Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Puisi-puisi Roslina Gultom

Sajak Kofe
03/12/2023 07:00
Puisi-puisi Roslina Gultom
(Ilustrasi: Sergey Sudakov)

Ilustrasi: Sergey Sudakov

Merayu Mimpi

Tepat di angka 2045
usiaku genap sepuluh dasawarsa
aku ingin kala tiba saatnya
rakyat tak lagi sukar mendapat kerja
mencari doku dari lumbung-lumbungnya

Aku ingin kala itu tiba
anak-anak tidak lagi putus sekolah
tidak lagi kekeringan dan kebanjiran
tak ada rasa takut, cuma semangat membara
senyum dan tawa menghias wajah Indonesiaku
bukan bening mengalir deras dari pelipis mata
aku ingin merayu Tuhan Yang Maha Esa
agar asa Indonesiaku menjadi nyata

2023


Perang Waktu

Mentari menusuk jiwa dari peraduan
menyusuri lorong-lorong lubang hati
mengingkatkan waktu yang tak muda 
22 warsa lagi, katanya
tersentak aku dari lamunan panjang
itu waktu yang singkat, ucapku
bekal apa yang harus kusiapkan 
untuk anak cucu esok?

Kucoba bangkit dari tilam malam
tak ada lagi waktu untuk berpikir
lekas berlari ke arah benda persegi 
di sudut bilik ada yang tersimpan rapi

Lalu kusarungkan baju zirah pada ragaku
kulingkarkan bambu runcing ke pinggang
kusematkan kasut ke kaki yang bertumpu
aku siap berlari menyusuri jalanan

Orasi tiada henti demi membakar semangat
kita bergandengan tangan membangun negeri
menjaga hutan tembok untuk berteduh
menyiapkan titi untuk menyebrang
membuat bulevar untuk menapaki mimpi 
memperbaiki ekonomi agar kemiskinan teratasi

Inilah perang sesungguhnya
kita berhadapan dengan waktu
menyongsong kemajuan biar sejahtera

2023


Aku ingin merayu Tuhan agar asa Indonesiaku menjadi nyata.


Rumah untuk Pulang

Menatap jendela dari sayap garuda
memandang awan terlukis indah
meniti kembali kisah masa lampau
saat pergi ke negeri Paman Sam
demi bekal membangun negeri

Masa itu... aku bulatkan tekad
tegapkan badan, sisingkan lengan baju
ringankan langkah, mantapkan sukma
semoga Tuhan berkati dan sertai
mengais wawasan membangun negeri

Menghitung hari-hari secara berani
agar empat perian cepat berlalu
sambil menggali ilmu bagai orang gila
hingga aku membawa pelangi

Sekarang... saat hendak kembali
ada tangan menahan tetap di sini
menggeleng rapi dan berani sambil berikrar;
aku ingin kembali ke rumah, Indonesiaku!

2023


Langkah Berani

Sebuah kisah terukir indah
membentang luas di negeri bentala
mengarungi negeri dengan cairan
penyejuk jiwa pelepas dahaga
mengulir kisah tentang peristiwa
mengingatkan kembali derita
mencoba bangkit dan berusaha
demi anak cucu tercinta

Teringat jelas di telinga; 
kata-kata mereka tentang tempatku berpijak
lalu kutangkis dengan gelengan
itu dulu, ujarku
menyongsong usia
ragam perkara yang terjadi
dahulu hanya mimpi
kini satu persatu telah terjadi

Dulu pasif, kini aktif mendamaikan
negeri sahabat sejati
dulu hanya tamu terhormat
kini menjadi tuan rumah sehati
dulu hanya penonton di baris terdepan
kini menjadi lakon utama dalam pertunjukkan
sebuah langkah berani harus ditapaki
hasrat melaju menuju Indonesia Maju!

2023

 


Baca juga: Puisi-puisi Anton Sulistyo
Baca juga: Puisi-puisi Tika Irmaningsih
Baca juga: Puisi-puisi Wayan Jengki Sunarta

 

 

 

 


Roslina Gultom, lahir di Pamenang, Merangin, Jambi, 3 Oktober 1999. Alumnus Universitas HKBP Nommensen, Medan, Sumatra Utara, (2022). Puisi-puisi di sini diterima redaksi dalam rangka mengikuti Lomba Cipta Puisi Media Indonesia 2023. Sehari-hari bergiat dan berkerja di Jambi. Ilustrasi header: Sergey Sudakov, Seascape, 50 x 60 cm, cat minyak pada kanvas. (SK-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iwan Jaconiah
Berita Lainnya