Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMISI I DPR RI mulai menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap 24 calon duta besar (Dubes) RI secara tertutup pada Sabtu (5/7).
Wakil Ketua Komisi I DPR, Budi Djiwandono menjelaskan fit and proper test 24 calon duta besar (dubes) RI akan dibagi menjadi 4 sesi. Setiap sesi akan diikuti 4 calon duta besar. Adapun, hari ini, Sabtu (5/7), Komisi I DPR RI akan menggelar 2 sesi. Sedangkan, sisanya dilanjutkan besok.
"Kalau tidak salah, pagi ini ada beberapa negara yaitu calon duta besar Amerika Serikat, calon duta besar Jerman, calon duta besar PBB, Singapura, Jepang, dan Slovakia. Kalau saya tidak salah listnya cukup panjang. Dilanjutkan nanti siang dan besok hari Minggu 2 sesi lagi," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7).
Budi menjelaskan nantinya pihaknya akan mendalami sejumlah hal kepada calon Dubes, di antaranya pemahaman politik luar negeri dan strategi diplomasi.
"Kira-kira kita akan mendengarkan pemahaman calon duta besar negara-negara sahabat, tentu mengenai politik luar negeri Indonesia, tapi juga negara-negara yang mereka akan bertugas. Kita akan mendengarkan pengalaman mereka selama ini, mungkin cara-cara mereka nanti untuk menjalankan diplomasi luar negeri di negara-negara tersebut," katanya.
Budi mengatakan setelah melakukan fit and proper test, pihaknya akan membuat kesimpulan yang nantinya disampaikan kepada pimpinan DPR.
"Biasanya kita setelah mungkin semua sudah dilaksanakan fit and proper test, Komisi I akan rapat internal lagi untuk memberikan kesimpulan dan rekomendasi-rekomendasi kepada pimpinan DPR RI," katanya. (Faj/P-2)
Pemerintah telah memberikan pertimbangan matang dan kuat dalam mengusulkan nama-nama calon dubes tersebut.
DPR RI menerima usulan 24 nama calon duta besar (dubes) RI untuk negara sahabat dan organisasi internasional. Namun, nama-nama calon tidak disebutkan, termasuk negaranya.
Tujuan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah untuk mengingatkan bahwa semua orang, meski berbeda-beda, adalah saudara.
Tak hanya itu, transportasi hingga masalah buang air besar sembarangan (BABS) juga menjadi fokus untuk dituntaskan para calon wali kota dan bupati.
PROSES fit and proper test alias uji kelayakan dan kepatutan di DPR untuk meloloskan pejabat negara perlu dievaluasi. DPR RI dinilai sudah kebablasan dalam memaknai kewenangan
DPR RI dapat mengevaluasi jabatan publik lembaga yang terpilih melalui mekanisme fit and proper test. Independensi lembaga negara dinilai terancam.
DPR RI diingatkan untuk tidak kelewat batas dalam melakukan fungsi pengawasan lembaga lain. Evaluasi kinerja pejabat negara yang dipilih lewat proses uji kelayakan bukan kewenangan DPR
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved