Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kursi Wamenkumhan Ditinggal Eddy Hiariej, Sejumlah Calon Pengganti Muncul

Media Indonesia
05/1/2024 20:47
Kursi Wamenkumhan Ditinggal Eddy Hiariej, Sejumlah Calon Pengganti Muncul
Pengusaha Andi Fahrul Amsal (tengah) yang juga pemilik perusahaan Amura Pratama melakukan MoU dengan Dirjen Pemasyarakatan, Kemenkumham.(Ist/Kemenkumham)

WAKIL Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej telah mengundurkan diri dari jabatannya.

Pengunduran diri Eddy Hiariej setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus gratifikasi dan suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kekosongan jabatan Wamenkumham ternyata dibidik sejumlah tokoh. Para tokoh mulai menunjukkan dirinya sebagai sosok yang layak mengusi kursi Wamenkumham yang ditinggalkan Eddy Hiariej.  

Baca juga: KPK Yakin Punya Bukti Kuat Hadapi Praperadilan Eks Wamenkumham

Salah satu sosok yang disebut layak dan berminat untuk mengisi jabatan Wamenkumham adalah Andi Fahrul Amsal yang pernah menjabat Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (2010-2012).

 Sebagai pengusaha, Andi Fahrul disebut telah melatih dan memberdayakan ribuan narapidana se-Indonesia melalui perusahaannya.

Perusahaan Amura Pratama milik Andi Fahrul telah menjadi inisiator dalam pemberdayaan warga binaan lewat pendirian pabrik garmen di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 di sejumlah daerah.

Tak hanya itu, Andi Fahrul juga memiliki kedekatan dengan calon presiden dari nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.  Andi Fahrul disebutkan telah membuka investasi di Kota Solo yang dipimpin Gibran dan membuka banyak lapangan kerja.

Baca juga: Eks Wamenkumham Kembali Ajukan Praperadilan

Terkait kiprah Amura Pratama yang memberdayakan para napi, seorang napi di Lapas Kelas 1 Makasar, Sulsel, Abdul Kadir mengaku mendapat honor per bulan mencapai Rp 4 juta.  

Amura Pratama telah menjalin sama dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Perusahaan milik Andi Fahrul juga telah melakukan MoU secara nasional dengan Dirjen Pemasyarakatan, Kemenkumham sejak tahun 2021 dengan mengembangkan Industri di sejumlas Lapas di Indonesia 

Membangun industri padat karya di dalam Lapas merupakan langkah  baik sebagai bentuk  merupakan cita-cita pembinaaan bagi para napi.

Hal ini juga bisa mengurangi hal negatif dalam tugas pemasyarakatan agar warga binaan menyadari kesalahan mereka.

Atas perannya turut memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan para narapidana dan keluarga mereka membuat nama Andi Fahrul disebut layak untuk menggantikan Eddy Hariej yang terjerat kasus gratifikasi.  

Baca juga: KPK Ungkap Modus Eks Wamenkumham Selesaikan Sengketa PT CLM

Pengurus Besar (PB) Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (Ikami Sulsel) menilai Andi Fahrul layak mengemban jabatan wamenkumham.

Pengusaha milenial berlatar belakang mahasiswa hukum itu dinilai telah banyak berkontribusi pada perbaikan kualitas narapidana di Indonesia.

Ketua Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sulawesi Selatan dan Barat periode 2021-2023 Andi Ikram Rifki juga menyebut terobosan Andi Fahrul sangat patut dipuji dan bisa menjadi pertimbangan mengisi kursi kosong Wamenkumham.

Baca juga: ICW Minta Praperadilan Firli dan Eks Wamenkumham Dipantau Ketat

“Harapan kami tentu Kak Fahrul ini bisa masuk Kabinet Pak Presiden Jokowi sebagai Wamenkumha," ucap Ikram.

"Karena kami melihat beliau begitu konsisten fokus memberdayakan narapidana yang sementara menjalani masa tahanan di Lapas. Mereka diberi keterampilan dan pekerjaan," jelasnya.

Andi Fahrul  mengaku tak menyangka banyak kalangan yang mengapresiasi kiprahnya memberdayakan warga binaan dan mendukungnya untuk menjadi Wamenkumham.

 “Jadi memang segala konsep bisnis yang saya jalankan ini saya niatkan ikhlas berbuat untuk menciptakan kesejahteraan terhadap masyarakat utamanya tahanan Lapas,” ujarnya. (RO/S-4)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya