Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

81,6 Persen Puas, Publik Ingin Keberlanjutan Program Jokowi

Media Indonesia
04/9/2023 09:15
81,6 Persen Puas, Publik Ingin Keberlanjutan Program Jokowi
Hasil survei kepuasan terhadap Pemerintahan Joko Widodo(Dok CPCS)

TINGKAT kepuasan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Anin mencapai rekor tertinggi. Temuan survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan sebanyak 81,6% publik yang merasa puas terhadap Jokowi.

Sebanyak 12,0% di antaranya bahkan menyatakan sangat puas dipimpin oleh Jokowi. Hanya 17,4% yang merasa tidak puas, termasuk 0,6% saja yang menyatakan tidak puas sama sekali, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 1%.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya Elektabilitas Prabowo Subianto Turun

Kepuasan publik terus meningkat sejak awal tahun, hingga menembus batas psikologis 80% pada survei digelar Juni 2023 dan kini mencatatkan rekor baru. Tingginya tingkat kepuasan terjadi menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi untuk periode kedua.

Hal tersebut mengisyaratkan tingginya pula harapan publik terhadap keberlanjutan program setelah Jokowi tidak lagi menjabat. Publik menginginkan agar kepemimpinan nasional hasil Pemilu 2024 mendatang bisa terus melanjutkan pembangunan yang telah dirintis oleh Jokowi.

“Rekor kepuasan publik yang mencapai 81,6 persen menandai tingginya harapan publik akan keberlanjutan program Jokowi pasca-2024,” ujar peneliti senior CPCS Hatta Binhudi lewat keterangan yang diterima Senin (4/9).

Baca juga: Anies: Hasil Survei Internal Berbeda Jauh dengan Lembaga Survei

Menurut Hatta, wacana keberlanjutan program Jokowi tecermin dalam peta konstelasi menuju pencapresan dan koalisi partai-partai. “Dua capres yang dominan, yaitu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, merepresentasikan kuatnya harapan keberlanjutan,” tandas Hatta.

Elektabilitas Prabowo dan Ganjar kini bersaing memperebutkan posisi unggul dalam bursa capres. “Keduanya juga disokong oleh koalisi partai-partai dari pemerintah, yang dipimpin oleh dua partai utama penyokong pemerintah, yaitu PDIP dan Gerindra,” imbuh Hatta.

Baca juga: Anies-Muhaimin Akan Berbagi Kantong Suara dengan Ganjar dan Prabowo

Anies Baswedan yang paling kencang menyuarakan perubahan selalu menempati peringkat ketiga.

Dalam pidato deklarasi capres-cawapres di Surabaya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar secara terang-terangan menyatakan bakal melanjutkan capaian program Jokowi.

Di tengah tingginya tingkat kepuasan publik dan sokongan partai-partai politik, situasi menuju tahapan elektoral selanjutnya juga dibayang-bayangi oleh potensi masalah ekonomi. “Setelah terus menurun sejak awal tahun, inflasi Agustus kembali naik menjadi 3,27 persen,” jelas Hatta.

Kenaikan harga beras menjadi pemicu utama meingkatnya inflasi, karena dampak El Nino dan larangan ekspor bahan pangan oleh sejumlah negara. Indonesia masih dihadapkan pada kurangnya produksi pangan domestik, sehingga harus membuka keran impor.
 “Pemerintah harus mencari solusi yang efektif agar tingkat kepuasan publik tidak kembali merosot menjelang tahapan pemilu berikutnya,” pungkas Hatta.

Survei CPCS dilakukan pada 21-27 Agustus 2023, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili 34 provinsi yang diwawancarai secara tatap muka. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9%dan pada tingkat kepercayaan 95%. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik