Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ilustrasi: Sergey Sudakov
Tepat di angka 2045
usiaku genap sepuluh dasawarsa
aku ingin kala tiba saatnya
rakyat tak lagi sukar mendapat kerja
mencari doku dari lumbung-lumbungnya
Aku ingin kala itu tiba
anak-anak tidak lagi putus sekolah
tidak lagi kekeringan dan kebanjiran
tak ada rasa takut, cuma semangat membara
senyum dan tawa menghias wajah Indonesiaku
bukan bening mengalir deras dari pelipis mata
aku ingin merayu Tuhan Yang Maha Esa
agar asa Indonesiaku menjadi nyata
2023
Mentari menusuk jiwa dari peraduan
menyusuri lorong-lorong lubang hati
mengingkatkan waktu yang tak muda
22 warsa lagi, katanya
tersentak aku dari lamunan panjang
itu waktu yang singkat, ucapku
bekal apa yang harus kusiapkan
untuk anak cucu esok?
Kucoba bangkit dari tilam malam
tak ada lagi waktu untuk berpikir
lekas berlari ke arah benda persegi
di sudut bilik ada yang tersimpan rapi
Lalu kusarungkan baju zirah pada ragaku
kulingkarkan bambu runcing ke pinggang
kusematkan kasut ke kaki yang bertumpu
aku siap berlari menyusuri jalanan
Orasi tiada henti demi membakar semangat
kita bergandengan tangan membangun negeri
menjaga hutan tembok untuk berteduh
menyiapkan titi untuk menyebrang
membuat bulevar untuk menapaki mimpi
memperbaiki ekonomi agar kemiskinan teratasi
Inilah perang sesungguhnya
kita berhadapan dengan waktu
menyongsong kemajuan biar sejahtera
2023
Aku ingin merayu Tuhan agar asa Indonesiaku menjadi nyata.
Menatap jendela dari sayap garuda
memandang awan terlukis indah
meniti kembali kisah masa lampau
saat pergi ke negeri Paman Sam
demi bekal membangun negeri
Masa itu... aku bulatkan tekad
tegapkan badan, sisingkan lengan baju
ringankan langkah, mantapkan sukma
semoga Tuhan berkati dan sertai
mengais wawasan membangun negeri
Menghitung hari-hari secara berani
agar empat perian cepat berlalu
sambil menggali ilmu bagai orang gila
hingga aku membawa pelangi
Sekarang... saat hendak kembali
ada tangan menahan tetap di sini
menggeleng rapi dan berani sambil berikrar;
aku ingin kembali ke rumah, Indonesiaku!
2023
Sebuah kisah terukir indah
membentang luas di negeri bentala
mengarungi negeri dengan cairan
penyejuk jiwa pelepas dahaga
mengulir kisah tentang peristiwa
mengingatkan kembali derita
mencoba bangkit dan berusaha
demi anak cucu tercinta
Teringat jelas di telinga;
kata-kata mereka tentang tempatku berpijak
lalu kutangkis dengan gelengan
itu dulu, ujarku
menyongsong usia
ragam perkara yang terjadi
dahulu hanya mimpi
kini satu persatu telah terjadi
Dulu pasif, kini aktif mendamaikan
negeri sahabat sejati
dulu hanya tamu terhormat
kini menjadi tuan rumah sehati
dulu hanya penonton di baris terdepan
kini menjadi lakon utama dalam pertunjukkan
sebuah langkah berani harus ditapaki
hasrat melaju menuju Indonesia Maju!
2023
Baca juga: Puisi-puisi Anton Sulistyo
Baca juga: Puisi-puisi Tika Irmaningsih
Baca juga: Puisi-puisi Wayan Jengki Sunarta
Roslina Gultom, lahir di Pamenang, Merangin, Jambi, 3 Oktober 1999. Alumnus Universitas HKBP Nommensen, Medan, Sumatra Utara, (2022). Puisi-puisi di sini diterima redaksi dalam rangka mengikuti Lomba Cipta Puisi Media Indonesia 2023. Sehari-hari bergiat dan berkerja di Jambi. Ilustrasi header: Sergey Sudakov, Seascape, 50 x 60 cm, cat minyak pada kanvas. (SK-1)
Sajak-sajak Negar Fitrian - Membenci diri sendiri, memacu kita untuk lupa diri.
Sosok penting pada era puisi baru Peru abad ke-20.
223 Tahun Alexander Pushkin - Kenapa Pushkin diangkat sebagai Bapak Sastra Rusia?
Mengenal Nikolai Nekrasov, seorang penyair realis Ukraina-Rusia penggagas lirik sipil.
Ada Slogan Jadi Logam - Kedunguan dapat dilarutkan dengan banyak membaca.
Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved