Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Puisi-puisi Alfin Robeth

Sajak Kofe
24/12/2023 09:00
Puisi-puisi Alfin Robeth
(Ilustrasi: Aleks Apraksin)

Kembali Melompat

Lihat, tepat di atas kepala kita,
ada banyak sekali dedaunan yang tumbuh subur dan cantik.

Sesekali kita mencoba melompat, dengan harap dapat memetiknya. 
barangkali satu lembar saja cukup.

Mendapatlah,
kita ingin sekali tuk melompat kembali, barangkali, mendapat yang lebih tinggi.
bahkan lebih menarik.

Dan, berkali-kali
mendapatlah,
sudah.
dan, kembali.

2023


Etalase Rindu

Dalam sebuah etalase yang sepi dari benda-benda, ada ruang rindu diam-diam melewati kaca di antara cagang pintu

Aku melihatnya tanpa berkedip sedetik pun tak ada tampak, selain matamu yang selalu dalam benakku

Pantulan cahaya yang berpijar, berhasil menutup bayangan hitam di cermin bening cintamu

Oh iya, etalese itu, dipenuhi kalimat yang menggebu-gebu; 
rindu.

Tak ada lain padamu, padamu ruang luar dan dalam ini ku persembahkan,
kekasih.

2023


Kalimat Toa

Kita saling mengadu,
menjejali kalimat tanya
dihadapan telapak tangan menanti, berulang-ulang

Kembali dan lagi
sampai tanda koma berkomat-kamit
koma, koma, koma;
tak ada henti

Kecuali nanti,
–dengarkanlah kabar
dari toa yang
tak lelah-lelahnya
berulang-ulang;
Akbar, Akbar

Sampai nanti.

2023


Jalur Pantura 

Aku merapal doa di setiap lorong pantura, memberi kasih pada tiap sudut mata telanjang matahari yang kadangkala tak mampu terlihat.

Mengernyitkan bayang, dan aku tak akan bercerita bagaimana kesedihan para pelancong, nyanyian duka pengamen serta, huru-hara lelah yang berserakan.

Kelak nanti akan ku sebutkan, satu persatu tangan kekasih yang rela mematah tulangnya sendiri demi jalan yang ada di hadapanmu.

2023


Tentang Kalimat Ini

Ruang dihiasi gemerlap lampu, dan
sebuah pagi pengap udara
sengaja aku putar lagu romantic jazz
Lalu, menulis;
“Ingatlah di mana deru arah hatimu,
di kala ujung pekat gelap
merangkai basi kata dalam kota.”
Di mana matamu;
menangkap dan terpengakap
mantra-mantra bisu

2023


Bahasa Cinta

Kekasih,
biarkan aku terbang
dalam lamunan isak tangismu

Dalam luka di lika-liku kehidupan cinta
tak dapat lagi aku bendung
aksara rasa yang enggan menjelma puisi

Mungkin suatu saat nanti

Akan kujadikan segalanya
selaksa bahasa yang tak seorang mengerti
kecuali dikau kekasih

Sebab,
pintu tabir ini adalah cintamu

2022


Baca juga: Puisi-puisi Milto Seran
Baca juga: Puisi-puisi Malik Zaman
Baca juga: Puisi-puisi Fachri Aditya

 

 


Weliya Alfin Robeth Khoironi, pemuisi, suka menulis dan membaca. Tulisan-tulisannya tersebar di sejumlah media online. Ilustrasi header: Aleks Apraksin, Moonnight, cat minyak pada kanvas, 30x40 cm. (SK-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iwan Jaconiah
Berita Lainnya