Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan tak mempermasalahkan dengan aturan larangan buka puasa bersama para pejabat oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Gus Yahya menilai acara buka bersama (bukber) selama ini cenderung sekadar pesta.
"Selama ini orang bikin buka bersama itu untuk apa? Jangan dibikin seolah-olah (bukber) itu pesta besar makan-makan, enggak perlu saya kira itu ya," ujarnya usai kegiatan di Istana Negara (24/3).
Baca juga: Presiden Dicap Anti-Islam, Menag: Presiden Sangat Concern Terhadap Islam
Dia berpendapat hakikatnya buka puasa bersama lebih baik dilakukan secara sederhana dan tidak berlebihan. Yahya menyarankan masyarakat mengubah kebiasaan acara buka bersama.
"Kalau buka untuk bagi-bagi ke fakir miskin atau orang-orang yang terjebak macet di jalan dan sebagainya ya dibikin saja. Saya kira itu penting," tegasnya.
Baca juga: Larangan Buka Puasa Bersama Tidak Tepat
Gus Yahya lalu bercerita tentang kebiasaan orang NU yang justru keberatan jika diundang ke acara buka bersama. Sebab pada umumnya warga NU takut kelewat salat Tarawih kalau mengikuti kegiatan buka bersama.
"Saya itu paling takut kalau diundang buka bersama. Kami itu kalau di NU habis shalat Maghrib itu kita sudah siap-siap tarawih, habis salat Tarawih baru ada kegiatan," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan agar tidak ada buka puasa bersama selama Ramadan 1444 Hijriah. Permintaan tersebut ditujukan kepada para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri dan kepala badan/lembaga. Arahan Presiden Jokowi itu tercantum dalam Surat Sekretaris Kabinet Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 tentang arahan terkait penyelenggaraan buka puasa bersama.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menegaskan bahwa pemerintah ingin ASN dan pejabat negara menerapkan pola hidup sederhana selama bulan suci Ramadan 1444 H.
"Yang tidak kalah pentingnya adalah saat ini aparat sipil negara, pejabat pemerintah sedang mendapatkan sorotan yang sangat tajam dari masyarakat. Presiden meminta kepada jajaran pemerintah, ASN untuk berbuka puasa dengan pola hidup yang sederhana," kata Pramono dalam keterangannya dalam YouTube Sekretariat Presiden. (REN/Z-7)
Pada Ramadhan kali ini Hotel Kuretakeso Kemang hadir dengan mengusung tema "Iftar Feast with Japanese & Middle East Cuisine".
MENYAMBUT bulan suci Ramadhan 2024, ibis Styles Yogyakarta kembali menghadirkan promo spesial, mulai dari paket buka puasa hingga ke paket kamar selama bulan Ramadhan.
Menyambut bulan yang penuh keberkahan dan kebahagiaan itu, Mercure Jakarta Cikini, yang terletak di Jl. Cikini Raya No. 66 Jakarta Pusat, menghadirkan paket berbuka puasa
Light of Sahara, koleksi hampers Ramadan, tampil dengan desain 3D artistik yang menggambarkan pesona gurun di kala senja
Dengan mengusung konsep Nguber Iftar di Novotel Semarang dan Nguber Iftar di ibis budget Semarang, Novotel Semarang dan ibis budget Semarang menghadirkan sajian khas Ramadan.
Santunan diberikan kepada 190 anak yatim piatu dari berbagai rumah yatim piatu di Kota Bandung,
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Apa sebenarnya motif Ade Armando menyatakan Gibran adalah wapres terbaik yang dimiliki Indonesia? Tes ombakkah? Atau, jangan-jangan ada tujuan politik tertentu.
Mampukah dia membesarkan PSI yang katanya partai anak muda itu? Atau sebaliknya, setelah tak lagi berkuasa, pengaruhnya bakal meredup untuk membesarkan PSI?
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved