Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MANTAN hakim agung Gayus Lumbuun mengatakan perbaikan hukuman pada perkara di tingkat kasasi merupakan hal lumrah di Mahkamah Agung (MA). Itu disampaikannya saat menanggapi berkurangnya hukuman empat pelaku pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, termasuk bekas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Ferdy Sambo.
Dalam perkara Nomor 813 K/Pid/2023, majelis hakim MA menolak kasasi yang diajukan Sambo dan penuntut umum dengan perbaikan kualifikasi tindak pidana dan pidana yang dijatuhkan. Dalam hal ini, hukuman pidana mati yang dijatuhkan sampai tingkat banding dikurangi menjadi penjara seumur hidup.
"Memang itu pembunuhan berencana, tapi (Pasal) 340, kan, tidak hanya hukuman mati. Ada tiga di situ, hukuman mati, seumur hidup, dan 20 tahun. Nah itu artinya diperbaiki menjadi seumur hidup," ujar Gayus kepada Media Indonesia, Kamis (10/8).
Baca juga: Mahfud MD Minta Tak Ada Kongkalikong Kasus Ferdy Sambo
Praktik menolak permohonan kasasi dengan perbaikan besaran hukuman, lanjutnya, merupakan praktik yang biasa dilakukan hakim agung. Menurut Gayus, ketentuan untuk memeriksa perkara kasasi telah diatur dalam Pasal 253 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Di sisi lain, Gayus mengingatkan bahwa Sambo cs masih dapat mengajukan upaya hukum lainnya, yakni peninjauan kembali. Oleh karena itu, perubahan hukuman juga masih mungkin terjadi.
Baca juga: Mahkamah Agung Jangan Jadi Lembaga Amputasi Hukuman
Ia meminta masyarakat untuk menghormati putusan kasasi terhadap Sambo cs. Ia menilai, kekecewaan masyarakat adalah hal yang wajar. Sebab, setiap putusan pengadilan pasti menimbulkan pro dan kontra.
"Tapi tidak wajar ketika mengatakan ada intervensi, uang, dan lain-lain. Itu berlebihan kalau tidak dibuktikan," tandas Gayus.
Diketahui, MA juga mengurangi hukuman istri Sambo, yakni Putri Candrawathi, dari 20 tahun penjara menjadi 10 tahun. Sementara itu, hukuman Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal berkurang menjadi 10 tahun dan 8 tahun penjara dari yang sebelumnya 15 tahun dan 13 tahun penjara.
Terpisah, juru bicara MA Suharto enggan menanggapi kritikan masyarakat terhadap MA atas putusan kasasi Sambo cs.
"Saya ini, kan, di dalam majelis. Karena saya di dalam majelis, saya tidak boleh membela putusan saya sendiri," ujarnya. (Tri/Z-7)
Mobil diserahkan Dadan dan istri ke Rumah penyimpanan Benda Sitaan dan Barang Rampasan KPK di Jakarta Timur
KELUARGA korban kecewa atas putusan Mahkamah Agung (MA), meski telah membatalkan vonis bebas terhadap dua polisi terdakwa kasus Tragedi Kanjuruhan.
KEPOLISIAN Daerah Jawa Timur menyerahkan seluruhnya pada proses hukum, setelah Mahkamah Agung (MA) menerima kasasi Jaksa Penuntut Umum.
KELUARGA korban Tragedi Kanjuruhan akan terus menuntut restitusi dan menagih sikap tegas Polri menindak anggotanya yang bersalah usai putusan kasasi Mahkamah Agung (MA).
SETIAP ada penangkapan atas hakim, perih terasa selalu berganda.
MENTERI Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD tampaknya tidak lagi berpikir untuk melakukan pembenahan sektor hukum di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Vonis hukuman mati itu sudah sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Tasikmalaya
UPAYA Ferdy Sambo menghindari vonis mati gagal. Sidang banding Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan Ferdy Sambo tetap dihukum mati.
MAJELIS hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menguatkan vonis mati Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) terhadap Ferdy Sambo. Ini alasannya.
PENGADILAN Tinggi DKI Jakarta tetap memvonis mati Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Pengadilan juga mememerintahkan agar Sambo tetap ditahan.
AYAH almarhum Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat mengapresiasi keputusan hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang tetap memvonis mati terdakwa Ferdy Sambo.
Setelah PC, Sambo, dan RR, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta juga menolak memori banding terdakwa pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J lainnya, Kuat Ma’ruf.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved