Manchester City sudah langsung harus bertemu juara 15 kali Liga Champions, Real Madrid.

Pertemuan dini dua tim juara tidak bisa terhindarkan karena penampilan buruk kedua tim di babak penyisihan. 'The Citizens' harus menunggu sampai pertandingan terakhir melawan Club Brugge sebelum bisa memastikan diri masuk ke babak play-off. Namun, sebagai tim peringkat ke-22 babak penyisihan, mereka harus bertemu 'Los Blancos' yang menduduki peringkat ke-11.

Absennya Rodri selama delapan bulan benar-benar membuat soliditas Manchester City sirna. Apalagi kemudian mereka juga harus kehilangan Ruben Dias dan Nathan Ake karena cedera. Praktis tinggal John Stones dan Manuel Akanji yang menjadi andalan di jantung pertahanan. Akibat kesalahan dua pemain belakang itu, gawang Manchester City sudah kebobolan di menit kedua oleh pemain Arsenal.

Manchester City sempat menyamakan kedudukan 1-1 di awal babak kedua melalui sundulan kepala Erling Haaland. Namun, hanya 2 menit berselang gawang mereka kebobolan lagi oleh tendangan Thomas Partey setelah memotong umpan diagonal Phil Foden di daerah sendiri.

Setelah itu, 'the Citizens' kehilangan kedigdayaan sebagai juara bertahan. Tiga gol tambahan 'the Gunners' dicetak dari terobosan ke jantung pertahanan Manchester City dan tidak bisa dihadang para pemain belakang.

Dengan melihat buruknya penampilan 'the Citizens' baik di Liga Primer maupun Liga Champions, sulit bagi tim asuhan Pep Guardiola bisa menghadang Real Madrid tanpa ada perubahan yang drastis. 'Los Blancos' bukan hanya tim yang matang, melainkan juga selalu tampil istimewa di Liga Champions.

Apalagi sekarang mereka memiliki trisula Kylian Mbappe, Vinicius Jr, dan Rodrygo. Di lapangan tengah ada Jude Bellingham dan pemain kawakan sekelas Luca Modric atau tiga gelandang pekerja Frederico Valverde, Aurelien Tchouameni, atau Eduardo Camavinga.

 

KRISIS PEMAIN BELAKANG

Satu yang membuat pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti agak khawatir ialah banyaknya pemain belakang yang cedera. Setelah kapten kesebelasan Danny Carvajal dan Eder Militao yang terbelit oleh cedera, satu lagi pemain yang harus istirahat hingga tiga pekan ialah center-back Antonio Ruediger.

Beruntung center-back asal Swiss David Alaba sudah mulai bisa bermain lagi. Ancelotti bersyukur juga memiliki pemain yang bisa berperan di banyak tempat. Valverde bisa ditempatkan sebagai bek kanan menggantikan Carvajal dan bahkan lebih agresif karena memiliki naluri mencetak gol yang tinggi.

Gelandang asal Prancis Tchouameni apabila diperlukan juga bisa bermain sebagai center-back yang diandalkan. Ia bisa menjadi pilihan dengan Raul Asencio untuk menjadi pendamping Alaba.

Kekuatan Real Madrid seperti itulah yang ditakutkan Guardiola. Ia tahu bagaimana berbahayanya 'Los Blancos' karena ia pernah menghadapi baik saat menjadi pemain Barcelona maupun menjadi pelatih Barca.

Apabila ingin mengalahkan Real Madrid, semua pemain harus mampu bermain luar biasa. Seluruh pemain tidak boleh memiliki rasa gentar dan harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Satu lagi yang harus bisa segera diperbaiki Guardiola ialah konsentrasi dalam bermain. Sejak cederanya Rodri, pertahanan 'the Citizens' tidak hanya mudah ditembus, tetapi juga bisa kebobolan banyak dalam waktu yang pendek.

Tiga gol yang dicetak Arsenal dalam periode 12 menit bukanlah yang pertama. Sebelumnya gawang Manchester City dijebol Paris St Germain tiga kali dalam periode 22 menit. Bahkan sebelumnya 'the Citizens' pernah kebobolan tiga gol dalam 8 menit saat menghadapi Sporting Lisbon.

Gawang Manchester City pernah kebobolan dua gol dalam 5 menit saat dikalahkan Brighton. Kemudian dua gol dalam selang 7 menit saat menghadapi Tottenham Hotspur. Kebobolan lagi tiga gol dalam 15 menit saat ditahan imbang Feyenoord.

Bahkan saat menghadapi 'musuh besar' Manchester United, mereka harus kebobolan dua gol dalam waktu 2 menit. Kemudian dua gol dalam 8 menit saat bertemu Brentford.

Selasa malam atau Rabu dini hari nanti di Stadion Etihad menjadi penentuan apakah pertahanan Manchester City sudah bisa membaik. Kalau belum juga membaik, Guardiola harus bersiap melupakan mimpi mengangkat piala Liga Champions dan bahkan mungkin nirgelar di musim ini.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya