“'Sepiring nasi kuning yang lezat dalam perayaan'”

Puisi-puisi Eka Sari
“Aku menunggumu di sudut penantian hingga rindu tak berujung dan yang tertinggal hanyalah”

Puisi-puisi Vera Inber
“Bulan demi bulan pisahkan kita, tak tahu aku di mana kau”

Sajak-sajak Iwan Jaconiah
“Aku dan kamu berjalan dalam keramaian, menelusuri kota tua yang abadi diselimuti kabut”

Sajak-sajak Federico Garcia Lorca
“Aroma menawan hati mengalir dari tubuhmu dan menancap ke”

Sajak-sajak Acep Zamzam Noor
“Kobaran api dari hutan tak mampu kuterjemahkan menjadi”
Sang Penopang Seniman Muda Bali
“'Agung Yudi berkomitmen tinggi untuk mengangkat karya para pelukis muda Ubud ke panggung seni lukis nasional dan'”
Puisi-puisi Dmitry Sukharev
“'Siapapun tak perlu mengejar waktu, sebab kita menerima'”
Surat-surat Kepada Galina
“'Hidup menamparimu begitu keras membuat kamu belajar dan bertahan meski berlinang air'”
ARMA dan Spiritualisme Ubud
“'Budayawan Agung Rai memastikan Ubud masih menjadi daya tarik seni bagi seniman yang datang ke Pulau'”
Puisi-puisi Didik Wahyudi
“'Pada mulanya adalah tubuh, kemudian kata-kata sudah tak penting'”