MENTERI Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan siap menjalankan arahan Presiden Joko Widodo terkait larangan berbuka puasa bersama. Meski ada yang mengecap Presiden sebagai anti-Islam.
"Itu bukan larangan tetapi arahan dari presiden karena melihat kondisi situasi. lah kita sebagai anak buah ya pasti akan mengikuti dong arahan presiden," terang Menag, sesuai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/3).
Menag tidak ambil pusing dengan pernyataan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang menyebut larangan menggelar buka bersama, bisa membuat presiden dicap anti-Islam. Menag menegaskan presiden perhatian terhadap umat Islam.
Baca juga: Kemenkeu akan Laksanakan Arahan Presiden soal Larangan Buka Bersama
"Enggak kok. Buka bersama kok. Enggak lah presiden sangat concern (perhatian) terhadap Islam. Presiden sangat perhatian dengan umat Islam," ucapnya.
Diketahui, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kamis (23/3), sore menjelaskan bahwa arahan presiden itu hanya ditujukan bagi jajaran menteri koordinator, menteri Kabinet Indonesia Maju, dan kepala lembaga negara serta aparatur sipil negara (ASN). Arahan itu diambil dengan alasan kehati-hatian karena pandemi belum berakhir.
Baca juga: Pemerintah Perbolehkan Masyarakat Buka Bersama, ASN Diminta Terapkan Hidup Sederhana
Selain itu, jajaran pemerintah, ujar Pramono, mendapat sorotan karena pamer gaya hidup mewah. Oleh karena itu, ASN diminta menerapkan gaya hidup sederhana. Sedangkan masyarakat umum, terang Pramono, diperbolehkan menggelar buka bersama. (Z-3)