Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Puisi-puisi Fachri Aditya

Sajak Kofe
15/10/2023 06:00
Puisi-puisi Fachri Aditya
(Ilustrasi: Vasily Vlasov)

Ilustrasi: Vasily Vlasov

Janji

Sayatan luka membalut ini langkah
saat kulihat nanah di ujung pedang
panah dan tombak merobek tetubuh
namun tak sedikit pun kurasa sakit
barangkali kesakitan ialah kebahagiaan.

Aku lihat pancaran bulan di pagi hari
namun matahari tak singgahi malam
jari telunjuk pelan-pelan meliliti leher
udara di tenggorokan bercampur bualan
aku setengah mati terbuai janji kosongmu.

2022


Kotak Pandora

Sebuah rahasia terbongkar sudah. Baru saja kulihat ibu pertiwi digauli Paman Sam, putra Timur Tengah, dengan sebatang pena dan kertas. Ia memasukkan sesuatu ke rok ibu sehingga kelak menyulitkan anak-anak yang terlahir dari diktum.

Ongkos rumah sakit mahal. Mau tak mau, ibu harus mengutang ke tetangga sebelah agar saat anaknya lahir, bukan sebagai anak durhaka. Anak harus nurut sama orang tua. Pokoknya jangan sampai rahasia ini terbongkar di tempat lain!

Alangkah sedih anak yang terlahir dari rahim ibu. Ia harus menanggung penderitaan sebab ibunya enggan mengenal dan mengasuhnya. Aku mendengar orang-orang memanggilnya; si anak buangan!

2022


Terkurung

Di sebuah keramaian
raga-raga terkurung peradaban
langkah seperti mati termakan zaman
mengendus-endus setiap jengkal pembantaian
sebagian perut umat terisi bualan para pemimpin, 
tak segan tuk menggantung leher kaum pembangkang.

"Kalian salah! Kalian telah melawan asa!
Perbuatan kalian mendatangkan dosa!"
Setiap bait, kata, dan suara yang dilontarkan
adalah jimat kemaslahatan sebuah perkumpulan
di mana kalian tinggal wahai hantu-hantu pergerakan?

Padi diikatkan pada leher yang kering-kerontang
tubuh penuh kerokan, sedang kaki berbekas cambukan
berakhir sudah perlawanan atas ketidakadilan,
pembodohan, pembajakan, pemerkosaan
orang-orang sumbu pendek
menyantap semuanya
dengan senang hati
di meja makan.

2022


Sekawanan badut serakah memelintir isu-isu kemiskinan dan memperkosa hak dasar hidup.


Kucumbu Engkau di Ufuk Malam

Diorama langit nampak gelap gulita
sepasang celana tergeletak di amaraloka
gelang penanda saling bersinggungan
angin bergerak menyertai cumbana.

Aku dan kau saling menjamah
seisi dunia fana menjelma harsa
keberlangsungan cumbana cepat dan singkat
meraki di atas tubuh membentur asa lakuna
malam hampir punah, arunika datang jua!

2023


Surat Rahasia

Simbol-simbol penembakan, kulihat tersebar di mana-mana. Papan reklame berisi bualan. Sekawanan badut serakah mengingkari janji kampanye. Memelintir isu-isu kemiskinan dan ketidakadilan serta memperkosa hak dasar hidup.

Kudengar suara sang agitator serak dan mulai tak terdengar keras. Perutnya kenyang terisi roti belanda yang tersaji di meja. Tubuhnya terlelap dengan selimut penindasan. Api revolusi telah padam!

Buktinya, para pedagang menjajakan dagingnya sendiri di pasar. Buktinya, para petani mengubur nasibnya di atas tanah si tuan besar. Buktinya, para buruh bekerja secara nyaman dalam mesin penindasan.

Matikan dan hancurkan simbol-simbol. Bakar semua papan reklame. Bangunkan sang agitator agar nyala kembali semangat api revolusi. Sadarlah kaum pedagang, petani, dan buruh! Lawan segala tipu-tipu di depan mata kita!

2023

 

Baca juga: Puisi-puisi Hasbi Yallah
Baca juga: Puisi-puisi Fara Khazanah
Baca juga: Puisi-puisi Anna Akhmatova

 

 

 

 


Fachri Aditya, mahasiswa, lahir di Jakarta, 22 Oktober 2000. Menekuni dunia teater dan puisi. Sedang menempuh Pendidikan S-1 Sejarah di Universitas Negeri Jakarta. Sering ambil bagian dalam berbagai acara kesenian di seputaran Jabodetabek. Sehari-hari aktif berkegiatan di Jakarta bersama Organisasi Spora, Teater Zat, Rawamangun Concept, dan Teater Moksa. (SK-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iwan Jaconiah
Berita Lainnya