Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Terkait Sambo, Mantan Hakim Agung Sebut Perbaikan Putusan Hal Lumrah

Tri Subarkah
10/8/2023 19:16
Terkait Sambo, Mantan Hakim Agung Sebut Perbaikan Putusan Hal Lumrah
Infografis(Litbang MI)

MANTAN hakim agung Gayus Lumbuun mengatakan perbaikan hukuman pada perkara di tingkat kasasi merupakan hal lumrah di Mahkamah Agung (MA). Itu disampaikannya saat menanggapi berkurangnya hukuman empat pelaku pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, termasuk bekas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Ferdy Sambo.

Dalam perkara Nomor 813 K/Pid/2023, majelis hakim MA menolak kasasi yang diajukan Sambo dan penuntut umum dengan perbaikan kualifikasi tindak pidana dan pidana yang dijatuhkan. Dalam hal ini, hukuman pidana mati yang dijatuhkan sampai tingkat banding dikurangi menjadi penjara seumur hidup.

"Memang itu pembunuhan berencana, tapi (Pasal) 340, kan, tidak hanya hukuman mati. Ada tiga di situ, hukuman mati, seumur hidup, dan 20 tahun. Nah itu artinya diperbaiki menjadi seumur hidup," ujar Gayus kepada Media Indonesia, Kamis (10/8).

Baca juga: Mahfud MD Minta Tak Ada Kongkalikong Kasus Ferdy Sambo

Praktik menolak permohonan kasasi dengan perbaikan besaran hukuman, lanjutnya, merupakan praktik yang biasa dilakukan hakim agung. Menurut Gayus, ketentuan untuk memeriksa perkara kasasi telah diatur dalam Pasal 253 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Di sisi lain, Gayus mengingatkan bahwa Sambo cs masih dapat mengajukan upaya hukum lainnya, yakni peninjauan kembali. Oleh karena itu, perubahan hukuman juga masih mungkin terjadi.

Baca juga: Mahkamah Agung Jangan Jadi Lembaga Amputasi Hukuman

Ia meminta masyarakat untuk menghormati putusan kasasi terhadap Sambo cs. Ia menilai, kekecewaan masyarakat adalah hal yang wajar. Sebab, setiap putusan pengadilan pasti menimbulkan pro dan kontra.

"Tapi tidak wajar ketika mengatakan ada intervensi, uang, dan lain-lain. Itu berlebihan kalau tidak dibuktikan," tandas Gayus.

Diketahui, MA juga mengurangi hukuman istri Sambo, yakni Putri Candrawathi, dari 20 tahun penjara menjadi 10 tahun. Sementara itu, hukuman Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal berkurang menjadi 10 tahun dan 8 tahun penjara dari yang sebelumnya 15 tahun dan 13 tahun penjara.

Terpisah, juru bicara MA Suharto enggan menanggapi kritikan masyarakat terhadap MA atas putusan kasasi Sambo cs.

"Saya ini, kan, di dalam majelis. Karena saya di dalam majelis, saya tidak boleh membela putusan saya sendiri," ujarnya. (Tri/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya