Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PENGAMAT kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (Isess) Bambang Rukminto menilai vonis mati terhadap mantan Kasat Reserse Narkoba Polresta Barelang Komisaris Satria Nanda atas perkara penyisihan barang bukti sabu dapat memberi efek jera. Ia berharap hukuman yang berat dapat mencegah polisi lainnya untuk terlibat kejahatan, khususnya peredaran narkoba.
Bambang menjelaskan kasus polisi terjerat tindak pidana narkoba bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya publik juga dipertunjukkan dengan kasus mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa yang terlibat dalam kasus penggelapan barang bukti narkoba dan divonis hukuman penjara seumur hidup.
Ia mengatakan dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
"Faktanya kasus-kasus polisi terlibat jaringan narkoba masih terus terjadi. Artinya memang hukuman seumur hidup pun tak memberi efek jera bagi oknum polisi yang lain. Makanya vonis hukuman mati diharapkan bisa menjadi efek jera," kata Bambang kepada Media Indonesia, Rabu (6/8).
Meski dijatuhi hukuman mati, Bambang menilai ada celah yang dimanfaatkan oleh Satria Nanda seperti yang diatur dalam KUHP baru yang berlaku per 2 Januari 2026. Ia mengatakan dalam KUHP baru, ada pasal yang mengatur keringanan hukuman bagi pelaku yang tidak segera dieksekusi dalam jangka waktu 10 tahun.
"Bisa jadi hal itu juga menjadi perhitungan pelaku. Dengan keuntungan narkoba yang besar, bisa jadi terpidana masih memiliki kekayaan untuk mengatur hukum," katanya.
Lebih lanjut, Bambang mendorong pelaku dijerat dengan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan asetnya disita negara.
"Makanya tak hanya hukuman vonis penjara atau hukuman mati, tak menutup kemungkinan pelaku dijerat dengan TPPU atau UU perampasan aset pelaku pidana harus segera disahkan untuk memiskinkan pelaku tindak pidana extraordinary crime, seperti narkoba," katanya.
Sebelumnya, Pengadilan Tinggi Kepulauan Riau mengubah putusan Pengadilan Negeri (PN) Batam yang memvonis Satria Nanda dari pidana seumur hidup menjadi pidana mati.
Putusan ini dibacakan majelis hakim banding yang dipimpin Ketua Majelis Ahmad Shalihin, serta Bagus Irawan dan Priyanto sebagai hakim anggota dalam sidang yang digelar di Tanjungpinang, Selasa (5/8).
Pertimbangan majelis memperberat vonis Satria Nanda, karena selaku Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasatres Narkoba) Polresta Barelang kala itu, hendaknya mampu mencegah terjadi peristiwa penyisihan barang bukti yang menyeret 9 mantan anggota lainnya. (Faj/P-2)
ANGGOTA Komisi III DPR RI Abdullah meminta polisi serius mempertimbangkan masukan dari pihak keluarga melanjutkan penyelidikan kematian diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayunan
Penting bagi aparat kepolisian untuk lebih terbuka dalam menjelaskan motif di balik aksi dugan bunuh diri diploman Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan.
Sebanyak enam orang, termasuk seorang polisi menjadi korban penembakan di Manhattan, New York.
Puskeu Polri menerima penghargaan yang diberikan BPK RI atas komitmen dan kinerja dalam mewujudkan tata kelola keuangan Polri yang akuntabel dan transparan melalui aplikasi Puskeu PresisiĀ
POLISI menangkap lima orang terkait kasus pencurian kabel di pinggir Jalan Jampea Raya (samping pintu Tol Koja), Jakarta Utara.
MAJELIS hakim Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara, menjatuhkan vonis pidana mati kepada pemilik pabrik ekstasi rumahan di kawasan Medan Area, Hendrik Kosumo, 41.
MAJELIS Hakim PN Jakarta Selatan memvonis hukuman mati terhadap Panca Darmansyah, usai dinyatakan terbukti membunuh empat anak kandungnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Vonis hukuman mati itu sudah sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Tasikmalaya
Pengusaha properti Vietnam Truong My Lan, yang dinyatakan bersalah atas penipuan uang dari Saigon Commercial Bank (SCB), dan mendapat vonis mati.
Michael Zack yang dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan terhadap dua perempuan pada 1996 dieksekusi dengan injeksi mati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved